Panggilan Rahasia

537 51 21
                                    

"Allez!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Allez!"

Teriakan para pemuda yang mengelilingi dua orang yang berada di tengah menggema di antara rerindang pepohonan hutan. Dengan bilah pedang panjang, seorang pemuda merangsek maju tanpa berpikir dua kali. Sementara seorang lainnya hanya sabar menanti dengan sudut bibir yang menyeringai tipis.








Mata Viscount Jayde Evander memicing, menatap tajam menilai gerakan anak semata wayangnya, yang kini berusia tujuh belas tahun. Pertarungan pedang memang menjadi pesta penyambutan kedewasaan laki-laki bagi rakyat Ignatius.

Dan Evan tau, anaknya sudah menantikan hal ini sejak dua tahun lalu. Sejak anak itu mengetahui, kalau Evander adalah seorang pensiunan Senior Prince Guard.

Itulah sebabnya ayahnya, Evander mendapatkan gelar Viscount dari ratu, bahkan diberikan wilayah khusus. Ratu memercayakan ayahnya untuk mengelola wilayah lembah Greeners.






 Ratu memercayakan ayahnya untuk mengelola wilayah lembah Greeners

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Come on, Charls" Kata Sean mengejek.

Saat lawannya Charles yang lebih tua lima tahun darinya tersungkur hingga wajahnya terantuk kerasnya padang tanah. Beberapa tanah bahkan menodai pipinya. Dengan geram Charles bangkit dan mengusap pipinya, bermaksud menyingkirkan debu tanah, namun malah noda kemerahan tertinggal di pipinya.







Sean justru terpingkal "coba kau pakai di pipi sebelahmu lagi, aku yakin kau akan lebih menawan"

Perkataan Sean membuat semua penonton ikut menertawakan Charles. Evan sampai menggelengkan kepala, Sean benar-benar menyerap ilmu yang dia ajarkan. Salah satunya adalah memancing emosi lawan. Meski menurut Evan, kali ini ilmunya diserap terlalu berlebihan.




Charles menggeram marah, hingga geraknya sangat mudah dibaca oleh Sean. Kali ini Sean juga menunggunya dengan tegap, dia mengayunkan pedangnya saat Charles mendekat. Hingga akhirnya ayunan pedang Sean menyentak pedang Charles kuat dan Charles tidak mampu mempertahankan pedangnya. Sean membuat gerakan memutar dengan cepat dan ujung pedangnya berhenti tepat di dada Charles.






Sean BeauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang