CAROLINE HAMIL

250 15 0
                                    

Gris mencium bibir dan leher Aeron penuh nafsu.

Aeron membalas ciuman Gris tak kalah nafsunya.

Pria itu meremas pinggang Gris kuat.

Tok....tok....tok....

Seseorang mengetuk pintu.

"Permisi tuan,kereta kuda sudah siap." Ucap sang pengawal.

Aeron dan Gris menghentikan ciuman mereka.

Bantin Gris berkata,"Sial!!! Hampir saja."

Mereka berdua keluar sambil memberikan sekantong koin emas kepada penjaga salon.

Griselda pikir mereka akan pergi ke suatu tempat membeli perhiasan atau pakaian mahal. Rupanya mereka kembali keistana.

Gadis itu sudah berharap akan diberikan hadiah mahal atau sejenisnya. Ternyata hanya diajak pergi kesalon saja.

"Sayang,kenapa kita pulang?" Ucap Griselda.

Aeron beralasan banyak kerjaan yang harus ia selesaikan. Padahal ia ingin menemui istrinya Heather.

Kebetulan gaun yang ia pesan tadi memang tersedia dibutik Diamond, jadi ia bisa langsung memberikan gaun itu kepada istrinya.

Rencana Gris gagal. Padahal ia sudah berencana membeli barang-barang mahal dengan uang milik Aeron.

Sesampainnya diistana,mereka berdua pergi kekamar masing-masing.

Gris tak tau kenapa Aeron sekarang berubah. Biasanya ia akan ikut pergi kekamarnya dan melanjutkan kemesraan yang sempat tertunda.

"Sudahlah,aku tak peduli lagi dengan itu." Ucap Griselda sambil pergi kembali kekamarnya.

Gris senang dengan rambut pendeknya,tapi Gris lebih suka rambut panjangnya yang dulu.

Griselda duduk didepan cermin sambil memandangi penampilan barunya. Ia tampak cantik namun ia tak puas dengan penampilannya.

"Aaarrrggghhhhhh,aku sebenarnya tak suka rambut pendek!!!" Ucap Griselda sambil mengacak-acak rambutnya.

Ia menyalakan lilin aroma terapi favoritnya,lalu meletakannya diatas tempat tidur.

Griselda mulai meditasi agar dirinya tenang dan rileks.

Gris benar-benar fokus dengan meditasi yang sedang ia lakukan hingga tak sadar lilin itu menetes kekasurnya.

Karena sedikit pegal,Gris mengerakan tubuhnya. Ia tak sadar jika gerakan itu membuat lilin disampingnya terjatuh.

Gris baru sadar setelah ia mencium bau terbakar,ia membuka matanya dan melihat lilin itu sudah membuat lubang dikasurnya.

Gris berteriak memanggil pelayannya dan menyuruh pelayan itu mematikan api yang masih membakar kasurnya.

"Sial sekali aku hari ini." Ucap Gris lesuh.

Gris meminta pelayan itu untuk memberikannya kasur baru,namun baru datang 2 minggu lagi.

Pelayan menyarankannya untuk tidur dikamar pelayan yang terletak dibelakang istana ini.

Gris menolak saran dari pelayan Lina. Ia tak mau tidur ditempat kotor itu.

Tapi kasurnya sudah tidak bisa ia tempati lagi.

"Aku akan kembali ke kediamanku saja Lina." Ucap Griselda.

"Tolong bantu aku berkemas."

"Aeron tak perlu tau jika aku pergi." Lanjut Gris.

Gris dan pelayannya Lina mengemasi barang-barang Gris. Ia hanya membawa beberapa baju saja.

THE OTHER SAPPHIRE GIRL (18+) /ON GOING/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang