12. LIBUR TELAH TIBA

10 2 0
                                    

"Setiap orang akan menulis bagian dari sejarah di dunia," Taeyong.

Selamat membaca

Setelah melewati UAS yang membuat Reza berakhir dirumah sakit akibat magh yang dideritanya kambuh, akhirnya ia bisa bernafas lega dan menikmati liburan panjang seusai ujian yang mematikan itu. Terlalu berlebihan memang, tetapi begitu kenyataannya. Semua usaha, tenaga, dan pikiran dikerahkan sepenuhnya.

Nina pun juga menikmati liburan panjang setelah melalui UAS dan classmeeting atau kelas bebas yang memang biasa dilakukan oleh sekolah Nina. Kelas bebas biasanya diisi dengan kegiatan olahraga atau jalan-jalan santai sekitar sekolah.

Reza dan Nina yang menikmati hari pertama liburannya hanya menghabiskannya di rumah. Mereka belum merencanakan untuk pergi liburan kemana. Ayah dan ibun pun masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Karena Reza yang bosan, ia pun dengan iseng bertanya kepada teman-temannya. Ia ingin tahu kemana mereka semua menghabiskan waktu liburan yang panjang ini, yaitu tiga Minggu.

Teman-teman Reza mengatakan jika diawal Minggu pertama hingga kedua mereka habiskan untuk keluarga. Dan Minggu ketiga terakhir mereka belum ada rencana untuk menikmati liburan dengan siapa dan kemana.

Mengetahui hal itu, Reza pun merencanakan untuk mengajak keluarganya berlibur. Tidak apa jika hanya sebentar, itu sudah akan menjadi kenangan yang indah.

Disini, di meja makan rumah Reza, mereka berempat berkumpul untuk menikmati makan malam yang sebentar lagi akan siap. Sambil menunggu ibun dan Nina menyiapkan makanan diatas meja, Reza dan ayah memulai percakapan untuk mengisi kekosongan waktu yang dihadirkan.

"Ayah, kerjaan kantor masih banyak kah?" Tanya Reza

"Sedikit lagi selesai bang. Kenapa memangnya?" Kini hilang ayah yang bertanya.

"Ini, Abang sama adek kan udah libur yah. Ada ngga rencana mau liburan kemana gitu. Kalau ayah gak bisa juga gapapa sih." Ujar Reza menyuarakan maksud dan tujuannya yang dari kemarin ia sudah pikirkan.

"Hm, sepertinya Minggu depan baru bisa bang. Tapi itupun paling cuma tiga hari aja, soalnya proyek baru yang ayah pegang sebentar lagi jalan." Ucap ayah yang tadi sempat berpikir beberapa saat untuk mengingat jadwal yang beliau punya.

"Iya ayah, gapapa cuma tiga hari. Kita pergi yang dekat-dekat aja. Lembang mungkin." Usul Reza.

"Coba nanti dibicarakan dengan ibun dan adek. Biar kita juga tahu mereka ingin liburan kemana." Nasehat ayah.

"Iya yah."

Beberapa menit kemudian, ibun dan Nina sudah selesai menyiapkan makanan diatas meja. Menu makan malam hari ini yaitu sayup sup ayam dengan lauk telur sambal balado. Tidak lupa lalapan daun kemangi, mentimun, dan selada turut hadir diatas meja makan. Karena lalapan tersebut merupakan makanan kesukaan ayah.

Memang menu hari ini sangat sederhana. Setiap hari juga begitu sih. Mereka tidak memilih-milih makanan. Apa yang ibun masak pasti habis dilalap mereka semua. Se enak itu memang masakan ibun.

Di keluarga Reza, adab ketika makan sangat dijunjung tinggi, yaitu tidak ada yang boleh berbicara ketika sedang makan. Selain tidak sopan, itu akan menimbulkan tersedak jika sewaktu-waktu sedang berbicara.

Setelah lima belas menit mereka menghabiskan waktu untuk makan malam, Reza dan ayah segera merapihkan piring dan alat makan lainnya ke wastafel untuk dicuci. Satu lagi kebiasaan yang diterapkan dikeluarga ini, jika salah satu atau dua orang sudah memasak dan menyiapkan makanan, makan yang lainnya yang belum mendapat tugas harus membersihkan sisa dari yang mereka lakukan. Ayah tidak keberatan karena aturan itu memang beliau yang menerapkan, karena di keluarga ayah, orang tuanya juga menerapkan hal yang sama, sehingga semua anak-anak dan anggota keluarga bisa melakukan pekerjaan rumah yang sederhana ini.

Semua Belum Usai || Renjun Ft NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang