Chapter paling emosional. Walau aku gak yakin sih, tapi setelah aku baca ulang sih gitu.
Dan aku berhasil menyelesaikan cerita dari Ultraman Peridot. Jadi mungkin hari ini sampai ke chapter epilog, kalian akan disuguhkan dengan cerita Peridot.
Okelah, langsung aja ke cerita. Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Beberapa hari berlalu dan para Kaiju mulai sedikit demi sedikit menghilang dari planet hijau tempat Jade tinggal. Akan tetapi luka ditubuh dan dihati Jade semakin terbuka lebar. Jade sudah menyadari akan kebohongan, kebohongan yang dilakukan oleh para penduduk planet.
"Sejak awal... Aku tidak pernah diinginkan..."
Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Jade. Dirinya yang dahulu selalu berpikir positif dan selalu berbaik sangka kepada siapapun, sekarang sudah mulai mencurigai orang-orang disekitarnya.
Jade tidak tau lagi siapa yang bisa dia percaya, semua kepercayaan itu seperti sirna ditelan oleh fakta bahwa Jade hanya sosok cacat yang jadi makian di sana. Sekarang seluruh tubuh Jade sakit dan melemah. Jade kehabisan semua darahnya, dan itu menyebabkan dirinya seperti diambang kematian.
Disaat seperti itu, Efiáltis Seijin pun datang dalam wujud bayangan. Efiáltis Seijin mendekati Jade yang terbaring lemah dibawah pohon sambil menunggu kematiannya.
Efiáltis: "Sungguh pelindung kecil yang malang~ apa kau mau mendengarkan sebuah kebenaran?"
Jade: "Kebenaran tentang apa yang kau bawa, mimpi buruk?"
Efiáltis Seijin mendekati telinga Jade dan membisikkan beberapa kata-kata fakta. Jade terkejut mendengar semua fakta yang dia dengar dari Efiáltis Seijin, tentang dirinya dan tetang kelahirannya. Semua itu adalah rencana dari sang kegelapan untuk menjatuhkan para pelindung masuk kedalam jurang.
Jade: "Apa maksudmu melakukan semua itu?!"
Efiáltis: "Untuk bersenang-senang tentunya~ kau pikir apa yang akan aku lakukan selain itu~?"
Efiáltis Seijin menyeringai lebar dan kembali mendekati Jade sambil membisikkan kata terakhir sebelum dirinya menghilang dalam bayangan.
Jade terdiam, dirinya seperti membeku saat mendengar perkataan dari Efiáltis Seijin.
Jade: "haha... Hahaha...!! Hahaha!!! HAHAHAHAHA!!!"
Jade tiba-tiba tertawa keras didalam hutan gelap yang hanya ada dirinya didalam sana. Jade memegang sebelah wajahnya sambil menutupi senyuman penuh kekecewaannya. Sebelah mata Jade yang tidak tertutup, mengalir mutiara bening yang perlahan jatuh membasahi tanah di bawah nya. Kebenaran, fakta, dan apa yang Jade lihat selama ini hanya sebuah kebohongan.
Dirinya selama ini sudah jatuh ke dalam jurang kepalsuan yang dibuat oleh orang terdekatnya. Jade ditipu, dia dikhianati. Seluruh kebaikan, kepedulian, dan keinginannya untuk melindungi sudah musnah dihancurkan oleh orang-orang yang Jade percaya.
Mengingat kembali apa yang Jade alami selama ini, kedua bola mata cantik bak berlian itu. Perlahan berubah menjadi bola mata penuh dendam. Mata hijau cerah itu bersinar dengan cahaya penuh dendam dan rasa frustasi.
Jade: "aku... Aku yang selama ini tulus... Apa terlihat begitu hina dimata kalian...?"
Tangan Jade menyentuh pohon di sebelah nya. Seketika pohon itu kering dengan dedaunan nya yang layu berwarna gelap. Luka ditubuh Jade sebagian menutup sendiri, dia bangun dan mulai berjalan keluar dari hutan dengan langkah yang sempoyongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Peridot: the Cowardly Jewelry
Random{COMPLETED} _____________________________ Seorang anak laki-laki yang lahir dari sebuah ras dengan mata berlian berwarna hijau, memiliki keistimewaan yang hanya dirinya yang punya. Membuatnya memberikan kebaikan kepada mereka yang membutuhkan. Akan...