Bagian 4

2 0 0
                                    

Karina dan Ayara tengah duduk di pinggir lapangan sembari memperhatikan anak laki-laki dari kelasnya yang sedang merebutkan bola di lapangan yang mereka yakin sangat panas, mengingat teriknya matahari saat ini.

"Lo serius nggak mau nerima Hardian?"

Karina menatap Ayara tanpa minat, "Serius lah!"

"Kenapa?"

"Gue juga penasaran, kenapa lo nggak mau pacaran sama gue?"

Karina dan Ayara hampir melemparkan botol minum mereka ke Hardian yang dengan suka-suka hatinya ikut nimbrung.

"Bisa nggak jangan nongol tiba-tiba?!" Ayara mengangguk, membenarkan ucapan Karina.

Hardian hanya cengengesan iseng, "Kalo gitu kasih gue nomor hape lo."

Tolong tahan Karina agar tidak menendang Hardian saat ini juga. "Nggak!"

"Ayolah kasih gue nomor lo, biar entar kalo gue mau nongol gue ngabarin lo dulu."

"Gue bilang nggak ya nggak!"

"Kenapa? Padahal kalo lo kasih gue bisa sa—"

"Nggak mau, Bangsat!"

"... dap hp kamu."

Bruk!

Huftt

Setelah menarik napas dengan tenang, Karina menarik tangan Ayara untuk pergi meninggalkan Hardian yang kini terbaring di lapangan karena tendangannya barusan.

Seorang pemuda lain menghampiri Hardian yang masih terbaring, "Lo oke, Bro? Rasanya sakit nggak?"

"Kayak ada manis-manisnya, Bro."

°
TBC

Karina Galak Milik HardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang