Pertemuan ini akan indah jika aku dan kamu sepasang insan yang sedang dimabuk cinta
Jika aku dan kamu telah lama memendam rindu yang tak terbendung
Jika kamu adalah wanita yang kunanti, dan aku adalah wanita yang menjadi alasanmu bahagia
Tapi kita hanyalah dua insan yang berharap tak saling bertemu
Dua manusia yang telah disirnakan hatinya akan rindu
Pertemuan ini, tak ada pelukan
Pertemuan ini, tak ada tangis bahagia penuh haru
Pertemuan ini, tak ada ucapan rindu dan sayangDari sorot matamupun aku tau, Kau tak sudi akan datangnya hari ini.
Hari yang menjadi petaka untuk hatimu, dan mungkin hidupmu.Yaah, pertemuan tidak selamanya manis
Nyatanya pertemuanku denganmu bagaikan minyak yang dengan sengaja ditumpahkan diseluruh permukaan apiAda yang membara tapi bukan rindu, ada yang bergelora tapi bukan cinta, ada yang panas tapi bukan cemburu
Yang ada hanyalah kebencian yang semakin membara, amarah yang menggelora, dan hati yang panas menahan sesak.Jadi, apakah kita harus berhenti disini?
At Idol Factory Office
FREEN'S POV"Huuufff..." Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan sebanyak beberapa kali untuk menenangkan diriku. Sertelah berperang dengan egoku sendiri, akhirnya aku menerima tawaran Khun Bright untuk berperan dalam film perdananya. Dan diluar dugaanku, dihari yang sama aku mengiyakan tawaran Khun Bright adalah hari dimana moment pertemuanku kembali dengan wanita yang sejak 7 tahun ini memenuhi hatiku dengan kebencian. Sejujurnya aku belum siap. Sangat tidak siap.
Disinalah aku, di kamar mandi VIP kantor agency ku, sebelum akhirnya memasuki ruangan meeting, dimana wanita itu sudah berada (sepertinya). Ditempat ini, aku mencoba untuk menenangkan diri dan meyakinkan diriku bahwa aku bisa melewati ini semua. Aku hanya perlu berpura pura untuk bersikap biasa saja. Seakan tidak pernah terjadi masalah apapun dengan wanita itu. Kalau perlu, aku hanya akan berpura pura untuk tidak mengenalnya. Yaaa aku hanya perlu bersikap profesional dan berakting dengan baik. Bukankah selama 7 tahun ini aku telah berakting dengan sangat baik, meyakinkan semua fansku bahwa aku adalah wanita kuat yang ceria yang hidupnya selalu bahagia tidak pernah memiliki beban hidup. Sepanjang 7 tahun aku sukses memerankan peran wanita yang sangat disukai para fansku, menjalankan semua tuntutan mereka meski terkadang aku tak suka. Aku cukup melakukan hal yang sama. Lagipula ini tidak akan berlangsung lama. Hanya sampai project ini selesai Freen.
Semakin aku berusaha menyangkal kejadian di masa lalu, kilasan kilasan peristiwa yang menyakitkan tersebut semakin berputar didalam benakku. Suara suara cibiran itu terdengar jelas dan telingaku.
"Dasaar sampaah..."
"Dia tidak pantas ada disini, menjijikkan!!!"
"Dasar pembohong"
"Penghianaaatt... Jauhi Becky"
"Mati saja kau..."
"Aku membenci sampah sepertimu. Kau tidak berbeda dengan ayahmu itu."
"Shiiittt...!!" Suara suara dan tatapan tatapan itu kenapa terus berputar di kepalaku?
"Tolong, menghilanglah!!" Ucapku lirih sambil memukul dengan keras telingaku, dan menutup rapat-rapat mataku. Berharap suara suara dan tatapan kebencian itu menghilang. Oh Tuhan, dadaku terasa sesak, tubuhku terasa lemas. Akan sangat memalukan jika orang orang melihatku lemah seperti ini. Untungnya ini toilet VIP yang hanya digunakan oleh artis dan petinggi petinggi IDF sehingga tidak ada seorang pun yang menyaksikan diriku yang tersiksa dan terlihat lemah ini. Aku sangat benci terlihat lemah. Aku benci harus dikasihani.
Baiklah, aku harus kembali menenangkan diriku. Sebelum seseorang masuk ke toilet ini dan melihatku. Perlahan aku kembali memejamkan mataku. Bernafas secara perlahan, mengatur irama nafasku hingga aku mulai merasa tenang dan rasa sesak itu perlahan mereda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS NOT SAME ANYMORE
FanfictionMerangkul dalam suka dan duka Saling memberi kenyamanan dikala gundah Menangis bersama disaat ada yang tersakiti Tiada hari tanpa bersama Seperti bulan dan bintang Namun kini semuanya berubah Hening, saling melewatkan dan enggan untuk menyapa Menjad...