02

292 23 8
                                    

Warning 🔞

ArieNovani Janji Gak excited 🫣

Plisss deh bocah tutup mata yaak😆
...

Mentari bersinar. Berkali-kali Valerie Mendengus sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Valerie kesal bukan main. Gabriel yang tidur bak putri tidur itu sangat susah dibangunin. Jam sarapan mereka sudah lewat. Dan semalam lelaki itu bilang ada kuliah pagi.

"El, bangun ih. Udah mau jam 11. Kamu bilang ada kuliah pagi. Tapi tidur molor gitu gak bangun-bangun."

"Hmm," Gabriel hanya berdehem saja menyahuti ocehan Valerie di pagi hari.

Valerie gemas sendiri. Terpaksa ia menarik telinga Gabriel, memaksa lelaki itu untuk bangun dari tidurnya.

"El bangun! Mending gak usah lagi tidur disini kalau susah di bangunin. Lagian kamu ngapain sih semalam sampe susah banget untuk bangun pagi hah!"

Gabriel, lelaki itu membuka mata lebar, lalu tersenyum lebar melihat Valerie. Gabriel merentangkan kedua tangan lebar, mendekap tubuh Valerie tanpa persetujuan.

"Kangen kamu," ucapnya manja dengan suara khas kelelakiannya yang membuat bulu kuduk Valerie meremang.

"Mau cium..." pinta Gabriel sembari memonyongkan mulutnya.

Valerie langsung mengapit bibir monyong Gabriel seperti bebek. Membuat Gabriel meringis.

"Syoookkottt soyyyongggg," ringisnya tapi terdengar lucu di telinga Valerie.

"Ya abisnya kamu susah banget dibangunin. Ini udah mau jam sebelas. Kamu bilang ada kuliah pagi. Tapi kamu dibangunin gak bangun-bangun," Valerie memanyunkan bibir.

Gabriel tergoda dan langsung mengecup bibirnya.

"El..." peringat Valerie. Si empu hanya cengengesan seraya melihatkan deretan giginya.

"Iya... Iya... Aku bangun. Makasih ya sayang udah bangunin aku." Dengan muka bantal, Gabriel turun dari ranjang.

Valerie pun bergegas merapihkan tempat tidur. Namun sebelum itu terjadi, Gabriel malah menarik tangan Valerie membuat perempuan cantik itu jatuh menimpa dada telanjangnya.

Valerie kaget bukan main. Refleks ia bangkit. Tapi pelukan Gabriel di pinggang dan punggungnya mengunci semua pergerakan Valerie. Lelaki itu mencium ubun-ubun kepalanya.

"El, kamu bilang mau mandi ih. Nanti kuliah kamu kesiangan!" jerit Valerie.

"Kamu tau gak sih yang... Setiap aku dekat-dekat sama kamu, aku selalu gak bisa nahan diri." Gabriel mengendus rambut Valerie yang beraroma strawberry.

"El kamu apa-apaan sih! Lepas gak?" Valerie memberontak dari posisinya.

"Diam bentar bisa gak yang? Kamu gerak-gerak gitu bikin adek yang dibawah bangun. Ntar susah loh buat ditidurin kalau udah bangun. Maunya masuk ke dalam semak-semak."

Sialan! Kalimat Gabriel itu membuat wajah Valerie bersemu.

"El, lepas! Jangan kaya anak kecil deh."

Gabriel tertawa, "Faktanya aku emang lebih muda dari kamu."

Ah, benar. Valerie hampir melupakan satu fakta bahwa umur mereka terpaut dua tahun. Dengar dua tahun! Tapi bukankah itu masih dibilang seumuran? Valerie juga gak tua-tua amat. Dan harusnya yang paling penting lagi itu, Gabriel tidak berbuat semena-mena padanya. Mengingat umur Valerie yang dua tahun diatasnya, Gabriel harus menghormatinya sebagaimana mestinya.

"El udah ih! Kamu ini lama-lama gak sopan ya! Ingat, aku dua tahun diatasmu."

"Emang kenapa kalo kamu dua tahun di atasku? Umur doang mah bukan penghalang. Cowok yang kamu bilangin bocil ini, gini-gini udah pernah jebolin semak belukar. Bikin anak pun juga bisa."

Passionate SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang