"Huang Renjun."
"Ya? kenapa mencari ku, Sayang?"
Laki laki itu, Lee minhyung atau yang biasa di panggil "Mark" oleh orang orang, tersenyum tipis melihat orang di depan nya ini, siapa yang tidak tergoda? dengan paras wajah yang sangat cantik bak dewi, dan di padukan dengan bentuk badan yang sangat sangat ramping, oh, pria yang mempunyai nama Mark itu tidak mungkin kuat dengan ini.
Sementara yang satunya hanya berdehem, berguna untuk menyadarkan Mark dari lamunan— ah, maksudnya rasa kagum nya terhadap Seorang laki laki di depan nya, Renjun.
"Sayang? aku tahu sekali tatapan mu itu, ingin sesuatu, ya?"
Tanya Renjun dengan nada yang sedikit menggoda, mungkin? atau hanya menurut Mark saja?
Mark mengangguk pelan, masih terkagum kagum dengan Paras cantik ini. Mark hanya berpikir, bagaimana laki laki bisa se cantik ini? beruntung sekali mark mendapatkan Renjun.
"Disini, ya?"
Dua bola mata Renjun sedikit membesar, menandakan dirinya yang tidak menyangka bahwa Mark akan memilih tempat ini, kenapa tidak di tempat lain saja, pikir Renjun.
"Mark, mengapa tidak di kamar saj—"
Belum sempat Renjun melanjutkan kalimatnya, bermaksud mengajak Mark untuk "Melakukan nya" di kamar, namun Mark sudah terlebih dahulu menutup mulut Renjun dengan tangan besar dan berurat nya.
"Tidak boleh membantah, oke?"
Renjun hanya mengangguk kecil, lalu tangan kecilnya di raih dan di genggam oleh Mark, menuntun nya ke arah meja makan mereka.
"Wangi sekali, hm?"
"Emang biasanya aku tidak wangi ya, Mark?"
"Tidak, bukan seperti itu sayang. hanya saja, kali ini lebih wangi—"
"Seperti sudah menyiapkan diri untuk di hirup oleh ku, bukan begitu sayang?"
Mark melanjutkan kalimat nya, dan kalimat itu sukses membuat seorang Huang Renjun tersipu malu, muka nya mulai sedikit memerah. Mark terkekeh melihat nya.
Mark memegang pinggul ramping Renjun dan mengelus nya sebelum mengangkat pinggul itu ke atas meja di depan nya, meja dengan bentuk oval yang panjang, dengan berbahan dasar kayu jati yang membuatnya sangat kokoh.
"Mark, aku—" Renjun menjeda kalimat nya, Ia menatap Mark dengan tatapan lirih dan bibir nya yang sedikit Ia gigit.
"Hm? kenapa, sayang?"
"Aku —, malu Mark"
"Bahkan saat kita sudah sering melakukan nya, kau masih malu, Sayang?"
Mark tersenyum jahil, melihat sang kekasih dengan muka yang memerah itu, sangat gemas pikir Mark.
"Ku mulai ya, sayang"
Renjun hanya mengangguk pelan, menandakan bahwa Ia sudah pasrah apa saja yang di lakukan Mark.
"Mhmmmh, Mnchaaamh, Ma - Markh"
Mark mencium dan melumat bibir Renjun, bibir yang selalu menjadi candu untuk Mark, kecil namun tebal. membuat Mark sangat suka saat mencium nya.
Tangan Mark membuka perlahan pakaian yang di pakai Renjun, Mark membuka kancing atas renjun, tetap dalam ciuman mereka, Mark sangat ahli sekali dalam hal seperti ini.
Tangan nya mulai memasuki kemeja Renjun, meraba sensual dada bidang, sampai ke nipple Renjun. berhenti disana, Mark juga menghentikan ciuman panas mereka.
Mark sekarang sedang merendahkan posisi kepalanya, sejajar dengan nipple Renjun yang sudah sangat terlihat ingin sekali di berikan sentuhan.
"Mammh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 Renjun Oneshoot . bxb
RomanceOneshoot Renjun x All Dominant Warn ! - Boyslove - Mature, Sex, 🔞 - Harsh Word ⚠️ kata dan bahasa masih berantakan. jangan salah lapak ya, disini juga bener bener semua part bakal ada adegan yang ngga senonoh. udah diingetin dari cover sama judulny...