"Soal, Fashlun utawi iki iku ana fasal. Arkanul islami, yo iku fasal kang nerangake piro-piro rukune islam. Jawab, arkanul islami utawi piro-piro rukune islam.... "
Suasana begitu khusyuk. Hanya terdengar suara sang guru mengeja bacaan. Metode Bandongan. Di mana sang guru mendikte para muridnya untuk mengikuti atau lebih tepatnya menulis apa yang guru dikte, yang di namakan Arab pegon. Ini adalah metode klasik yang dilakukan dalam pesantren yang sudah di tanamkan sejak adanya walisongo dakwah di tanah Indonesia terutama Jawa.
Materi kali ini adalah fikih, kitabnya Mambadi'ul fikih. Di mana di dalam kitab ini menerangkan
Berbagai hal terkait syari'at islam. Salah satunya materi sekarang akan menerangkan bab rukun islam."Sampun? "
"Sampun, Gusss. " seru para santri kompak.
Pria berpeci hitam, kemeja putih melekat pada tubuh tegapnya. Serta sarung batik hitam menambah pesona seorang Gus.
Abyan Alwarosyi berdiri di tengah-tengah pada muridnya yang duduk bersila di lantai tanpa alas dan meja sebagai penyangga kitab mereka.
"Asyfa? " panggil Abyan kepada pria berpeci di pojok kanan barisan kedua.
Asyfa yang merasa di panggil menyahut "Hadir."
"Maju! Dan jelaskan! "
Metode pengajarannya memang seperti ini. Setelah bandongan, dirinya akan menunjuk salah satu muridnya untuk menerangkan apa yang telah di afsahinya. Setelah itu dirinya akan menambah penjelasan yang sekiranya tidak di pahami atau penjelasan yang di berikan muridnya kurang puas.
Metode ini ia gunakan agar para muridnya belajar dengan sungguh-sungguh sebelum masuk pelajaran ini. Tak ayal, jika mereka mengeluh. Tapi ia tetap tegas dan tidak membeda-bedakan satu sama lainnya. Walau dari mereka ada yang memang cerdas. Dan tujuannya mereka dapat melatih bakat speeking tentunya untuk melatih, mengasah mental mereka agar terbiasa berbicara dan tampil di khalayak umum.
Tanpa ba bi bu. Murid yang bernama Asyfa langsung maju dengan di awali Basmalah.
Abyan berdiri anteng mengawasi di belakang
"Arkanul islam Bab yang menerangkan rukun islam. Sebagaimana yang telah di sebut tadi. Rukun islam itu ada lima. Teman-teman, saya ada lagu Rukun islam. Apakah kalian ingin tahu? "
"Pengiiiinnn." Sorak sorai teman-teman Asyfa langsung menyahut penasaran.
Abyan tersenyum simpul. Inilah yang di inginkan. Para muridnya mencari ilmu dengan penuh semangat membara.
"Bagi yang tahu liriknya, ikut nyanyi ya?!"
"Siap!!"
"rukun islam itu ada lima, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kitab mambadiul fiqih. di mana ke lima rukun ini saling berkaitan erat sebagai penyangga tiang agama. rukun islam yang pertama adalah 2 kalimat syahadat. kaliamat sebagai persyaratan masuk islam. sebagaimana kalimatnya Danu bisa tolong bacakan 2 kalimat syahadat tersebut?!"
abyan tenang memperhatikan muridnya yang berusaha menjelaskan materi yang diberikan hari ini. ayolah, rukun islam adalah materi di mana kita bisa dapatkan waktu kita usia kecil, di TK mungki. atau bahkan ibu atau ayah dan saudara lainnya telah menyuapi kita pengetahuan tianag agama.
"asyhadu anlaa ilaa ha illallah, wa asyhadu anna muhammadarrasulullah."
"baik terima kasih atas kerja samanya Danu." danu mengangguk sembari memberi jempol ke arah Asyfa.
"nah, rukun islam yang kedua adalah sholat fardlu 5 waktu. sholat sendiri adalah tiang kedua dari islam. namun, perannya sangat penting. dengan sholat kita bisa berkomunikasi langsung dengan sang pencipta meski tak terlihat. yang ketiga adalah puasa. puasa di bulan suci romadlon dengan ketentuan-ketentuan yang telah di syariatkan oleh agama islam. dan yang ke empat adalah zakat. kemudian yang terakhir adalah haji bagi yang mampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELITA
RandomSedekah paling murah dan ringan adalah senyum. Cerialah hati. Walau duka melanda sanubari. Suka duka, senang sedih, bahagia susah seakan datang terus silih berganti. Tanpa itupun hidup tidak akan semenarik yang kita lalui.