Ch 5

788 113 27
                                    

Maaf baru bisa nerusin. Maklum lah, banyak moody nya dari pada semangat buat nulis AU XD

Jangan lupa vote dan komen, jangan silent readers, kawan!

Maybe ada typo(s), maklumin ya, kawan.

Oke, HAPPY READING!!!

(New Character; Unlock! Corey Mylchreest As Henry's Chilhood Friend)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(New Character; Unlock! Corey Mylchreest As Henry's Chilhood Friend)

.

.

Alex berbelok dari koridor kelas ketika melihat Henry di ujung sana sedang berjalan ke arahnya. Dirinya malah justru masuk ke ruang musik. Dirinya bingung.

Hari berikutnya, ia memang ada jadwal untuk mengajar kelasnya Henry, ia berharap jika Henry kali ini bolos. Tidak masalah, nanti ia bisa melaporkan absennya kepada Pak Hans, sisanya akan diurus oleh beliau.

Tapi ternyata Henry masuk kelasnya.

Alex mencoba bersikap biasa ketika Henry menatapnya dengan aneh saat murid lainnya sedang menata matras untuk materi senam lantai.

Pria 21 tahun itu merasa gugup saat remaja tersebut mendekatinya dengan langkahnya yang ragu.

"Pak Claremont marah sama aku ya?"

Sebenarnya Alex tahu jika Henry mendekatinya. Tapi ia pura-pura melihat materi pembelajaran yang ada di tangannya.

Mencoba berakting biasa saja, Alex menoleh ke arah Henry dan tersenyum, "Hm? Marah ada apa?"

"Bapak seperti menghindar. Sudah 3 hari ini juga aku tidak boleh datang ke tempat bapak."

Alex bingung mau menjawab apa. Semenjak dirinya merasa aneh ketika Henry berdekatan dengannya, pria itu mencoba untuk menjauh dari muridnya.

Bukan apa. Dia tahu wataknya yang kadang tidak bisa menahan. Dari pada terjadi yang tidak-tidak, lebih baik ia menjaga jarak dengan Henry untuk kebaikan keduanya.

Alex bukanlah orang baik. Catatan kenakalannya sangat banyak. Bahkan ia pernah meniduri teman ekstrakulikuler Pecinta Alam pada saat melakukan pendakian.

Meski begitu, dia juga masih waras. Henry masih di bawah umur dan statusnya sekarang adalah muridnya. Kejadian waktu itu di apartemennya, membuatnya sadar bahwa Henry sebenarnya cukup menarik perhatiannya.

Kalian jangan mengira jika Alex sudah jatuh cinta pada Henry. Nope. Dia hanya berpikir Henry adalah sosok menarik. Udah, hanya sebatas itu.

"Ah -Bapak lagi sibuk nyusun laporan. Jadi sering lembur di kampus."

Henry sepertinya kurang puas dengan jawaban guru magangnya itu, "bukankah bisa mengerjakannya di rumah?"

"Bapak lebih tenang bila mengerjakannya di kampus." Terang Alex, "bersama teman-teman bapak juga." Tambahnya.

I Think You Are The Sweetest Thing (Alex x Henry AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang