BAB 4 - Viva La Vida

24 6 0
                                    

DESCLAIMER!! UP NYA CHAPTER SE MOOD AUTHOR YA😘😘😘

Happy reading readers!








   Cappucino creamy latte yang ada didepan mereka pun menjadi saksi atas kesungguhan cowok itu. Versen masih termenung, pikirannya entah sudah kemana. Tidak menyangka itu sudah pasti. Tapi, kenapa tiba tiba? Lihatlah Versen. Maksudnya cewek itu tidak suka dengan tampilannya sekarang.

   Seragam khas SMA Galaxy masih melekat pada tubuhnya. Seharusnya ia memakai baju kesukaannya dan berdandan secantik mungkin saat ada cowok yang menembaknya.

   Namun sekarang memakai maskara saja tidak. Dirinya sekarang benar benar berpenampilan seperti siswi SMA. Tanpa make up, hanya menggunakan seragam, dan rambutnya yang hanya dikuncir biasa. Dirinya tampak membosankan, pikir cewek itu.

     "Ver?"

     "Eh i-iya kak?"

     "Jadi?" Versen masih juga belum menjawab.

   Benta kembali memperlihatkan seutas senyuman manisnya, "Aku gak maksa Ver..." ucap cowok itu sembari kembali menyembunyikan bunga krisan itu kebawah meja.

     "Aku harap setelah kejadian ini pertem-"

     "AKU MAU!" Seisi pengunjung kafe tersentak dengan suara nyaring itu. Reflek Versen membekap mulutnya sendiri.

   Benta mengernyitkan keningnya, heran dengan kelakuan cewek didepannya ini. Ia tertawa jenaka disaat kembali mendengar jawaban Versen. Wah, cowok ini benar benar gak habis pikir. Memangnya ada spesies cewek seperti ini? Seharusnya ada bagian dimana si cewek sok jual mahal dahulu berusaha memberi tahu si cowok jika mendapatkannya bukanlah suatu perkara yang mudah.

     "Lagi lagi, aku gak denger tuh..." ujar Benta dengan isengnya. Semakin gencar menggoda cewek itu dengan wajahnya yang sudah semerah tomat.

     "Tauk ah! Sebel jadinya!"

     "Yaah...ngambek nih?" Goda Benta.

     "Gatau! Kakak ngajak pacaran sama bunga aja sana..." kata Versen yang melirik bunga Krisan yang sudah berada diatas meja lagi.

     "Loh kok gitu sih?"

     "Bodo amat"

   Cup!

   Blushing! Versen semakin terjerumus kedalam pesona, kenyamanan, dan kasih sayang yang telah diberikan cowok itu.

     "i love you Ver. So deep..."

     "Kak...kak Bentaaa!" Versen menghambur lalu memeluk Benta dengan erat.

     "A-ku juga s-sayang sama Kak-kak" ujar Versen sambil sesenggukan. Ia sangat bersyukur bisa berada pada momen yang sangat ia impikan.

   Biarlah seperti ini dulu aku akan menumpahkan semua air mata ini, pikir Versen.
_________________________________________

   Wajah semua orang diruangan itu tampak beringsut ketakutan. Suasana diruangan itu nampak sangat aneh. Hawa dingin yang siap menusuk jantung tiap orang yang ada disana. Sedangkan lima cowok yang berjejer rapi itu semakin menundukkan kepalanya. Pasrah.

     "Tau alesan dipanggil kesini kenapa? Hm?" Semua orang memilih diam. Tidak ada suara pun yang terdengar disitu. Sampai sampai suara detik jam tangan Kaisar dapat terdengar memenuhi ruangan.

     "Weh bro Sans! Gue cuma mau nanya, kayak takut dibunuh aja"

     "Santai santai...gausah tegang gitu." Lanjut kaisar.

Please, Don't Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang