6. Marah

5.5K 42 1
                                    

"Alah sok suci lo" alan sinis.

"Plakkk" zy menampar sekali lagi.

"Coba sekali lagi lo bilang gitu" suara zy bergetar menahan amarah.

"Udah deh lo tinggal nikmatin aja gampang" alan berniat menindih tubuh seksi zy. Namun zy sudah melompat turun ranjang terlebih dahulu. Zy menutup tubuhnya dengan selimut beruang. Alan memandang jengah dan mulai kesal.

"Kita putus" ucap zy penuh penekanan pada kata terakhir.

"Emang selama ini lo sama gue ada hubungan?" Alan yang semula tengkurap duduk dan menutup kembali celananya.

"Lo... sumpah..." entah kenapa zy meneteskan air mata. Rasanya sakit sekali saat dia mulai mencoba mencintai malah dihadapkan pada situasi seperti ini. Zy berjongkok menutup wajah ovalnya dengan kedua telapak tangan. Dia tak mau memperlihatkan sisi rapuh.

"PERGI DARI SINI"  bentak zy

Alan yang merasa ini sudah diluar perkiraanya maju mendekati bayi kecilnya, ia kira zy akan menerima tanpa masalah. Namun malah jadi seperti ini . Dia memegang bahu rapuh zy.

"Gue bilang PERGI! LO TUH NAJIS" sentak zy membuang tangan alan yang hendak merengkuhnya.

"Kamu kenapa sayang" alan menyesali kata kata sinis yang keluar dari mulut tadi.

" LELAKI BAJINGAN !" zy bangkit hendak memukul wajah tampan alan. Namun alan buru buru mencegah dan memeluk tubuh yang hanya setinggi dadanya itu. Zy berusaha melawan namun apalah daya anak sma pasti kalah .

"Ssstt... maafin aku sayang" alan mengelus kepala zy pelan.

" NAJISSSS!" zy menangis sesenggukan di pelukan alan.

"Ssstt" alan menciumi pucuk kepala zy dengan penuh kasih sayang.

Setelah merasa tubuh dalam dekapannya mulai tenang dan berhenti menangis alan menangkup kedua wajah zy. Menatap bola mata sendu itu. Hidung zy memerah karena habis menangis.

"Kamu kenapa sayang hm?" Alan mengusap bekas air mata itu.

" diam, lo ngeselin" zy enggan menatap bola mata alan sehingga matanya berputar putar gelisah.

" maafin aku ya" alan mengecup kedua bola mata itu. Zy menghela nafas pelan.

"Maafin aku juga karena tadi marah. "

"Jangan nangis lagi" alan membelai pipi zy lembut.

"Aku belum siap , jadi jangan paksa buat berhubungan badan. Maafin aku karena tidak sesuai harapanmu lan" air mata zy meleleh lagi.

"Cukup. Aku akan menunggu kamu siap, jangan nangis" tanpa risih alan menjilati air mata zy.

Alan menuntun zy ke kasur dan duduk dengan zy yang berada di pangkuannya.

"Maafin aku ya karena tadi kasar" alan melembut.

"Sampai kapan mau minta maaf"

"Aku cuman..."

"Iya aku tahu. Aku mencintaimu Lan" ucap zy pelan pelan.

Alan terbengong bengong karena mendengar ucapan itu.

"Lan.. ko malah nglamun sih" zy mencebik.

"I...iya.. kamu serius?"

"Ck. Aku cuma takut nanti setelah memberikan semuanya kepadamu kamu malah ninggalin aku"

"Nggak akan pernah" alan tersenyum sumringah. Berkali kali dia menciumi zy.

🐿🐿🐿

ZICY Punya ALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang