Kelulusan . Jaemren ❗️

5.3K 63 1
                                    

"Sayang?"

"Mmm?"

Renjun dengan cookies di tangannya, mulutnya penuh dengan cookies, Jaemin gemas sekali melihatnya, dan cookies yang renjun makan juga dari Jaemin.

"Kamu lucu banget kalo lagi ngunyah gitu" Jaemin tertawa kecil setelahnya.

Renjun tersenyum geli mendengarnya, tangannya bergerak mengambil satu buah cookies dan mengarahkan ke mulut Jaemin. Jaemin dengan senyuman manis nya menerima suapan Renjun.

"Love you Ren"

"Too, sayang ku cinta ku dunia ku Jaemin"

Cup

Jaemin merasa gemas sekali kepada pacarnya itu, Jaemin mengecup bibir Renjun dan kembali melihat paras cantik nya, sangat cantik. Di tambah juga wajah nya yang terkena cahaya sunset.

Mereka berdua saat ini sedang berada di pantai, merayakan Anniversary mereka yang ke 2 tahun, mereka benar benar bahagia sekarang, rasa bahagia menggebu gebu di hati masing masing.

"Sayang, ini udah 2 tahun kita pacaran, kamu ngga ada niat lamar aku?"

"Sebentar lagi sayang, tunggu aku lulus ya? tinggal beberapa bulan lagi"

"Janji ya? jangan tinggalin aku?"

"Janji, ngga mungkin aku tinggalin kamu"

Mereka berdua tersenyum satu sama lain,
mendekatkan wajah mereka dan bibir mereka mulai perpangutan mesra, tidak ada tekanan, tanpa nafsu, namun sangat nyaman.

.

Hari ini adalah hari kelulusan Jaemin, sangat ramai di aula sekolah, banyak orang dan juga wali murid masing masing. ada Renjun juga disana, yang pasti tujuan dia adalah melihat dan ikut merayakan kelulusan pacar kesayangannya.

"Jaemin!"

"Sayang... aku kira kamu ngga bakal dateng"

"Ngga mungkin Park Jaemin ku, ini hari spesial kamu"

Jaemin tersenyum mendengarnya, Ia bergerak memeluk tubuh mungil Renjun, sambil mengelus rambut halus Renjun.

"Jaeeee, ini di tempat umum please?"

Jaemin tertawa mendengarnya, Ia ingin mengecup bibir mungil pacar nya itu, sangat menggemaskan. Namun terhalang dengan tangan Renjun yang segera menutup mulutnya.

"Iya iya sayang"

.

Renjun sedang duduk bersampingan dengan orang tua Jaemin, bunda Baekhyun dan ayah Chanyeol. Renjun sangat senang bisa kenal dengan kedua orang tua Jaemin.

"Bun, lihat itu Jaemin sudah di panggil"

"Kau memperhatikan sekali ya Renjun?"

Renjun membalas dengan tawaan kecil, Ia memperhatikan pacarnya yang sedang maju ke panggung untuk mengambil sesuatu disana, sangat tampan sekali, Banyak yang bersorak saat Jaemin maju kedepan.

Renjun sedikit bingung, mengapa Jaemin menyuruh untuk duduk di barisan pertengahan, entah mengapa jantung Renjun rasanya seperti akan ada sesuatu yang membahagiakan.

Setelah Jaemin sudah turun panggung, Ia langsung menuju ke tempat duduk nya bersama Renjun dan kedua orang tuanya.

"Selamat anak bunda, cepat sekali kau tumbuh besar hm?

"Selamat lulus anak Ayah yang sangat tampan dan berani ini"

"Makasih bunda dan Ayah"

Renjun melihat interaksi Jaemin dengan Bunda dan Ayahnya, bahagia sekali. Rasanya sangat hangat dengan hanya melihatnya saja, senyuman yang mereka lontarkan masing masing, di iringi dengan tawa tawa kecil mereka. Renjun sampai tersenyum senyum sendiri melihat nya.

"Selamat ya Park Jaemin, pacarku!"

"Makasih Park Renjun, sayangku"

Kelulusan Jaemin itu Renjun sambut dengan senyuman manis dan lebarnya, orang orang yang melihatnya merasa gemas akan hal itu. Tapi sebentar— mengapa Jaemin memanggilnya dengan marga Park bukan Huang?

"Sayang, coba liat kedepan"

Alis Renjun terangkat satu, buat apa Jaemin menyuruh nya melihat kedepan? Renjun langsung mengadahkan pandangannya ke depan, ke arah panggung tadi.

Renjun melihat di depan sana, layar itu menunjukan dimana Renjun dan Jaemin berada, yang berarti kamera sedang menyorot ke arah mereka.

Renjun berbalik untuk melihat Jaemin, dan—

"Marry me Huang Renjun?"

Jaemin memposisikan dirinya di depan Renjun, memegang kotak terbuka yang di dalam nya diisi dengan cincin, dan menekukkan lututnya, berposisi seperti biasa orang lakukan saat melamar seseorang.

Oh tidak, Renjun melihat sekeliling nya, orang orang sedang memperhatikan mereka berdua. Renjun meneteskan air mata nya sebelum menjawab Jaemin dengan anggukan kepala dan kata—

"Yes. Marry me Park Jaemin."

Semua orang langsung bertepuk tangan dan banyak juga yang bersorak senang maupun terharu, sangat ramai sekali suasana disana.

Jaemin kembali berdiri, dengan sesegera mungkin Ia pasangkan cincin emas itu ke jari manis milik Renjun, sangat pas sekali.

Ia tertawa kecil melihat Renjun yang sudah menahan agar tangisannya tidak pecah di depan nya dan banyak orang, Jaemin memeluk tubuh mungil itu dan sesekali membisikkan kata penenang.

.

Hari ini adalah hari pernikahan mereka, sangat megah sekali. Bagaimana tidak? keluarga Huang dan Park di gabungkan menjadi satu. Dua keluarga itu dikenali banyak orang karena kekayaan yang mereka miliki.

Jaemin dan Renjun sudah melewati jam pernikahan mereka, banyak sekali momen momen haru disana. Renjun maupun Jaemin sangat berterimakasih untuk semua yang sudah datang tadi.

.

"Renjun sayang, kamu capek banget ya?"

"Iya, capek banget tadi, tapi seru juga. Campur aduk pokoknya"

Jaemin naik ke ranjang yang sedang di tiduri Renjun itu, niat Jaemin untuk bermalam dengan Renjun Ia urungkan, melihat betapa lelah nya orang yang sudah menjadi pasangan hidupnya ini.

Renjun dengan tiba tiba bergerak menaiki Jaemin yang posisi nya sedang duduk dan menyenderkan punggungnya ke bagian atas kasur

"Jae... mungkin aku emang keliatan capek. Tapi aku ngga akan mungkin nolak kamu malem ini kan?"

Jaemin menahan nafas nya ketika setelah mengucapkan itu tangan Renjun bergerak meraih rahang jaemin dan mengelusnya pelan.

"Sayang, kalo kamu cape di tund—"

Renjun mencium bibir Jaemin perlahan, namun pasti. Renjun tau Jaemin tidak suka dengan hal hal yang kasar atau terasa terburu buru.

"Mhhm..."

Desahan kecil yang keluar dari mulut cantik Renjun itu membuat Jaemin semakin berani untuk bergerak. Kali ini tangan Jaemin mengelus punggung Renjun perlahan dan lembut, guna menenangkan Renjun yang mungkin masih sedikit belum siap untuk kegiatan selanjutnya.

Jaemin melepaskan ciumannya dengan Renjun, Ia dan Renjun saling bertatapan, tatapan mereka sangat dalam, seolah olah mempunyai arti tersendiri.

"Aku terusin ya?"

"Apapun terserah kamu malem ini Jae"

Benar benar suami yang nurut, Jaemin suka dengan Renjun juga karena sifatnya yang tidak banyak membantah.

"Mmhh..."

Renjun melenguh saat Jaemin membuka baju nya dan tangannya yang bergerak bebas mengelus bagian leher sampai ke perut secara sensual, Jaemin berhenti saat tangannya berada di dua tonjolan yang ada di badan renjun itu.

__________________________________

End

🔞 Renjun Oneshoot . bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang