🔞 Renjun Oneshoot . bxb

Capek . NoRen ❗️

"Selingkuh lagi?"

"Tau dari mana?"

"Jawab dulu, Jeno."

"Iya, cemburu?"

"Ngga, buat apa?"

"Oke"

Begitulah percakapan sepasang kekasih yang hubungan nya tidak pasti itu, mereka berpacaran, namun di dalam hubungan itu selalu ada orang ketiga yang masuk— bukan, dimasuki secara sengaja maksudnya.

Renjun, Laki laki yang mempunyai wajah yang cantik dan juga badan yang bagus, hampir mirip seperti Perempuan.

Renjun berpacaran dengan anak sekolahnya, namanya Jeno, Renjun juga tidak paham, kenapa Jeno menjadikan nya pacar, dan yang lebih parah lagi, kenapa Renjun menerimanya?

"Kak, putuskan saja Jeno. hubungan kalian udah terlalu toxic, kakak juga sering nangis kan karena dia selingkuh?"

"Ngga Jie, kakak ngga papa. Demi dia kakak rela begini terus"

"Huft... baiklah, terserah kakak saja"

Saat ini Renjun sedang berbicara dengan Jisung, mereka bagaikan kakak dan adik, tidak dapat di pisahkan. mereka sering kali bertemu dan pergi bermain, berbincang tentang apa saja yang ada di dalam otak mereka, namun tidak bisa sekali saja mereka membahas topik tentang Jeno.

Ting!

"Jeno chat tuh kak"

"Biarin aja dulu, kakak lagi males baca pesannya"

"Kak... tinggalin kak Jeno, demi kakak juga..."

"Ngga akan Jie."

"Tapi—"

"Jie, dengerin kakak dulu ya?"

"Memang jeno dari luar keliatan nya tidak baik, tapi kakak tau semua kenapa dia bisa begitu Jie, kakak udah pacaran 3 tahun sama dia..., tapi kakak juga ngga tau kenapa dia berubah banget kaya gini"

Jisung hanya menghela nafas nya, kakak nya ini terlalu sayang kepada Jeno, yang bahkan perasaan nya saja terlihat berbanding balik dengan perasaan Renjun.

.

"Renjun."

"Ya Jen?"

"Ikut aku, seperti biasa."

Nada bicara itu, berbeda sekali dengan 3 tahun lalu, raut wajah nya juga berbeda sekali, rasanya Renjun ingin menangis mengingatnya.

"Jen, aku masih ada kelas."

"Bolos sekali kali gapapa"

Renjun berhenti, Ia menghentikan langkah kaki nya.

"Maaf, aku kembali ke kelas"

Renjun dengan tergesa gesa berlari menuju arah kelasnya, beruntung sekali jalan kelasnya itu satu jalan dengan perpustakaan, dan Renjun akhirnya masuk ke dalam perpustakaan itu. Renjun mengambil tempat paling ujung dan jauh dari jangkauan orang orang, Ia menangis sejadi jadinya.