Do Not disturb!!!

no!noo!!!

Kamu bisa sembuh, aku ada disini selalu menunggu kamu..
Devi~

.
.

Gadis itu mencoba menelpon kembali, namun, tetap tak ada jawaban dari afan

"Semoga kamu baik baik aja yaa" Pikirannya tidak tenang mendengar ucapan mami tadi

"Ckk!! Kamu buat aku khawatir afaann"

~~~~~~~~~

Ambulans sudah membawa afan ke rumah sakit, dan polisi ingin menghubungi keluarga dari Afan

Memang handphone afan sudah di temukan dengan keadaan yang retak, namun masih dapat di hidupkan

Setelah mode mati tadi.

Saat polisi menghidupkan handphonenya Afan, terlihat nama serli dan maminya sudah memenuhi layar handphonenya.

5 panggilan tak terjawab dari mami❤
8 panggilan tak terjawab dari Serlii💓

Dengan perlahan polisi menelpon nomor mami afan

Drrtttt ddrrtt

"Afan??alhamdulillah" perasaan tenang sudah menyelimuti pikiran mami afan, namun ia tak tau siapa yang menelponnya

"Halo selamat siang,dengan orang tua dari Afan??" Tanya seseorang itu

Mami binggung, siapa yang mengangkat teleponnya?? Suaranya seperti bapack bapack😁

"I-iya, ini siapa ya? Dan dimaana anak saya??" Perasaan yang tadinya mereda, malah kembali memburuk setelah dia mengetahui bahwa bukan putranya yang menelponnya

"Ini saya dari kepolisian, ingin memberitauhan kabar duka, bahwasanya anak ibu mengalami kecelakaan tunggal, jadi sekarang beliau sedang berada di Permata Houspital dan sedang mengalami koma" jelas petugas itu

Bak petir di siang bolong, mendengar ucapan dari polisi tersebut seketika mami afan mengeluarkan air mata, mulutnya tak dapat mengeluarkan suara dan tangan yang sudah bergetar hebat.

"B-baik... sa-saya akan... menyu-sul pu-putra.. saya, termakasih a..atas informasinya pak" ucapnya sambil berusaha tegar

"Sma sma buk"

Tiittt

Dan kini mami afan seperti kehabisan oksigen napasnya tercengah, air matanya terus berlomba lomba keluar

"Afan...Tunggu mami nak" dengan berusaha agar tetap tegar mami afan menelpon papi agar mereka pergi bersama

T-T

Mereka telah sampai di Permata Houspital dengan langkah yang sangat cepat mami dan papi afan berjalan ke ruang ICU

Sesampainya di sana, mami afan tak berhenti menangis melihat anak semata wayangnya berada di dalam ruang ICU dalam keadaan kritis

"Afann... kamu yang kuat nak.. mama ada di sini selalu ngejagain kamuu, begitu dengan papi dan jangan lupa devi nak yang selalu menjadi support sistem kamu.. kamu bisa ya nakk" lirihnya terus manatap wajah afan yang terlihat damai itu

"Mi, devi udah tau soal ini??" Tanya papi afan, dia memapah mami afan hingga ke tempat duduk

"Belum pi.. ini mami.. mau telpon.. devi dulu" Demgan tangan yang bergetar Hana merogoh isi tasnya dan mengeluarkan handphone miliknya, kemudian menelpon Devi

Telpon pun tersambung terdengar suara lembut dari mulut gadis itu

"Halo mii... afan udah pulang yaa" gadis itu sempat tersenyum