"Tolong ngertiin perasaan Arga Han." Ucapku pada saat itu, sebelum keluar menyusul Arsal yang sudah sedari tadi mengejar Arga.
++
-Istirahat-
"Lu kagak makan Ar?" Tanya Arsal yang sedari tadi melihat Arga termenung.
"Enggak lagi males makan." Jawab Arga yang masih dalam renungannya.
"Lupain soal tadi, mending lu makan aja deh kita berdua takut kalau entar lu sakit, gak akan ada yang buat kita ketawa lagi." Ucapku sembari memesan satu soto lagi untuk Arga.
......
"Dah nih dimakan dulu sotonya, lu pasti laper banget." Suruhku kepada Arga sembari memberikan semangkuk soto kepadanya.
Sedangkan dilain tempat...(POV Hania)
"Ciee ada yang lagi sendirian nih, padahal baru kemarin sama temen-temennya, hahaha." Sindir Fares yang dituju kepadaku.
"Iya, mending dari pada sendirian sini sama kita aja, hahaha." Lanjut Violet yang mulai memancing emosiku yang sudah diujung batas.
"Kalian beneran mau ngajak anak ini makan bareng kita, lagiankan-
"Heh! Kalian bertiga bisa diem kagak sih, cerewet banget!" Ucapku.
"Btw sebelum kita pergi, gue mau tanya, tu hadiah buat siapa?" Tanya Violet yang sudah terlanjur kepo dengan barang yang kuletakkan diatas meja dengan dihiasi warna menarik.
"Bukan urusan lo! Udah hush pergi sana, sebelum kalian bertiga banyak bicara lagi!" Ketusku, yang setelah itupun mereka pergi meninggalkan kelas yang dihuni saat ini olehku saja. Berapa menit kemudian akupun mulai memiliki ide yang cemerlang, 'Mengapa gue gak nemuin si Reyhan aja yak, lagiankan ini masih istirahat, dia pasti lagi duduk-duduk didepan taman sekolah.'
(Kembali Ke POV Kairla)
"Guys kita balik kekelas lagi yuk, udah mau masuk." Ajakku yang sudah berdiri dari bangku.
"Oke."
Ditengah perjalanan menuju kelas, aku, Arsal, dan Arga melihat pemandangan yang menyakitkan perasaan, entah apa yang ada di pikiran Hania sampai-sampai masih tidak peka akan perasaan Arga yang dituju kepadanya. 'Hania!? Bisa-bisanya lu!?'. Akupun mulai beranjak menemui Hania tapi sialnya diriku dicegah oleh Arga agar tidak mengganggu Hania.
"Jangan." Ucap Arga lirih.
"Tapikan Ar-
"Kairla sudahlah." Lanjut Arsal setuju akan tindakan Arga yang mencegahku agar tidak menemui Hania.
(Aku tahu ini pasti menyakitkan untuknya.)
"... Ya udah kalian berdua kekelas dulu aja, entar gue nyusul." Suruhku yang setelah itupun mereka menuruti ucapanku dan segera kembali kekelas. 'Gue gak boleh tinggal diam.'
Setelah Arsal dan Arga sudah lumayan jauh, akupun tanpa basa-basi mulai menghampiri Hania yang pada saat itu sedang berbicara dengan Reyhan.
.....
"Hania!" Panggilku dengan nada tinggi yang membuat semua orang ditaman memandangku termasuk Reyhan dan Hania.
"Kairla, ngapain lu kesini!?" Tanya Hania yang sepertinya masih kesal terhadap kejadian dikelas.
"Harusnya gue yang tanya sama lu! Bisa-bisanya lu masih aja ngelukain perasaan si Arga! Peka dong!" Jawabku yang langsung bergegas meraih tangan Hania untuk pergi dari sana, tapi sialnya dirinya menolak untuk pergi. "Han-
"Mau lu apa sih Kair! Emang gue harus nurutin semua kemauan lu!" Ucap Hania.
"Bisa-bisanya lu bilang kayak gitu Han, gue cuman pingin yang terbaik buat sahabat gue." Jelasku saat itu langsung dihadapan Hania yang didengar juga oleh Reyhan. "Dan pasti yang harus lu ingat yaitu, ada seseorang yang lebih menghargai keberadaan lu selama ini dan juga lebih mencintai lu lebih dari apapun." Lanjutku setelah itu pergi dari sana.
++
Ditengah perjalanan terdengar suara berisik dibalik lab sport, aku yang penasaran pun mulai menghampiri lab tersebut dengan membawa sapu yang saat itu memang tidak sengaja dibiarkan didepan pintu lab tersebut. Dengan perlahan-lahan aku membuka pintu lab tersebut. Mataku terbelalak tak percaya melihat hal diluar nalar.
"Hahahaha!" Tawaku terbahak-bahak yang masih tak percaya melihat hal diluar nalar ini. "E_elo! Hahaha!" Lanjutku yang masih tak bisa menahan tawa.
Dirinya pun mulai berbalik dan menatapku tak percaya, "Hah!? Kok lu bisa-bisanya ada disini sih bocil, shut! Diem heh! Entar gue ketahuan to***" ucapnya menyuruhku berhenti tertawa agar tidak ada yang mengetahui keberadaannya saat ini.
"Ngongkon." Ucapku ketus. "Kasih tahu gue dulu apa yang lu cari di lab olahraga?" Lanjutku sembari memicingkan alis sebelah kanan.
"... Bukan urusan lu!" Ketusnya.
"Oh, ok serah, jangan harap gue bakal diem aja setelah ngeliat kelakuan lu ini." Ucapku setelah itu berbalik untuk pergi memberitahukan hal ini kepada guru, namun disaat ingin melangkah diriku sudah dihadang terlebih dahulu olehnya.
WORK
KhalilaRezqy.
WORK TITLE
BLP (Basketball Loving Powerhouse).
PLAYED BY
Zhao Lusi As Kairla.
Ding Chengxin As Leo.Next episode 🏀-10!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Loving Powerhouse [DITERBITKAN LENGKAP]
Novela JuvenilDug dug! Suatu momen yang kadang membuat kita geram melihatnya, ya apa!? Sudahlah mereka berdua memang dipertemukan dalam momen ini sampai bumi berakhir. Si gadis kelas 10 yang banyak memikat hati laki-laki dalam melakukan kegiatan yang dirinya su...