Bab 05 - Ocean Clowns

18 15 0
                                    

+┉┉┅┄┄┈•◦ೋ•◦❥•◦ೋ°

"YA! Oke, oke!" sungut Wang Zihao, "tapi jangan memakanku!"

Dengan kepayahan Zihao naik ke atas leher naga Wumuti yang panjang dan keras seperti karang. Rasanya, sisik-sisik sebesar kertas origami itu sangat kasar ketika bergesekan langsung dengan kulit Zihao, meski nyatanya sisik-sisik itu menkilap indah dan enak dipandang disaat bersamaan.

"Jangan terbang terlalu cepat-Ya! Berengsek!"

Wumuti mulai mengepakkan sayapnya, membuat benda-benda di sekelilingnya terhempas dan berterbangan begitu saja seperti tengah terkena badai.

Fisik naga Wumuti yang menyerupai burung gagak raksasa dengan kepala ular yang disetiap sisinya memiliki daging keras yang menyerupai sebuah mahkota, sedangkan ekornya lancip sepanjang tubuhnya, dibagian tengah ekor tersebut terdapat duri-duri kecil dan besar, sebesar lengan laki-laki dewasa.

Jika diperhatikan lebih dekat, warna sisik Wumuti adalah hitam dengan sedikit perpaduan warna ungu tua.

Wang Zihao memeluk leher naga Wumuti dan berpegangan erat pada sisiknya, laki-laki itu memejamkan matanya kuat-kuat; ketakutan. Oh, ayolah dalam seumur hidup Zihao dia tak pernah membayangkan akan terbang menaiki seseorang yang berubah wujud menjadi seekor naga seperti ini!

Baju serta rambut hitam Zihao berkibaran tertiup angin, entah sudah seberapa tinggi sejak Wumuti membawanya terbang mengepakkan sayapnya.

Gumpalan awan hitam dengan angin kencang dan petir menyambar-nyambar seakan menjadi teman perjalanan keduanya. Zihao hanya terus bergumam semoga mereka tidak tersambar petir dan menjadi daging panggang gosong.

Laki-laki itu memberanikan diri mengintip ketika dirasa embusan angin yang menerpanya semakin berkurang, ditambah dengan pasokan oksigen yang perlahan mulai menipis, hal pertama yang Zihao ingin lihat adalah daratan, namun hanya sepersekian detik dia langsung memalingkan wajahnya, Zihao kembali menutup rapat matanya dan menyesali perbuatannya barusan.

Daratan, gedung-gedung pencakar langit dan kendaraan, jadi terlihat seperti kawanan semut sebelum akhirnya lenyap dari pandangannya, tergantikan dengan kumpulan awan.

Alih-alih memelan, kepakan sayap Wumuti justru bertambah. Zihao dapat melihat di depan mereka, kira-kira 20 meter dari tempat mereka terbang, ada sebuah lubang hitam bercahaya di atas langit yang tiap detiknya kian membesar dengan kilatan petir di sekelilingnya.

Wang Zihao meringis kala berpikir Wumuti akan masuk ke dalam lubang tersebut, bibirnya seakan kelu dan kering, membuatnya tak bisa membuka mulut untuk mengeluarkan sepatah kata pun atau dia akan memakan angin hingga perutnya kembung.

Jantung Zihao seakan menegang kala Wumuti benar-benar berniat masuk ke dalam lubang hitam bercahaya yang seakan menyedot mereka, apa pun yang melintas di dekatnya.

Ketika mereka tinggal beberapa meter lebih dekat, Wumuti mengeluarkan tornado dari dalam mulutnya yang lebar dengan gigi-gigi tajam, angin itu berputar membentuk spiral dan mengelilingi tubuh naga Wumuti.

Lagi, Wumuti kembali menyemburkan tornado untuk yang kedua kalinya, namun kali ini tornado tersebut mengelilingi tiap dinding yang terdapat dalam lubang hitam bercahaya tersebut hingga dapat meredam sedikit kilatan petir yang mengelilingi pusarannya.

Zihao mengeratkan cengkeramannya pada Wumuti kala Wumuti menambah kecepatan terbangnya, masuk ke dalam lubang hitam bercahaya dan membiarkan tubuhnya ditelan sepenuhnya.

Entah keberanian dari mana, Zihao kembali menoleh ke belakang, dia sendiri bingung apa yang ingin dia pastikan ketika dia sendiri hanya ingin memuaskan rasa keingintahuannya yang bisa saja mencelakainya.

EXCHANGE WORLD ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang