💙 Chapter 8 💙

1.3K 109 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riwoo cuma ngikutin Woonhak dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riwoo cuma ngikutin Woonhak dari belakang. Anak itu beneran kayak beruang lepas. Lari sama lari sini. Udah lama dia gak ke sini katanya. Terakhir pas SD. Riwoo sendiri justru sering ke sini,tapi sendiri. Dia gak ngapa-ngapain. Cuma jalan keliling sambil lihatin orang-orang naik wahana ini itu. Dia sendiri gak pernah naik wahana apapun. Apalagi yang berhubungan sama ketinggian. Dia udah males.

Demi si bontot di Band,dia rela deh di tarik naik ini itu. Ujung-ujungnya perutnya mual dan mesti muntah ke kamar mandi. Woonhak yang lihat Riwoo begitu otomatis panik kan.

"Woo,gak apa-apa kan?" Tanya Woonhak pada Riwoo yang berdiri bersandar tembok setelah muntah.

"Gue gak apa-apa kok,Bear,tapi sumpah kalau gue di suruh naik lagi gue gak sanggup."

Woonhak mengulurkan minum untuk Riwoo.

"Udah deh. Habis ini kita cari tempat buat ngadem ajalah," kata Woonhak. Tangannya memijat-mijat bahu Riwoo.

"It's oke kalau Lo masih mau main,tapi gue gak ikut naik ya. Gue tunggu Lo di bawah aja. Gimana?" Tanya Riwoo.

Woonhak gak seegois itu ya. Dia lihat wajah Riwoo aja udah pucet banget. Gak mungkin dia pengen main sendiri. Mending pulang aja gak sih. Kasihan Riwoo! Paling gak cari tempat yang agak enakan buat istirahat.

"Gak deh. Kita cari kafe aja yuk. Gue juga capek. Mau ngadem juga. Panas."

Riwoo tahu kalau Woonhak itu lagi mikirin kondisi dia. Makanya dia nolak pas dia suruh main lagi dan memilih buat narik dirinya ke kafe yang gak jauh dari sana. Masih di area teman bermain juga kok. Woonhak memesankan Ice americano buat Riwoo. Dia sendiri lebih memilih smoothies dan cake.

Setelah meminum beberapa teguk americano, pandangannya yang tadi sempat mulai buram,akhirnya kembali jelas. Tangannya menepuk-nepuk kepala Woonhak yang asyik cemilan cake.

"Sorry ya,Bear. Gue emang gak bisa naik wahana kayak gitu,"kata Riwoo penuh penyesalan.

Woonhak mengangguk.

"Gue tahu sebenarnya,tapi Lo ngotot mau pergi ke sini. Gue pikir gak bakal separah ini. Sorry ya,Woo."

"It's oke. Gue mau istirahat bentar,habis ini kita muter-muter lagi aja. Oke? Bentar aja."

24/7 (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang