Part 1

35.3K 901 8
                                    

"Sedang apa kau di sini, Ros?.'' aku sedikit terkejut saat mendengar ada suara orang yang berbicara denganku, dan aku semakin terkejut saat tau siapa yang kini sedang berdiri di ujung sana, menatapku dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Bukan urusanmu!.'' jawabku ketus, dan aku kembali memalingkan wajahku, enggan berbicara dengannya bahkan aku telah berusaha menghindar darinya.

"Sampai kapan kau akan menghindariku, Ros? Aku lelah, jauh-jauh aku datang untuk menemuimu. Aku ingin meminta maaf padamu." katanya lagi. Aku hanya mendengus saat mendengar kata-katanya, ciih...enak sekali dia, setelah mengusirku pergi dan mengambil seluruh hatiku hingga tak tersisa dan sekarang dia datang dan meminta maaf padaku. Dia pikir siapa dia?.

"Maaf, maaf untuk apa?,'' aku tertawa sinis saat menatapnya kembali, "kamu pikir kamu siapa? bisa datang dan pergi sesuka hatimu, maaf aku tak mengenalmu.'' akupun berlalu dari hadapannya. Aku benci lelaki ini, setelah aku berjuang untuk melupakannya tapi kenapa di saat aku sudah baik-baik saja menata hidup dan hatiku dia datang kembali.

Aku tau, aku telah melukai hatinya, bahkan mencampakkannya, aku adalah lelaki kejam yang saat dia menangis memintaku untuk tak meninggalkannya aku bahkan tak bergeming sedikitpun, bahkan dengan tak berperasaan kuusir dia untuk menjauh dari hidupku. Aku pikir seorang Rado Dewanto tak butuh yang namanya CINTA.

Ternyata aku salah, kepergiannya menghancurkan hidupku sedikit demi sedikit, setiap saat aku merindukannya hingga dadaku sesak."Aku takkan berhenti meminta maaf padamu, Ros. Sampai kau mau memaafkanku, dan aku akan membuat kau kembali kepelukanku lagi.'' kataku percaya diri, saat dia melangkah melewatiku, dan dia berhenti tepat di hadapanku, menatapku dengan berani.

"Kau pikir aku akan memaafkanmu Tuan Rado. Kau harus ingat Roslina Maharani yang kau kenal dulu telah mati. empat tahun yang lalu saat kau mengusirnya pergi dari hidupmu, ingat itu. Jadi jangan pernah ganggu aku, karena itu akan membuang waktumu." aku terpaku saat mendengar kata-katanya. Dia wanitaku telah berubah menjadi sosok yang berbeda, aku meringis perih saat melihat kebencian di matanya. Tapi aku telah bertekad untuk mendapatkanya kembali apapun rintangannya.

Aku masih terpaku di tempatku berdiri. Menatap kepergiannya, aku mendesah saat melihat melihat tatapannya bisakah aku membuatnya kembali, ada rasa cemas dalam hatiku saat memikirkannya. Dengan langkah gontai aku melangkah pergi dari tempat ini


Mudah-mudah kalian suka yah sama ceritaku yang satu ini.
Jangan lupa Votement yah untuk tinggalkan jejak kalian. Makasih!!!!

Salamsayang
@Viani07

Kau MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang