Part 6
Seminggu, setelah kejadian itu membuat aku semakin merindukannya. Kejadian di mana aku bercinta dengan dia, dan sampai saat ini aku masih merasakan efeknya pada tubuh bagian sensitivku, dia akan terbangun saat aku teringat kembali kejadian itu, membuatku frustasi butuh pelampiasan.
Kalo bukan karena tuntutan pekerjaan, aku malas menghadiri rapat ini, yang mengharuskan aku pergi ke Bali selama seminggu, semua ini gara-gara Andreas, gerutuku dalam hati. Karena dia belum juga kembali, dengan terpaksa aku yang menggantikannya. Seharusnya sekarang aku berada di sana, di samping Ros memperbaiki hubunganku dengannya, pasti saat ini aku sedang bercinta dengannya, merasakan lagi bagaimana hangat dan sempitnya saat milikku ada di dalam miliknya, lagi-lagi aku mendesah frustasi, karena adikku kembali terbangun.
Aku sengaja kembali setelah urusan pekerjaan selesai, tak perduli waktu sudah tengah malam saat aku mendarat dengan selamat di bandara Soeta. Karena besok siang aku berencana untuk mengajak Ros untuk makan siang, dan membicarakan kembali hubungan kami. Waktu hampir dini hari saat aku tiba di Apartemen, tanpa membersihkan diri aku langsung merebahkan tubuhku, karena aku memang sedikit lelah, dan aku sudah tak sabar menunggu pagi, aku ingin segera tertemu dengan dia.
Alarm membangunkanku, dengan malas aku mematikannya dan melihat jam yang menunjukkan pukul 11.00, ternyata aku tidur cukup lama, dan sekarang aku merasakan kalo tubuhku kembali segar. Dengan cepat aku bangun, dan berjalan kearah kamar mandi, tak butuh lama aku sudah siap, sekali lagi aku merapikan penampilanku, bergegas keluar dari kamar.
Aku meraih kunci mobil, dan keluar dari Apartemenku, aku berjalan kearah lift yang menuju basemen. Dengan bersiul, aku melajukan mobilku dengan hati senang, tak sabar rasanya untuk bertemu dengan dia.
Aku sampai di tempat yang aku tuju lebih cepat dari yang aku perkirakan, apa karena hari ini jalanan tidak macet seprti biasanya, dansaat ini aku sudah ada di parkiran kantor tempat Ros bekerja.
Aku kembali merapikan penampilanku, dan tak lupa sebuket Mawar merah yang tadi aku beli khusus untuk dia. Saat aku mau keluar dari dalam mobil, saat itu tepaku, aku tak percaya dengan apa yang aku lihat, di sana orang yang aku rindukan sedang berjalan dengan tergesa-gesa dengan seseorang yang aku kenal, tiba-tiba saja aku merasakan sakit, marah, ingin rasanya kutarik dia saat orang itu memeluknya. Apa mereka memiliki hubungan, tiba-tiba saja aku merasakan cemburu, "Apa aku sudah tak memiliki kesempatan lagi, Ros?.'' Bisikku lirih.
Aku terduduk dengan lemas, seharusnya aku sadar 5 Tahun tidak menjamin kalo dia masih mencintaiku. Penolakannya selama ini seharusnya membuatku sadar, kalo aku memang sudah tak ada kesempatan untuk membuatnya kembali.
Dengan menahan perasaan sakit, marah, kecewa, juga cemburu dalam hati, aku yang urung keluar dari dalam mobil lalu melajukannya dengan kencang, saat ini aku butuh tempat untuk melampiaskan semua rasa sakit, marah, juga kecewaku, tapi ke mana ?. Tanpa sadar aku melajukan mobilku ke tempat ini, entahlah keinginan yang kuat yang membawaku ke sini, mungkin dengan melihatnya hatiku sedikit terhibur. Aku melirik jam yang ada di pergelangan tanganku, hampir jam pulang sekolah, pikirku. Aku melajukan mobilku dengan cepat, aku tak ingin terlambat sampai di sana, memikirkannya membuatku tak sabar ingin segera bertemu.
Saat aku tiba, sekolah hampir sepi, tinggal beberapa anak saja yang sepertinya sedang menunggu jemputan mereka. Aku segera keluar dari mobil dan melangkah masuk, aku sedikit mengedarkan pandangan mencari-cari yang ingin aku temui. Aku hampir putus asa saat apa yang aku cari tak kutemukan, sekali lagi aku mengedarkan pandanganku, seketika ada perasaan bahagia juga senang, bibirku mengurai senyum, di sana di tempat yang sedikit tersembunyi karena terhalang oleh bunga-bunga yang cukup tinggi, aku melihat dia sedang duduk, dengan langkah pasti aku berjalan kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Milikku
Romance(18+) "Kenapa dia hadir kembali di saat aku sudah bisa melupakan jga menata hati dan hidupku." Roslina Maharani "Aku akan berusaha untuk mendapatkannya kembali, dan setelah aku mendapatkannya tak kan kulepaskan untuk selamanya. Karena dia mil...