Assassin

228 33 0
                                    

"Kenapa anda memanggil saya?" Tanya Yoo Jonghyuk didepan para Penguasa atasannya yang duduk diatas kursi nya masing-masing. Mereka menggunakan kain hitam, dan pakaian yang menutupi tubuh mereka. Jangankan kalangan luar saja yang tidak tahu identitas asli para Penguasa, Yoo Jonghyuk sang anjing eksekutor pun bahkan tidak pernah mengetahui muka asli para Penguasa itu sendiri.

Ruangan yang cukup gelap. Para anggota yang ada di sana hanya duduk diam menatapi Jonghyuk yang ada ditengah-tengah mereka, karna denah posisi meja tersebut berbentuk bundar layaknya lingkaran.

Salah satu Penguasa yang ada di sana memberikan Yoo Jonghyuk beberapa tumpuk kertas berkas yang tebal. Yoo Jonghyuk mendekat, lalu menerima kertas itu. Isi nya nampak hanya seperti sebuah kertas laporan yang berisikan informasi biasa seseorang. Tapi, isi kertas tersebut bukan sesuatu yang biasa. Di dalamnya, terdapat berbagai informasi identitas nama, akta kelahiran, status sosial, nomor kasus dan tempat tinggal di masing-masing lembar kertas.

Yoo Jonghyuk terheran.
"Tuan, siapa orang-orang ini?" Yoo Jonghyuk mengecek setiap informasi-informasi itu yang dianggap pribadi bagi hal layak umum, apalagi di perserah tangan kan oleh orang-orang sembarangan sepertinya.

"Itu adalah data pribadi anggota KimCom." Jelas sang Penguasa membenarkan posisi duduknya pertanda serius.
Yoo Jonghyuk memandang setiap foto-foto itu, ada seorang gadis berambut pirang bernama Jang Hayoung, atau seorang wanita dewasa yang muka nya terlihat tegas bernama Jung Heewon, atau seorang pria yang bertampang halus seperti Lee Hyunsung.

Hingga, Yoo Jonghyuk berhenti disalah satu kertas yang di sisi ujung kanan nya terdapat foto seorang pria berambut hitam cantik dan berbulu mata hitam yang lentik.
"Dia kan.. pria yang kubawa ke toko kopi ku tadi pagi?"

Batin Yoo Jonghyuk terkejut melihat salah satu foto yang terpampang jelas muka seorang pria bernama Kim Dokja itu tengah tersenyum manis kearah kamera.
"Kasus seperti apa yang mereka lakukan?" Jonghyuk mulai berlaku lebih serius dan tegar. Hawa membunuh dan tekad semangat bekerja nya bergelora menjadi sebuah aura yang baru. Bahkan, terasa hanya dari tatapan matanya.

"Kasus pembantaian terhadap pemerintah."

...

"Romantis sekali. Kau sendiri yang akan menjagaku, sayang?" Goda Dokja. Kepalanya menjulur ke arah luar sel yang disediakan khusus untuknya karena demi pengamanan yang lebih ketat.

Tangannya  keluar di sela-sela tempat khusus komunikasi tahanan dan penjaga, berusaha mengganggu ataupun meraih-raih tubuh Jonghyuk, mencoba memukulnya sesekali karna kesal telah di cueki.

Yoo Jonghyuk hanya duduk disebuah kursi disamping pintu sel Dokja. Menikmati kopi miliknya sambil terus mendengarkan ocehan-ocehan menyebalkan pria itu.

Dia heran, mengapa orang ini berlaku dan terus bersifat ceroboh layaknya anak-anak? Jonghyuk tidak dapat berbohong, dia merasa agak gemas karena sifat lucu Dokja.

"Dengar-"

"Ehem.. tentang KimCom organisasi mu itu, aku sebenarnya sudah menduga sebentar lagi mereka akan datang menyelamatkanmu." Dokja mencibir karena kesal kalimatnya telah sembarangan dipotong.

"Sudah terbaca kan? Sebentar lagi kita akan main kejar-kejaran.
Kamu nampaknya sudah mengenal dengan baik semua informasi tentang anggota-anggota ku itu. Ada yang mengirim data nya padamu, ya?" Dokja menciptakan sebuah topik. Namun ucapan nya terdengar seperti sebuah ejekan karena bernada menyinggung.

Jonghyuk menyeruput kopi nya, mendengarkan apa yang berusaha Dokja sampaikan.

"Data nya palsu, sayang. Yang mengirim laporan nya pada lembaga Penguasa itu anggota KimCom kami sendiri." Ungkap Dokja menjelaskan keraguan Jonghyuk.

"My Mafia Salvation." Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang