"Bang bang bang lihat bang lihat!"
"Mau gua turunin di sini?!"
Bagaimana ari tidak kesal, baru saja 2 meter dari rumah Aga sudah merecoh untuk melihat yang ada di depan. Terlihat ada seorang perempuan yang tengah menutup gerbang di depan rumah. Ternyata itu sosok perempuan, bukan penampakan melainkan dia sang pujaan hati. (Alay banget Ari)
Seketika Ari mengerem motornya secara mendadak. Bukan karena terkaget-kaget melihat dia ternyata ada mobil yang keluar dari sebrang jalan. Setelah mobil itu lewat seketika mata Ari seketika langsung melebar dengan jantung yang berdegup dengan kencang seperti ingin mendapatkan uang satu miliyar.
"Itu loh bang antik kan, ya iya lah orang itu punya aga." Ucap Aga secara jujur.
"Apa apaan orang punya gua!" Marah ari
"Ye.. liat yang cantik aja langsung hmp!" Mulut Aga di bungkam oleh Ari ia tidak terima dengan ucapan yang tidak mengandung fakta.
°🌻°
Ari menghampiri perempuan itu, dengan senyuman yang manis sekali sampai sampai semut aja ga mau mendekati Ari sangking manisnya, dia manis tapi beracun.
"Pagi kak cantik!" Sapa Aga dengan semangat. Beginilah kalau kembaran yang berbeda umur namun sifat sama.
"Harusnya gua bukan lu ganggu aja!" Bisik Ari.
Mereka masih saja bertengkar, tidak tahu malu mereka. Vita tidak merespon pertengkaran mereka sapaannya pun tidak di respon kembali, bahkan Vita meninggalkan mereka berdua dengan jalan kaki. Tersadar jika Vita tidak ada di situ kembali Ari langsung gas menghampiri Vita.
"Lu si, kan dia punya gua. Lu itu masih kecil ga boleh yang namanya pacar pacaran!" Ucap Ari sambil menghampiri Vita
"Aga juga punya kok cewe di hati Aga yang selalu Aga jaga." Gumam kecil Aga.
"Vit mau ikut gua gak?"
"Terus Aga nanti di taro di mana bang, sedangkan motor abang itu motor balap?!"
"Ya lu jalan kaki lah."
"Jalan kaki? Jauh bang nanti aga bisa terlambat "
"Paling juga nulis di papan tulis gak sampai berdiri di tengah lapangan sambil hormat!" Tegas Ari
"Ya gak bisa gitu lah bang... Abang kan udah di kasih amanah sama bunda!"
Mendengar pertengkaran antara kaka beradik ini rasanya tidak akan ada akhir dari pertengkaran mereka.
"Naik angkot aja sana naik angkot nanti gua yang bayar!"
"Gak bisa gitu lah bang... Nanti kalau Aga di sekap di angkot atau di culik gimana, Aga kan anak jutawan dengan ginjal berhati emas?!" Jawab Aga dengan alasan yang tidak ingin naik angkot.
Vita terkekeh dengan jawaban Aga 'ginjal berhati emas' mana ada pepatah seperti itu. Seperti nya dia banyak menonton sinetron di pagi hari.
Lima menit mereka adu mulut tidak Kunjung selesai selesai, lebih baik vita meninggalkan mereka berdua rasanya menunggu mereka selesai adu mulut itu sangat lah mustahil.
Sekian menit barulah kaka beradik ini sadar, tidak ada sosok yang mereka sapa tadi pergi kemana dia?
"Lu si, jadi gagal kan berangkat sama vita!" Sewot ari.
"Kok Aga, kan abang juga yang tadi berantem sama Aga!" Pembelaan diri.
"Sial!"
"Bang udah setengah tuju anterin Aga dulu ayo bang. Nanti kalau abang terlambat gimana?" Ucap Aga, sembari melihat jam tangan miliknya.
Mau tidak mau Aga juga tanggung jawab Ari, ia harus merelakan vita terlebih dahulu pertemuan dengan ending yang happy happy aja itu susah. Andaikan saja tidak perlu masih pagi berandai-andai itu mustahil.
°🌻°
"Bang soal yang tadi Aga minta maaf ya" Ucap Aga sembari membuka helm.
Ari hanya terdiam, tidak sepatutnya tadi Ari bertengkar dengan Aga toh biasanya dia cuek. Tapi entah kenapa pertengkaran tadi ada itu sungguh tidak asik untuk pertemuan yang singkat.
"Bang." Panggil Aga sambil menyodorkan tangan.
"Ngapain, masuk aja sana nanti telat!" Sewot Ari
"Bang!" Aga tetap dengan menyodorkan tangan.
"Bapak lu apa, gua ga ada duit. Lagian lu juga ada jatah jajan sendiri satu minggu kenapa masih minta duit?!" Ucap Ari yang tidak tahu salam itu penting.
"Mau salam ya Allah bang, negatif mulu abang. Orang minta salaman bukan minta duit."
"Ga usah mending lu masuk ke dalam, cepet!"
"Dosa loh bang,"
Tanpa membalas salaman dari Aga, Ari bergegas pergi meninggalkan Aga. Untuk apa bersalaman dulu saja Ari juga tidak pernah bersalaman kepada Ayah atau mama nya yang mengantarkan Ari ke sekolah.
Jangankan mengantarkan ke sekolah dia sudah mandiri sejak dini."Bang, TERIMAKASIH!!" teriak Aga, sembari melambaikan tangan.
°🌻°
Pukul 06:59.
Gerbang sekolah akan di tutup oleh penjaga gerbang, sudah sepi sekali lingkungan sekolah. Eh.. Ada siswa satu yang baru kelas 10 namun banyak gaya. Ari namanya.
Tanpa permisi Ari langsung masuk kedalam sekolah, tidak sopan sekali ada bapak bapak yang akan menutup gerbang dan dia menerobos masuk kedalam.
"Anak zaman sekarang." Ucap bapak itu sambil mengelus dada. Istighfar selalu ya pak dapet anak seperti dia.
Ari langsung memarkirkan motor kesayangannya itu, membuka helem, merapikan rambut, tidak memakai dasi yang benar, terlambat satu menit, dan tanpa basa basi masuk ke dalam kelas.
Udah cukup bagi Ari cukup dalam pesona diri.Seisi koridor berbisik bisik.
"Ih ganteng banget!"
"Astaghfirullah, calon imam."
"Anak kelas berapa?"
"Satu angkatan sama kita!"
"Baru kali ini ada sejarah cowo ganteng di sekolah ini!"
"Semoga satu kelas sama gua!"
"Cool banget astaga naga!"
"Visualnya sasuke!"
"Ngada ngada banget,gua setuju!"
Begitulah cap Ari itu tampan. Tapi pujian itu hanya angin berlalu yang dia inginkan kata kata itu hanya yang terucap dari mulut Vita saja. Ya yang namanya cinta ya katanya tuli tapi masih bisa denger.
Setelah melewati beberapa kelas Ari berhenti di kelas XIPA 1. Dia masuk kedalam kelas melihat sekeliling kelas itu nah ketemu!
Ari menghampiri siswi tersebut.
"Hai apa kabar?"°🌻°
Tinggal kan Vote dan Komen kalian di sini ya hehehe
Udah lama ga up apa kabar
Selamat tahun baru!
Se you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Memories
Roman pour AdolescentsKatanya setiap rasa pasti ada suka, ada duka ada canda, ada canda ada tawa dan ada pertemuan pasti ada perpisahan tapi jika takdir bisa diubah bolehkan kisah ini akan tetap abadi? Ini kisah Ari dan Vita lebih di waktu sma, teman masa kecil yang men...