17. KEMBALI LAGI KE KOTA METROPOLITAN

18 2 0
                                    

"Rumah dan keluarga adalah titik awal kita, tetapi juga selalu menjadi tujuan kita" - Huang Renjun


Hari Kamis atau hari terakhir mereka berada di Lembang. Seperti yang sudah direncanakan tadi malam, pagi-pagi sekali bahkan matahari pun belum memunculkan sinar hangatnya, ibun sudah harus membangunkan kedua anaknya untuk segera bersiap-siap berangkat. Untung saja pintu kamar Reza dan Nina tidak dikunci, jadi ibun bisa langsung masuk.

"Abang, adek, ayo bangun." Ujar ibun mengusak lembut kepala kedua buah hatinya secara bergantian.

"Hoam, ini jam berapa Bun?" Tanya Reza sembari menutup mulutnya karena sedang menguap.

"Jam tiga bang, kamu mau mandi apa gak?" Sembari bertanya, ibun juga berusaha membangunkan Nina yang susah sekali untuk membuka matanya.

"Abang mandi aja deh Bun, pake air panas biar ga dingin." Ujar Reza sembari turun dari ranjang lalu menuju ranselnya untuk mengambil pakaian ganti.

"Adek, ayo bangun. Kalau ga bangun ibun tinggal ya." Ancam ibun dengan nada lembut, tetapi itu berhasil untuk membuat Nina sadar dari alam mimpinya.

"Aaaa adek jangan ditinggal ibun."

"Ayo makanya bangun, Abang udah dikamar mandi tuh, kamu tunggu sebentar kalau mau cuci muka. Ibun keluar ya, jangan tidur lagi kamu." Nasehat ibun.

"Iya Bun."

Ibun pun segera keluar dari kamar anak-anaknya dan menuju ke kamarnya bersama sang suami, membangunkan sang kepala keluarga tentunya.

Tidak berapa lama, Reza keluar dengan pakaian rapih dan menuju tasnya untuk memasukan pakaian kotor yang sudah ia pisahkan menggunakan kantong kresek alfamarket agar tidak bercampur dengan pakaian bersih, lali menuju koper Nina untuk mengambil sajadah dan melakukan sholat tahajud terlebih dahulu.

══════ •『 ♡ 』• ══════

Sesaat setelah sampai kamar, ibun melihat ayah yang sedang melipat sajadah dan meletakkannya di dalam tas. Jadi ibun tidak perlu repot-repot membangunkannya lagi.

Karena tidak jadi membangunkan ayah, maka ibun pun segera merapihkan barang yang masih diluar tas untuk dimasukkan ke dalam tas jinjingnya. Memastikan semua barang yang dibawa dari rumah untuk dibawa kembali.

Lalu, sekian menit berlalu dan barang sudah masuk ke dalam tas, ibun merapihkan sedikit tempat tidur yang mereka pakai selama tiga hari. Hitung-hitung untuk membantu housekeeping, walaupun nanti pasti sprei dan sarung bantal serta guling akan dilepas dari tempatnya lalu dicuci.

Setengah jam berlalu, mereka semua sudah berkumpul di meja makan untuk sedikit mengisi tenaga. Hanya memakan sisa roti dan susu, agar tidak ada sisa yang sia-sia.

Sesudahnya, ayah beserta ibun dengan membawa barang bawaan mereka berdua serta Nina untuk menuju ke tempat parkir mobil untuk memanaskan mobil, sedangkan Reza dan Nina menuju ke resepsionis untuk mengembalikan kunci serta check out dari penginapan.

Mereka semua sudah berkumpul di dalam mobil, berdoa sejenak untuk meminta keselamatan dalam berkendara dan di jalan.

══════ •『 ♡ 』• ══════

Karena mereka berangkat pukul empat pagi, maka sejam setelah perjalanan yang belum ramai, mereka mampir ke salah satu masjid yang ada di pinggir jalan yang mereka lewati untuk menunaikan sholat subuh.

Lima belas menit berlalu, mereka melanjutkan kembali perjalanan untuk menuju ke kota metropolitan yang selalu sibuk.

Nina dan Reza yang tanpa sadar tertidur karena memang masih mengantuk pun tidak sadar jika mereka sudah berada di rest area yang sama sewaktu mereka berangkat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semua Belum Usai || Renjun Ft NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang