19

272 22 0
                                    

*Disclaimer:

°Adegan didalam episode kali ini mengandung  beberapa kata kasar yang mungkin tidak cocok untuk sebagian pembaca.

°Di episode kali ini juga mengandung beberapa tindakan berbahaya, sehingga pembaca diharapkan dapat menanggapinya dengan bijak dan tidak sekalipun menirunya.⚠️⚠️⚠️

°Mohon  ditanggapi dengan bijak episode kali ini.

*Happy reading everyone*

Sang duchess pun berusaha membunuh putrinya dengan cara mencekiknya hingga tewas.

Dia mencekik leher Rieta dengan kedua tangannya sembari mengumpatnya.

Pandanganku menjadi buram dan aku tidak bisa bernafas.

Cengkramannya sangat kuat, dia benar-benar ingin membunuh putrinya sendiri.

Beberapa pelayan yang berada disana menyaksikan semuanya dan segera menghentikan tindakan sang nyonya rumah.

Aku pun terduduk lemas dilantai sembari memegangi leherku yang masih terasa sakit.

Sementara itu segera Mielle menghampiri Rieta dan menanyakan kondisinya.

Tak lama kemudian tuan duke datang bersama para bawahannya dan menyuruh beberapa orang pelayan dan dua orang kesatria untuk mengantar ibuku.

Ibuku terlihat begitu geram dan meronta-ronta, walaupun pada akhirnya dia tetap berhasil dibawa pergi oleh mereka.

Ibu melihat kearahku dengan tatapan membunuh yang kuat.

Sembari mengucapkan sumpah serapah dan makian.

Aku hanya bisa melihatnya dibawa pergi oleh mereka.

Tidak ada yang bisa kuperbuat sekarang.

Tanpa sedikitpun menoleh ke arahku duke pergi begitu saja.

Setelah itu aku dan Mielle pergi ke kamarku.

Mielle segera membantuku untuk mandi dan berpakaian.

Setelah itu ia pun mengompres wajahku dengan air dingin.

Raut wajah khawatir terlihat dengan sangat diwajahnya saat ini.

"Tidak apa Mielle... jangan khawatir aku baik- baik saja."ucapku pelan.

"Bagaimana bisa saya tidak khawatir setelah melihat hal itu terjadi pada Lady didepan mata saya sendiri.

Saya sangat sedih karena Lady berpura-pura tidak apa-apa seperti itu."

"Mielle...(aku tersenyum tipis dan langsung memeluknya sambil berbisik)

Terima kasih, tapi aku tidak apa-apa sungguh.(bisikku)

Sekarang kamu bisa beristirahat, kamu pasti juga lelah bukan?"

"Tapi Lady..."

"Ssstt.... tidak apa."

"... Baiklah Lady.

Kalau begitu selamat beristirahat."

Setelah itu Mielle pun mengangguk dengan pelan dan meninggalkanku sendirian di kamar.

Aku pun duduk diatas tempat tidur sembari mengingat kejadian yang tadi.

Seketika pandanganku menjadi kosong.

Kata-katanya terasa sangat familiar di telingaku.

Seberapa sering aku mendengar dan mendapatkan perlakuan seperti ini?

Aku pun tidak tahu.

Dilahirkan?

Memangnya aku yang meminta untuk terlahir dari rahimnya?

The Real Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang