AUTHOR'S POV
Pagi ini Bangkok cukup cerah dengan langit yang tampak indah usai semalaman di guyur hujan deras. Tampaknya hujan berhasil mengusir polusi polusi jahat yang akhir akhir ini merusak udara Bangkok. Cerahnya langit Bangkok secerah senyuman seorang wanita berparas lugu dan tampak seperti bayi dengan bare facenya yang kini masih asyik menikmati pemandangan di depannya. Yang dipandangnya bukanlah pemandangan langit Bangkok yang indah, ataupun pemandangan pantai yang selalu menjadi favoritenya. Namun pemandagan wajah lelap dan tenang dari wanita yang sejak 7 tahun lalu secara diam diam selalu didambanya. Senyumnya sedikitpun tidak pudar dari wajah mungilnya itu. Kelopak matanya yang berwarna kecoklatan melebar dan berbinar. Menunjukkan betapa dia sangat mengagumi makhluk cipataan Tuhan di hadapannya ini.
Tangan Becky terangkat, menyentuh anak rambut yang menghalangi pandangannya dari wajah cantik Freen yang sejak semalam telah menjadi kekasihnya ini. Dan kini telunjuknya menyentuh hidung kekasihnya itu. Sedikit menoelnya dengan lembut seperti kebiasaannya 7 tahun lalu.
Perlakuan Becky mengusik tidur lelap Freen. Perlahan dia mengerjapkan matanya, mencari tau sumber sentuhan yang telah mengganggu tidurnya. Ketika kedua matanya telah terbuka dengan sempurna, Freen bisa melihat dengan jelas wajah cerah Becky yang tersenyum lebar ke arahnya. Dan secara spontan senyum Freen ikut merekah. Diraihnya tubuh kekasih mungilnya itu untuk didekapnya dengan erat. Terlihat jelas Becky sangat bahagia dengan perlakuan lembut Freen yang sudah sangat lama dirindukannya. Perlakuukan yang penuh kehangatan dan ketulusan.
"I Love U Baby" Bisik Freen di telinga Becky dengan suara yang sedikit serak, khas bangun tidur.
Senyum lebar merekah di wajah Becky. Wajahnya memerah. Alih alih mengucapkan selamat pagi, kekasihnya ini lebih memilih mengucapkan 3 kata ajaib yang sudah sejak lama dinantikan Becky.
"I Love U More Beb" Balas Becky. Pelukannya semakin erat, mereka seakan enggan untuk saling melepaskan. Hingga suara alarm dari handphone Becky cukup menggangu dan mengusik aktivitas pagi mereka yang ingin saling mendekap dan menikmati aroma tubuh masing-masing. Mau tidak mau Becky harus melepaskan pelukannya karena suara alarmnya yang cukup menggema seakan mampu membangunkan seisi penghuni condo.
"Yaa Ampun Baby, kau tidak berubah. Masih saja menggunakan suara alarm berisik dan mengganggu yang sama dengan 7 tahun lalu." Protes Freen tidak terima karena kebahagiaannya berhasil di renggut oleh suara bising tersebut.
"Suara alarm saja masih sama, apa lagi hatiku. Tidak pernah berubah. Itu artinya aku tipe yang setia beb." Ujar Becky membanggakan dirinya dengan wajah angkuhnya.
"Ini sebuah gombalan atau kau berusaha pamer? Heeem?" Freen menarik tubuh Becky untuk kembali ke pelukannya. Tampaknya Freen benar benar sangat mendambakan tubuh kekasihnya ini. Sedetikpun enggan untuk berjauhan dari Becky.
"Ini sebuah Fakta Beb. Dan sebuah janji dari seorang Rebecca Patricia untuk selalu setia dan hanya akan mencintai Freen Sarocha Cankimha seorang." Becky yang sedang berada dalam dekapan Freen sedikit mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Freen.
"Re.be.cca Pat.ri.cia Arm.strong" Freen memenggal nama Becky dengan lengkap disertai dengan nama Armstrong di belakang namanya. Nama yang mungkin akan berat untuk disandang Becky setelah mengetahui tentang fakta dari semua perbuatan daddy nya terhadap Freen.
"Aaapa phi tidak keberatan aku menggunakan nama itu?" Becky sedikit berhati hati saat menanyakan hal sensitif ini kepada Freen.
"Kenapa harus keberatan. Siapapun nama yang tersanding di belakang namamu, tidak mengubah fakta bahwa nong adalah Rebecca Patricia yang dicintai oleh Freen Sarocha" Freen mengelus lembut bagian belakang kepala Becky. Menyalurkan kasih sayangnya kepada kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS NOT SAME ANYMORE
FanfictionMerangkul dalam suka dan duka Saling memberi kenyamanan dikala gundah Menangis bersama disaat ada yang tersakiti Tiada hari tanpa bersama Seperti bulan dan bintang Namun kini semuanya berubah Hening, saling melewatkan dan enggan untuk menyapa Menjad...