Chapter 13.

277 47 11
                                    

Kaki mungil tersebut melangkah dengan cepat menuruni tangga, setelah sampai di tempat tujuannya senyum di bibir tipis nya mengembang. Ia segera melompat ke arah seorang pria yang masih membelakangi nya.

"Kak Ishi pulang!!"

"Oh astaga Naruto!! Jangan begitu lain kali,turun."

"Tidak mau!"

"Ini masih di daerah kampus mu kalau kau ingat."

Naruto sadar,ia melihat sekeliling dimana orang-orang sudah menatap nya geli. Wajah nya memerah menahan malu,ia pun segera turun dari punggung sosok pria yang di panggil Ishi barusan.

Moriyama Ishida. Pria yang selalu ada bersama Naruto dari ia kecil hingga sampai di usia nya sekarang,Naruto menganggap pria itu sudah seperti ayahnya sekarang. Ia yang selalu merawat Naruto ketika anak itu di siksa dulu.

( Bentukan babang moriyama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Bentukan babang moriyama. 👌🗿 )

Ishida selalu perhatian padanya,apa oun yang tidak ia punya dulu pria itu selalu penuhi kebutuhan nya. Selalu menjaga kesehatan nya dan tidak lupa selalu membawa Naruto check ke dokter Mengenai kesehatan nya.

Dari seluruh orang di mansion Haruno hanya Ishida yang di percaya Naruto, makanya ia memanggil pria itu ke sini ingin membicarakan sesuatu yang menurutnya penting. Berdoa agar pria itu mau membantu dan mengikuti rencana nya.

"Jadi? Kau memanggilku ke sini untuk apa?"

"Uhm itu... Boleh kakak tunggu aku selesai kuliah dulu? Cuma 1 mata kuliah lagi kok, setelah itu aku ingin kenalkan seseorang dan membahas apa yang ingin ku sampai kan pada mu."

Ishida menatap Naruto sebentar,kemudian menatap arloji nya. Ia pun tersenyum kemudian mengangguk setuju.

"Kakak yang terbaik!!"

"Tapi...tega sekali kau membuat ku sendirian menunggu!"

"Tehehehe...maaf,tapi aku bisa apa? Kau bisa menunggu ku di cafetaria kampus kan? Mengisi kebosanan mu kau boleh pesan apa pun,aku traktir."

"Kau pikir aku tidak punya uang bocah? Pergi sana! Masuk kelas."

"Benar ya,jangan pergi dulu! Tunggu aku selesai."

"Iya,sudah sana pergi."

Cengir khas Naruto yang hanya ia tunjukkan pada kakak di depan nya,dan itu terekam jelas di mata sosok pria yang mengawasi dari jendela ruang dosen.

"Siapa lagi itu."

***

'Situasi macam apa ini?' gumam Naruto dalam hati.

Sama-sama hitam. Sama-sama tampan. Sama-sama alpha dominant. Sama-sama punya tubuh yang bagus dan mampu membuat orang-orang ngiler. Sama-sama punya otak cerdas. Sama-sama punya kemampuan bertarung yang hebat. Apa lagi? Sasuke dan Ishida bertemu,dan saling bertatapan sengit dengan Naruto di tengah-tengah mereka.

Traitors, Assasins, And Soldiers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang