•
•
•
•
•Yerina mencabikkan bibirnya ketika melihat Helena sibuk membalas pesan di kursi penumpang. Ia sudah menyalakan lagu untuk menemaninya menyetir, namun masih saja ia merasa sepi.
"Len, lo balesin chat siapa si? Sibuk banget kayaknya." Yerina membuka percakapan.
"Manager gue, bentar dulu," balas si kembaran yang membuat Yerina semakin kesal.
"Eh, lo tuh harusnya menghargai gue yang udah mau nganterin lo kerja pagi-pagi, bukannya malah sibuk sendiri," ujar Yerina kesal. Helena yang sudah biasa mendengar ocehan Yerina pun tidak menanggapi dan memilih untuk fokus pada ponselnya.
Hal itu tentu saja membuat sang kembaran makin kesal. Bertambahlah ocehan dan keluhan keluar dari mulut Yerina yang membuat Helena akhirnya kesal sendiri. Gadis itu kemudian membuka tasnya dan mengambil roti tawar yang sengaja ia bawa lalu dimasukkan ke dalam mulut Yerina dengan paksa.
"Bacot banget lo anjir, gue lagi bales chat manager gue tentang photoshoot nanti. Gausah kayak anak tantrum deh lo!" Ujar Helena yang membuat Yerina mengubah wajah menjadi sedih sembari mengunyah roti yang dijejalkan padanya.
"Dah selesai, mau ngomong apa lo?" Ujar Helena setelah memasukkan ponselnya ke dalam tas.
"Ya apa gitu, ajak gue ngobrol kek, sepi banget tau," ujar Yerina manyun. Anak keempat keluarga Rahardja memang sering kali memanyunkan bibirnya, yang membuat ia dijuluki bebek oleh kesebelas saudarinya.
"Sepi gimana sih? Ini lagu lo anggep apa?" Helena tak habis pikir, adik kembarnya itu memang aneh.
"Ya kan biasanya kalo gue nyetir ada yang ngajak ngobrol, kalo misalnya gue bosen terus ketiduran, lo mau tanggung jawab?" Yerina mulai beralasan yang membuat Helena memutar kedua bola matanya malas. Yerina dan seribu alibinya yang membuat Rain - kakak sulung mereka mempercayakan gadis itu untuk tawar menawar dengan perusahaan lain.
"Yaudah gue temenin ngobrol sekarang, mau ngobrol apaan?" Perkataan Helena membuat Yerina bingung sendiri. Ia berharap Helena memulai topik bukan malah menanyakannya.
"Ya apa gitu biar gak sepi," jawab Yerina asal.
"Ya apaan? Lo yang ngajak lo yang bingung," ujar Helena. Memang anak kembar yang satu ini agak lain.
"Ya apa gitu, gibahin Kak Rain juga boleh," saran Yerina yang membuat Helena teringat suatu hal.
"Eh iya, lo jadi pergi ke Bali sama Kak Rain?" Tanya Helena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iz Sisters
FanfictionRaina harus menjadi kepala keluarga pada usia 17 tahun untuk kesebelas adiknya ketika kedua orang tuanya menjadi korban kecelakaan pesawat ketika perjalanan bisnis mereka. Sekar yang merupakan putri kedua dari dua belas bersaudara yang berbeda tiga...