01 : Syariffah [name]

347 29 4
                                    

Bandung, 01 Oktober 2023

" kamu akan ayah jodohkan dengan kenalan ayah. "

Bagaikan tersambar Petir di siang tengah bolong itulah ekspresi yang di tunjukkan Syariffah [name] mendengar bahwa dirinya akan dijodohkan oleh ayahnya.

"Tapi ayah, aku udah punya pacar dia--"

"Kaiser si berandalan itu kau anggap pacarmu? " potong Utsman, ayahnya

"Dia bukan berandalan ayah! Dia aslinya baik kok.. Cuma penampilan nya aja kayak gitu." jawab [name] membela pacarnya

"Cukup [name]. Ayah akan tetap menjodohkan kamu dengan kenalan ayah."

"Tapi.... "

"Gak ada tapi tapi." kata utsman sambil meninggalkan [name] di ruang tamu dan sang puan hanya bisa terdiam frustasi.

.

.

.

.

.

.

Kini [name] sedang merebahkan dirinya di atas kasur sambil mengutak-atik laptop nya. Tugas skripsi membuat nya stress ditambah dengan perkataan ayahnya siang tadi.

"Kira kira siapa kenalan ayah yang akan dijodohin sama gue? Apakah dia seganteng Kaiser?" Begitu lah isi pikiran [name] sekarang

"Ah! Apaan sih! Kok gue mikir kayak gitu sih?! Gue kan gak mau di jodohin!"

Brak!

"EH KODOK GUA KAGET" Pekik [name] dengan kaget

"HALOO KAKAK KU YANG CANTIK JELITA!!" teriak Zahra, adik [name] paling kecil, kelas 8 SMP (fyi name ini anak pertama dari 3 bersaudara yhh)

"Minimal ketuk pintu dulu bukan langsung di dobrak" dengus [name] dengan jengkel

"Maafkan hamba kanjeng ratu, namun hamba sudah mengetuk pintu berkali-kali namun kanjeng ratu tidak kunjung membukakan pintu" jawab Zahra dengan senyum terpaksa nya (agak tertekan sepertinya :v)

"Oh." Zahra dengan kesabaran nya setebel duit sisca kohl hanya tersenyum tulus (banget)
(Kalau aja lu bukan kakak gua udah gua gedigg 😁😁 -- Zahra)

"Kenapa lu sini?" tanya [name] sambil memfokuskan diri di laptop. Biasanya Zahra akan ke kamar [name] kalau ada mau nya

"Em.. Bener kak kata ayah lu mau dijodohin? " tanya Zahra agak sedikit ragu

"Kalau iya?"

"Kak Kaiser tau ga kalau kakak bakal dijodohin?

Deg. Pertanyaan dari adiknya membuat dirinya terdiam sejenak. Bengong. Dia bingung mau menjawab pertanyaan dari si adik.

[Name] kemudian hanya menggeleng pelan lalu lanjut mengetik tugasnya di laptop

"Gua juga belum tentu mau dijodohin sama orang yang bahkan gua belum lihat bentuknya." jawab [name]

"Loh? Emang ayah gak ngasih tau siapa orangnya?"

"Ya belum lah."

"Eh- Tapi ayah udah ngasih tau ke aku kok siapa orangnya"

Seketika mata [name] langsung membulat sempurna lalu mengalihkan pandangannya ke adik nya yang sedang tidur tiduran di samping nya

"SIAPA ORANGNYA?!"tanya [name] sedikit heboh

"woi santai napa"

"Spill orangnya"

"Wait." Zahra kemudian membuka ponselnya lalu mencari foto di aplikasi galeri nya

"Nih fotonya" kata Zahra sambil menyodorkan handphone nya ke arah [name]

"Nih fotonya" kata Zahra sambil menyodorkan handphone nya ke arah [name]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Fotonya 😁😁😁 )

"Eh muka nya kok kayak pernah gua liat. Tapi dimana ya?" [name] merasa bahwa wajah 'calon tunangan' nya ini sangat tidak asing dan malah familiar.. Tapi ia lupa dimana ia pernah bertemu dengan nya

.

.

.

.

"Kak? Kok bengong? "

"E-eh!?" [name] pun dengan cepat tersadar dari lamunan nya.
"Jadi ini wajah orang yang akan jadi tunangan gue?" tanya [name] yang dijawab oleh anggukan Zahra

Ganteng juga, pikir [name]

"Siapa Namanya?" tanya [Name] lagi

"Namanya Syaifuddin Ali Adiwangsa biasa dipanggil ustadz Sae."

Mendengar kata ustadz dari mulut Zahra membuat bola mata [Name] membulat sempurna. Bagaimana tidak, orang yang menjadi tunangannya adalah seorang Ustadz muda berusia 22 tahun yang memiliki paras tampan dan tentu saja akhlak yang sempurna. Yaa bisa dibilang ia adalah pria pertama yang paling sempurna yang pernah dilihat oleh [name].

Sebelumnya memang [Name] pernah mendengar nama tersebut di video salah satu channel youtube dan di situ dijelaskan bahwa Sae adalah lulusan pesantren terbaik di Indonesia dan berhasil kuliah di Universitas ternama di Arab Saudi, Universitas islam Madinah. Satu tahun setelah lulus dari Universitas ternama, Sae kembali ke tanah air untuk kembali ke kampung halamannya di Jawa Barat dan kini, Sae berprofesi menjadi Salah satu guru di Madrasah Tsanawiyah di kota Bandung dan sering mendapatkan banjiran undangan untuk ceramah di masjid masjid terkenal di daerah sana.

[Name] hanya menghembuskan napas panjang setelah mengetahui bahwa orang yang akan menjadi suaminya di masa depan adalah pria sempurna yang menurutnya ia tak pantas menjadi istri dari Seorang Ustadz Sae tersebut.

"Gua gak nyangka, gue bakal dijodohin sama cowok sesempurna dia" gumam [name]
Sejujurnya ia merasa minder dengan keadaan nya yang sekarang. [Name] hanyalah cewek pemalas suka rebahan yang kerjanya suka menumpuk tugas. kadang suka bolong bolong masuk kuliah. Tidak terlalu pintar dalam bidang pelajaran umum. Namun jangan salah, walau begitu [Name] Handal dalam bidang kesenian, terutama dengan seni teater. Cintanya dengan Teater sangat mendarah daging sejak kecil, jadi jangan salah bahwa [Name] selalu sering menjuarai lomba seni teater dan musik. Bahkan Saat ia duduk di bangku kelas 8 SMP, ia sudah menoreh banyak prestasi dibidang seni musik teater

Walau bagaimana pun [Name] tetaplah [Name], ia selalu merasa tidak percaya Diri dengan keadaannya saat ini. Hatinya masih bertanya - tanya kenapa ia bisa ditunangkan oleh seorang ustadz terkenal saat ini.

.

.

.

.

.

.

.

.


#🎀 : Next chapter 02 : Pertama kali kita (akan) bertemu

Ya habibati (Itoshi Sae X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang