"Eh, Leo tahan!, udah-udah mending kita pergi aja." Cegah Kak Jax yang langsung memegang tangan teman pengecutnya itu. 'Salah siapa ngeremehin gue.' "Dan lu semua jangan coba-coba lagi nyari masalah sama kita bertiga, awas ya kalian!" Lanjut kak Jax.
++
"Mentang-mentang kakel kek gitu, his! Kesel gue." Ucap Hania, "Tapi sumpah muka kak Leo ganteng banget, gak kayak kak Jax, ganteng doang tapi akhlaknya diluar nalar." Lanjutnya sembari menyerutup lemon tea.
"Dih! Mereka semua tu sama aja, lu udah kena tipu face mereka." Tegasku, "Percuma ganteng doang tapi gak ada akhlak." Lanjutku.
"Yup! Bener tu kata Kairla, mending sama gue, whehehe bercanda.." ucap Arga dengan candaannya.
"Serah!"
"Wih! Berarti lu mau sama gue?" Tanya Arga yang menguji emosi Hania saat ini.
"Apaan sih! Ya enggak lah!" Cerewet Hania yang sepertinya udah diujung kesabaran.
"Udah.. Kenapa kalian berdua berantem terus, shut! Diem!" Tegas Arsal yang pada dasarnya ketua organisasi ya harus tegas gak boleh lembek. Gak kayak aku baru jadi ketua kelas doang, tapi ya udah bersyukur aku. Jadi ketua kelas aja berat bagiku, apalagi jadi ketua disalah satu organisasi tambah berat gak tuh. Jempol deh khusus buat Arsal.
++
-KELAS-
"Arga Lu udah ngerjain tugas belum?" Tanya Hania yang sedari tadi fokus membolak-balikkan buku MAT nya."Dah." Jawab Arga.
"Boleh gak gue pinjem sebentar?, hehehe." Tanya Hania SUS.
"Jangan Arga, palingan dia mau nyontek tuh." Usilku, agar si Arga tidak terbelosok dalam permainan Hania.
"Apaan sih!?"
"Halah, ngaku aja kali Han, lu mau nyontekkan?" Ucap Arsal sembari meringis tertawa geli.
"A_apaan sih nyet, gu_gue gak mau nyontek ya." Jelas Hania berbohong.
"Ya udah nih-nih, makanya lain kali tu langsung dikerjain kalau ada tugas." Tegas Arga.
"Nah, iya bener tu kata bang Arga, hahaha." Candaku.
"Ya.. Sorry deh."
"Eh btw, habis ini kita olahraga kan?" Tanya Arga sembari memainkan handphone miliknya.
"Iya. Tapi omong-omong ni ya, kita entar materinya apa ya?" Tanyaku yang begitu penasaran dengan materi yang akan dipelajari nanti.
"Entah, gue juga gak tahu." Jawab Arga.
"Same, lu mah bukan gak tahu Ar, alias lu gak peduli. Coba lu tanya pak Ryan Kair, siapa tahu direspon chat lu?" Jelas Arsal memberi ide.
"Ok."
++
👤Pak Ryan (olga)
"Permisi pak mau ijin bertanya, boleh?"
"Iya, silahkan."
"Nanti materinya apa ya pak?"
"Tentang basket Kair."
"Baik pak, terima kasih infonya."
Aku yang seketika mendengar jawaban dari pak Ryan auto gembira gak karo-karoan. 'Yes-yes akhirnya.'
"Kenapa lu Kair, keknya lagi seneng tuh?" Tanya Hania yang sepertinya sadar melihatku berbicara sendiri.
"Hehehe, gak ada apa-apa kok Han." Jawabku sembari mengatur tingkah kesenanganku menjadi normal kembali.
Buk!
"Aduh sakit woy Sal tenaga lu tu gede bos. Bisa rapuh ni tulang gue." Ucapku sembari mengelus-elus pelan bahu yang baru saja ditepuk oleh Arsal.
"Lais lu Sal, badak dalem tubuhnya si Kairla udah bangun." Canda Arga sembari tertawa puas.
"Hehehe sorry Kair, gue cuman mau tanya udah dijawabkah sama pak Ryan?" Tanya Arsal padaku.
"Udah." Jawabku sembari menghela nafas.
"Materi?" Tanya Arsal lagi.
"Tentang basket." Jawabku sembari sesekali meringis sendiri. 'Memang kayaknya gue lagi gila nih.'
"Wah pantes dari tadi lu senyum-senyum sendiri, oh.. Jadi gini alasannya yang ngebuat lu senyum-senyum sendiri kek orgil." Ucap Arga sembari menepuk jidatnya.
"Hehehe."
"Kayak lu gak tau aja temen kita yang satu ini terlalu tergila-gila sama basket." Jelas Hania.
WORK
KhalilaRezqy.
WORK TITLE
BLP(Basketball Loving Powerhouse).
PLAYED BY
Zhao Lusi As Kairla.
Ding Chengxin As Leo.Next episode 🏀-4!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Loving Powerhouse [DITERBITKAN LENGKAP]
Roman pour AdolescentsDug dug! Suatu momen yang kadang membuat kita geram melihatnya, ya apa!? Sudahlah mereka berdua memang dipertemukan dalam momen ini sampai bumi berakhir. Si gadis kelas 10 yang banyak memikat hati laki-laki dalam melakukan kegiatan yang dirinya su...