1. RUTINITAS SETIAP HARI

85 8 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

"Abang, bangun ih anterin Nina sekolah." Teriak Nina sambil berusaha membangunkan abangnya, Eza.

"Masih ngantuk Abang nin, lagian masih pagi." Jawab Eza yang sama sekali tidak membuka matanya.

"Buka makanya itu mata, orang udah setengah tujuh. Ayo Abang ih nanti Nina telat." Ujar Nina seraya membuka tirai kamar Eza.

"Kalo Abang ga bangun Nina naik ojek ya. Terus nanti Nina bilang ke ibun kalo Abang ga anter Nina." Ancam Nina agar abangnya mau bangun dari ritual semalamnya, alias tidur.

"Iya iya Abang bangun. Udah kamu kebawah sana sarapan. Abang sepuluh menit lagi turun." Akhirnya dengan terpaksa Eza bangun dan menuju kamar mandi sekedar sikat gigi dan cuci muka.

#FLASHBACKON

Sedikit informasi saja, mengapa Nina harus diantar Eza? Karena sewaktu Nina SMP kelas satu, dia pernah sekali naik ojek karena saat itu Eza tidak bisa menjemput, kebetulan Eza sedang rapat ekskul Seni untuk membahas lomba di tingkat kabupaten.

Karena rapat yang tidak bisa ditinggal karena Eza salah satu peserta yang dipilih oleh guru pembimbing ekstrakurikuler Seni, maka dengan sangat terpaksa Eza menyuruh Nina untuk naik ojek saja.

Dan Nina pun mengiyakan saran dari Eza. Karena sudah sore dan Nina pun masih harus mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh gurunya.

Nina yang kebetulan hari itu membawa ponsel segera membuka aplikasi ojek online dan memesan dari sekolah menuju alamat rumahnya.

Sekitar lima belas menit menunggu, ojek online yang dipesan Nina pun datang.

"Atas nama mba Nina?" Tanya tukang ojek yang berhenti didepan Nina.

"Iya saya pak." Jawab Nina sembari memakai helm yang diberikan driver ojeknya.

"Ke Perum Arga Setia ya mba?" Ujar drivernya memastikan alamat di aplikasi sesuai.

"Iya pak." Jawab Nina dan setelahnya mereka melajukan motor menuju rumah Nina.

Jarak sekolah dengan rumah Nina sekitar tujuh kilometer. Memang jauh, dan sekolah itupun yang paling terdekat dengan rumahnya.

"Mba, ini dari perempatan belok kanan atau kiri ya?" Tanya drivernya memastikan. Pasalnya driver yang Nina peroleh belum lama tinggal di daerah tersebut. Jadi untuk memastikan benar atau tidaknya, maka driver tersebut menanyakan kebenarannya pada Nina.

"Aduh pak, saya ga hafal jalannya. Sebentar saya tanya Abang saya dulu ya pak." Jawab Nina sambil menghubungi Eza.

" Jawab Nina sambil menghubungi Eza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duh, ini kemana sih bang Eza. Lagi urgent nih. Belok kanan aja lah ya. Semoga ga nyasar." Gumam Nina seraya berdoa agar dirinya tak kesasar.

Semua Belum Usai || Renjun Ft NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang