Jari mungil itu gemetar begitu juga dengan matanya yang terbelalak. Sedetik kemudian air mata pun mengalir.
"Ini...jadi ini..."
Ia membaca semua data yang ada di tangannya,walau matanya sakit karena pencahayaan yang minim namun ia tidak peduli. Ia tetap membaca sampai di map terakhir.
Map pertama berisi data ibu nya, Uzumaki Kushina yang sudah beralih marga menjadi Namikaze. Pewaris terakhir dari Uzumaki enterprise,karena ia sudah menikah dengan Minato suami nya jadi ia mempercayakan perusahaan keluarga nya tersebut pada Minato.
Anak pertama dari keluarga Uzumaki,ia punya 2 adik. Satu perempuan satu nya lagi laki-laki,tidak jelas dimana keberadaan mereka berdua.
Map kedua berisi data ayahnya, Namikaze Minato. Profesor sekaligus Presdir dari 2 perusahaan ternama. Uzumaki enterprise dan Y.F Corp. Anak tunggal dari keluar Namikaze, ia punya paman yang berada di Kanada,tapi...kalau pun Naruto ingin mengabari ia tidak punya sinyal ke sana.
Map berikutnya berisi surat-surat,piagam,serta akta. Ada surat dan akta tanah,surat properti,piagam penghargaan sebagai perusahaan yang terpandang.
Banyak. Ada banyak surat dan akta tanah di dalam nya,banyak surat properti juga. Dan akta hak waris,tertulis namanya di sana.
"Ya Tuhan..."
Naruto menutup mulutnya dengan kedua tangan,hati nya sungguh sakit dan ia merasa di khianati. Benar memang ia selalu di siksa dan tidak di beri kasih sayang oleh Khizashi dan Mebuki,tapi tetap ia menganggap mereka berdua sebagai orang tua nya.
"Eh?"
Ada selembar foto yang terselip di map berisi data ayahnya,Naruto menarik ujung foto tersebut dan tampak lah 2 keluarga berfoto di sana.
Kalau dari yang ia lihat pada foto itu ia masih berusia 3th,di gendong oleh Khizashi sementara Sakura di rangkul oleh Kushina. Rasanya begitu harmonis melihat foto tersebut,namun rasa simpatik Naruto hilang ketika melihat semua fakta ini.
"Jadi.. demi meraup keuntungan...kau...kau melenyapkan mereka berdua...?" Gumam nya dengan suara bergetar.
"Dan mengambil apa yang seharusnya menjadi kepemilikan ku. Kau orang tua yang serakah." Lanjut nya sambil meremas foto di tangannya.
Jiwa nya meronta,darah nya mendidih,hati nya terluka. Itu lah yang saat ini Naruto rasakan,ingin sekali ia berlari ke kamar Khizashi sekarang,menikam jantung Pria tua itu dengan tangannya sendiri.
"Sabar... Sabar...aku harus sabar dulu,tidak harus sampai aku wisuda. Tapi akan ku sapu bersih semua dalam seminggu ini."
Tekat Naruto bulat. Dendam nya yang menggebu-gebu menarik nya untuk menjadi sosok yang buas sekarang,namun ada 1 hal lagi yang belum ia lihat. Video yang ia ambil dari komputer waktu itu.
Ia mengarahkan senter untuk mencari di mana flash disk nya, setelah ketemu ia pun menghubungkan nya ke laptop,mengurangi radiasi cahaya sedikit dan mencari di mana file video tersebut.
"Ini dia."
Klik...
Awal video menunjukkan fokus kamera,kemudian tampak sesosok pria berambut pink tua dengan senyuman di wajahnya. Ia mundur ke belakang kemudian merangkul sosok yang di dudukkan di sebuah kursi, tangannya di ikat dan wajahnya sudah babak belur.
Air mata Naruto semakin mengalir deras,ingin sekali ia berteriak ketika melihat ayahnya tidak berdaya dalam video tersebut namun ia tahan dengan menutup mulutnya dengan kedua tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitors, Assasins, And Soldiers.
FanfictionButiran embun tampak begitu lembut,jatuh tepat ke permukaan kulit wajah dan menjadikan rasa lembab dan dingin.Aku Terpaku melihat pemandangan di depan ku. Darah...mayat..orang tua ku... Aku hanyalah anak kecil berusia 6th yang tidak tahu apa-apa,na...