eight

1.9K 60 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..

Sesampainya di rumah nata, tirta langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu ataupun mengucapkan kata permisi. Sejujurnya alasan tirta tidak menghubungi nata adalah karena tirta masih SEDIKIT kesal dengan nata yang mengatakan bahwa tirta mengganggunya beberapa hari yang lalu, MEMANG ZANU SEPENTING ITU!!? batin tirta waktu itu sambil meninju samsak yang ada di kamarnya.

"Tirta lain kali ketuk pintu, ga sopan" ucap nata yang melihat kedatangan tirta

"Terserah aku dong" ucap Tirta lalu duduk di sofa, sedangkan nata hanya bisa menatap tirta dengan kesal.

"Terus kenapa kakak manggil aku kesini?" Lanjutnya

"Lo masih marah sama gua?" Tanya nata

"Pake nanya" tirta mengatakan hal tersebut sambil memakan keripik kentang yang ada di meja.

"Ohh marah gara-gara zanu? Kenapa marah sama zanu? Zanu baik banget ga sih tir? Cocok banget sama gua, gua mau jadiin dia malesub gua mau ga ya??" Goda nata sambil tersenyum, sedangkan tirta sudah kesal setengah mati sambil memakan keripik kentang dengan rakus seperti tidak makan 1 tahun lamanya.

"MAKAN AJA ZANU SANA, MAKAN SAMPE KENYANG" teriak tirta dengan kesal namun dengan suara yang sedikit bergetar, membuat nata tertawa.

"Astagaaa lucu bangett, maaf ya sayangg. Ga deket-deket sama zanu lagi deh, lagian udah selesai bikin desainnya kok" nata berucap sembari mengusap rambut tirta.

"Serius kan? Janji ya?" Tirta menoleh sambil menyodorkan janji kelingkingnya, membuat nata gemas sendiri.

"Iya, janji" nata mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking tirta.

..
..
..
..
..
~~''•''~~
..
..
..
..
..
..

Malamnya sebagai permintaan maaf, nata mengajak tirta untuk jalan-jalan berkeliling kota. Malam ini, langit terlihat sangat indah dengan bintang yang terlihat begitu terang serta bulan yang nampak begitu jelas. Tentunya malam ini terasa lebih lengkap dengan adanya tirta di sampingnya, namun untuk sekedar mengakui hal itu nata sedikit gengsi.

"Kak kita mau kemana?" Tanya tirta sambil fokus menyetir mobil

"Maunya kemana?''

"Kemana aja asal sama kakak aku seneng kok"

"Mau ke pantai?"

"Ayo aja kalo kakak mau"

Mereka berdua pergi ke pantai, menikmati udara sejuk di malam hari berdua, hanya berdua. Mereka tertawa, kejar-kejaran, menyanyi, dan makan di salah satu cafe di pinggir pantai berdua, bahkan mereka sempat melakukan deep talk sejenak saat di tepi pantai.

..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..

Sudah larut malam, saatnya nata dan tirta pulang. Namun di tengah perjalanan untuk pulang tiba-tiba tirta berhenti di tepi jalan membuat nata menatap Tirta dengan wajah kebingungan.

"Bentar kak aku mau beli minum dulu" ucap Tirta lalu turun dari mobil, sedangkan nata hanya ber oh ria

Sudah 5 menit tirta tak kunjung kembali, membuat nata merasa cemas. Bagaimana kalau tirta di culik!!? Panik nata, yang jika di pikir-pikir tidak akan mungkin terjadi sebetulnya.

Tiba-tiba tirta kembali dengan sebuket bunga di genggamannya, Tirta tersenyum lalu memberikan buket itu kepada nata.

"Maaf ya kak cuma bisa ngasih ini"

"Kamu ga ngasih apa-apa juga ga apa-apa tir" ucap nata lalu menerima buket itu

"Tumben pake kamu? Biasanya juga lo-gua" ucap tirta

"Ga suka?"

"Sukaa"

Malam itu diakhiri dengan canda tawa kedua sejoli dibawah indahnya langit malam.

My Little Kitten. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang