•
•
•
•
•Setelah mengantar duo bungsu, mobil Clarissa berhenti di parkiran sebuah cafe yang cukup terkenal di kota tersebut.
"Sore semua, maaf telat gue anter adek gue les dulu," ujar Clarissa ketika masuk ke dalam cafe.
"Santai aja, lagian belum banyak pelanggan yang datang," ujar salah satu pekerja di sana.
Dengan segera Clarissa menaruh tasnya di loker miliknya lalu berganti pakaian.
"Ca, lo di dapur aja deh, kokinya ada yang libur soalnya," ujar salah satu pelayan di cafe tersebut.
"Ok, nanti kalo butuh apa-apa panggil gue aja ya," ujar Clarissa yang diacungi jempol oleh sang teman.
Anak kelima keluarga Rahardja itu berjalan menuju dapur dan mulai memakai apronnya.
"Woy Ca, lo ngapain disini?" Clarissa membalikkan badan menatap orang yang memanggilnya.
"Eh Chandra, katanya ada koki yang libur, gue gantiin dulu," ujar Clarissa pada sang pria.
Chandra yang tadinya sedang menyicip resep baru, berjalan menuju Clarissa.
"Gue liat-liat, lo makin sering kerja di cafe gue, kekurangan duit lo?" Ujar Chandra yang dibalas pukulan oleh Clarissa pada pundak pria itu.
"Gue mau belajar masak resep baru yang lo cobain itu, itung-itung sekalian nambah uang jajan," jawab Clarissa pada temannya itu.
"Ca, kenapa si lo ga ikut kursus masak aja? Daripada lo harus kerja di cafe gue diem-diem," tanya Chandra. Clarissa menghela napasnya kasar sebelum menjawab.
"Gue gamau bebanin kakak-kakak gue Chan, lo kan tau gimana kondisi keluarga gue. Lagian dengan gue kerja disini gue dapat uang sendiri buat ditabung," ujar Clarissa.
Chandra yang merupakan teman masa kecil Clarissa tentu saja sangat paham dengan kondisi keluarga gadis itu.
"Tapi dengan lo kerja kaya gini, lo jadi gak fokus kan sama sekolah lo? Gara-gara kerja juga lo pasti sering bolos eskul dance kan?" Tebak pria itu.
"Lo tau kan gue gamau lanjut kuliah, jadi ga masalah bagi gue tentang sekolah. Untuk eskul dance, itu cuma sebagai ekstrakurikuler, bukan hal yang harus diprioritaskan," jawab Clarissa santai.
"Ca, Gue tau lo kerja di sini cuma buat belajar masak biar lo bisa bikin bekal buat adek-adek lo. Tapi tolong jangan tinggalin pendidikan sama dance Ca, gue tau betapa cinta nya lo sama dance," ujar Chandra pada teman masa kecilnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iz Sisters
FanfictionRaina harus menjadi kepala keluarga pada usia 17 tahun untuk kesebelas adiknya ketika kedua orang tuanya menjadi korban kecelakaan pesawat ketika perjalanan bisnis mereka. Sekar yang merupakan putri kedua dari dua belas bersaudara yang berbeda tiga...