Part 7

16.2K 667 18
                                    

Sejak kepergianku yang meninggalkan Rado di kantorku, aku langsung pulang, jujur saja efeknya sangat dahsyat bagiku setelah percintaan kami tadi. Aku tiba di Apartemen Ken saat sore hari, dan kulihat Aleka sedang duduk dengan tenang sembari nonton film kartun kesukaannya, aku heran ke mana semua orang kenapa cuma ada Aleka, ke mana Ken, Angel, dan juga Alexis, pikirku.

Aku duduk di samping Aleka lalu mengusap lembut kepalanya, ''Sayang, kok sendirian yang lain pada ke mana ?.'' Tanyaku padanya

"Uncle dan Aunty sedang ada di kamar, kalo Alexis sedang ngambek.'' Katanya tetap focus pada kartun yang sedang di tontonnya.

"Ngambek kenapa Alexis, Abang Ale ? dan di mana dia sekarang ?.'' tanyaku lagi yang sedikit geram pada dua orang yang kini sedang asyik di dalam kamar entah apa yang sedang di lakukannya, mungkin saja saat ini mereka sedang bercinta. Awas saja kalo dugaanku benar, akan aku buat mereka merasakan akibatnya, yang tidak bertanggung jawab kepada kedua anak-anakku.

"Di tempat biasa Mam.'' Setelah mendengar jawabannya aku melangkah kearah kamar yang biasa di tempati kedua anakku kalo mereka menginap di sini. Aku mengetuk pintu dan mendorongnya, aku lihat Alexis sedang tengkurap di atas kasur, masih dengan seragam dan juga sepatu yang belum di lepaskan.

Aku berjalan kearahnya dan duduk di sampingnya, lalu dengan lembut aku mengusap puncak kepalanya."Adek, kenapa ? kata Abang, Adek ngambek yah ?.'' tanyaku dengan lembut, mendengar suaraku akhirnya dia bangun lalu duduk di hadapanku, sembari menundukkan kepalanya. Aku tau dia habis menangis terlihat dari matanya yang kini sembab. ''Hey, apa sayang ? mau cerita sama Mama ?.'' kali ini aku menganggkat kepalanya agar aku bisa menatapnya.

"Mam...!!.'' Katanya sambil terisak.

"Ya sayang ! Cup...cup...cup, Anak Mama yang pintar kenapa jadi cengeng, ada apa ? anak lelaki gak boleh nangis.'' Aku berusaha membujuknya untuk bercerita, aku hapal betul dengan sifat Alexis yang sedikit sensitive."Mam ! Kenapa Adek sama Abang gak punya Papa, seperti teman-teman?.'' Kata-katanya menohok hatiku, sejenak aku tertegun, tak tau apa yang harus aku katakan padanya, aku bingung kali ini kebohongan apa lagi yang harus aku katakan padanya.

"Siapa bilang Adek sama Abang gak punya Papa, punya kok ! tapi Papa kalian sedang pergi jauh.'' Aku mencoba tersenyum saat mengatakan itu padanya.

"Terus kapan Adek bisa ketemu dengan Papa, Mam ?.'' tanyanya, kali ini dia menatapku dengan penuh harap.

"Nanti, Adek pasti akan ketemu dengan Papa.'' Kataku bingung entah sudah berapa banyak kebohongan yang aku katakan padanya, karena jujur saja aku belum berani membawa keduanya untuk bertemu dengan Rado, aku takut dia menolaknya, dan aku tak ingin kedua anakku merasakan sakit hati saat mereka tau kalo mereka tak di inginkan, cukup aku saja yang merasakannya.

''Suatu hari nanti, Mama pasti akan bawa Adek juga Abang buat ketemu dengan Papa. Tapi sekarang Adek udahan dong ngambeknya, kita makan yuk ! Mama tau kamu pasti belum makan kan ?.'' kataku sedikit membujuknya.

"Janji, Mam !.'' kali ini ada senyum yang menhiasi wajahnya, aku hanya menganggukkan kepala, padahal dalam hatiku berulang kali berkata maaf, karena aku tidak tau apa aku bisa menepati janjiku padanya.

Setelah berhasil membujuk dia keluar dari kamar, dengan berjanji akan membuatkan dia makanan kesukaannya.

Aku melihat ada Angel yang sedang duduk bersama Aleka, yang tengah menonton film kartun, aku menggandeng tangan Alexis dan menyuruhnya duduk di samping Angel.

"Ck, dasar manja !.'' Aleka berkata saat melihat Alexis yang kini duduk di samping Angel.

"Mam...!.'' Teriaknya merengut saat mendengar kata-kata Aleka yang meledeknya.

Kau MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang