Perpustakaan keluarga Duke adalah simbol kekayaan pengetahuan dan cinta terhadap literatur.
Rak buku yang menjulang tinggi berisi koleksi buku yang melimpah, mulai dari karya-karya klasik hingga pengetahuan umum, sejarah, dan buku seni.
Buku-buku tersebut dijaga dengan baik, menunjukkan rasa hormat dan dedikasi terhadap pengetahuan.
Lantai perpustakaan dilapisi karpet tebal berwarna merah marun yang menyerap setiap suara, menjaga hening dan ketenangan ruangan.
Cahaya matahari yang memasuki ruangan melalui jendela besar dipantulkan oleh kristal lampu gantung yang menghiasi langit-langit tinggi, menciptakan efek cahaya yang mempesona.
Di salah satu sudut, terdapat meja besar dari kayu mahoni tua, di atasnya tersedia pena dan tinta untuk penulisan atau studi.
Di seberang meja, ada perapian besar yang dibingkai marmer, memberikan kehangatan pada ruangan saat cuaca dingin.
Dinding-dinding perpustakaan dihiasi dengan lukisan minyak yang menggambarkan anggota keluarga Duke dari generasi ke generasi, mencerminkan sejarah dan warisan keluarga.
Di sudut lain, terdapat tangga spiral yang membawa ke lantai atas, tempat rak buku berlanjut dan berisi koleksi buku langka dan berharga.
Perpustakaan ini bukan hanya tempat untuk belajar dan membaca, tetapi juga tempat di mana sejarah, budaya, dan pengetahuan dipertahankan dan dihargai.
Ini adalah tempat yang mewakili kebijaksanaan dan warisan keluarga Duke Versace secara turun-temurun.
'Meskipun tidak seluas dan selengkap perpustakaan diistana kekaisaran tetapi sejujurnya ini merupakan sebuah tempat yang bagus untuk menenangkan diri.
Aku berjalan menyusuri diantara rak-rak buku yang menjulang tinggi.
Setelah merasa cukup berkeliling disini.
Aku pun memutuskan untuk mengambil salah satu buku di perpustakaan ini.
Aku pun kembali berjalan di sepanjang rak buku, matanya yang berwarna biru memindai judul-judul buku.
Tiba-tiba, mataku tertuju pada sebuah buku dongeng yang tampak tua dan usang.
Lalu aku meraih buku tersebut, merasa tertarik oleh sampulnya yang indah dan judul yang menarik.
Tangan Rieta meraih buku cerita yang telah menarik perhatiannya.
Sampul buku tersebut tampak usang, menunjukkan umur dan sejarah yang panjang.
Aku bisa merasakan tekstur halus dan berdebu dari sampul buku di tangannya, seolah merasakan berat pengetahuan dan cerita yang terkandung di dalamnya.
Dia membuka buku tersebut, matanya memindai halaman-halaman yang penuh dengan kata-kata dan ilustrasi yang indah.
Dia terpikat oleh cerita yang ditampilkan, merasa seolah-olah dia telah masuk ke dalam dunia dongeng tersebut.
Matanya yang berwarna biru tampak berbinar, mencerminkan kegembiraan dan antusiasme yang dia rasakan.
Dengan buku cerita di tangan, dia berjalan menuju salah satu kursi yang nyaman di dekat perapian.
Cahaya dari api perapian menerangi halaman buku, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman untuk membaca.
Dia duduk di kursi yang nyaman di dekat perapian, membuka buku tersebut dan mulai membaca.
Dia duduk dengan anggun, gaun sederhananya menyebar di sekelilingnya.
Dia membuka buku tersebut, matanya yang berwarna biru memindai kata-kata yang tertulis di halaman pertama.
Dia mulai membaca, suaranya yang lembut dan merdu membacakan kata demi kata, seolah membangkitkan cerita tersebut menjadi hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Villainess
Fantasy'Brieta Rozentine Of Cesia seorang mantan putri mahkota yang kejam dan sadis, merupakan putri pertama Duke Inggrid of Versace sang pelindung kekaisaran yang sangat suka menyiksa putri semata wayang sang Baron yang malang Firentia Liverpool. Berkat d...