✨Prolog✨

123 10 0
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Suasana Rabu pagi terlihat ramai. Clarissa yang sibuk dengan masakkannya sejak subuh, kembar empat yang berebutan
kamar mandi, dan Yerina yang berteriak sembari bermain game di ponselnya.

Sang kepala keluarga pun keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju dapur dan membuka kulkas mengambil minuman favoritnya.

"Kak Rain sarapan dulu ih baru minum soda," ujar Clarissa yang sedang menata makanan ke meja makan.

"Masih pagi Ca, bawelnya nanti aja. Lo ga siap-siap ke sekolah?" Tanya Raina pada si adik.

"Tinggal ganti seragam gue mah," ujar Clarissa sembari melepas apronnya.

"Pagi Kak Rain, Kak Ica." Suara si bungsu terdengar membuat kedua kakaknya yang berada di meja makan pun tersenyum.

"Pagi dek, sarapan dulu ya, kakak udah buatin nasi goreng," ujar Clarissa lembut pada si bungsu.

"Makasih Kak Ica. Kak Rain sodanya aku ambil dulu ya, soalnya kakak pasti belum sarapan kan?" Ujar Widya sembari mengambil kaleng soda dari tangan kakaknya. Raina hanya menghela napas pasrah, lalu ia mengambil piring dan mengisinya dengan nasi goreng buatan adiknya itu.

"Wih baunya enak banget," ujar Clara ketika sampai di meja makan. Tanpa basa basi gadis itu mengambil nasi goreng dan meletakkan ke piring lalu memakannya.

"Yang lainnya kemana? Kok belum pada turun?" Tanya sang sulung.

"Tadi kak Jane lagi mandi, terus kembar empat lagi rebutan kamar mandi," lapor si bungsu.

"Kak Helena lagi siap-siap tadi, kalo kak Sekar masih tidur," ujar Clara.

"Bener-bener si Sekar, belum aja pc nya gue buang," ujar Raina.

Helena datang tanpa basa basi langsung mengambil makanan yang membuat keempat saudarinya menatap jengah gadis itu.

"Sapa dulu kek, main nyomot aja," ujar Clara pada sang kakak.

"Pagi," ujar Helena singkat lalu memakan makanannya.

"Ga kak Helen ga kak Yerin kelakukan kayak setan semua," ujar Clara.

"Tumben udah rapi lo pagi-pagi, mau kemana?" Tanya si sulung.

"Ada pemotretan gue, izin ya kak, nanti kalau udah selesai langsung ke kantor," jawabnya.

"Naik mobil sendiri?" Tanya Raina.

"Ngga, nanti Yerin nganterin," ujarnya tanpa berhenti mengunyah.

"Udah ngomong ke anaknya?" tanya yang paling tua.

"Belum," jawab gadis itu singkat.

Si kembar generasi kedua hanya bisa memutar bola matanya malas. Kembar generasi pertama memang memiliki sifat yang membuat orang disekitarnya kesal.

Iz SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang