BAB 5 - Pacaran

26 6 0
                                    

HAPPY READING READERS!







     "Tara si kencuuuuurrr!"

     "Akhirnya masuk juga awwww!"

     "Aduh! Aduh sakit begek. Main asal cubit cubit pipi Gue" adu Tara ketika Versen tidak berhenti mencubiti pipinya.

     "Hahahah! Gak apa apa, biar makin gembul.

   Mati. Anak ini terkadang memang agak aneh dan nyeleneh. Sampai kadang kadang pun Tara menyerah menghadapi kerandoman bocah itu.

     "Gembal gembul! Lo pikir Gue cewek apaan?"

     "Oh iya katanya Lo punya berita exclusive buat Gue?"

     "Emang. Ada." Jawab Versen yang terlihat antusias.

   Melihat wajah keantusiasan sohibnya itu pun Tara malah makin dibikin penasaran. Jangan jangan berita penting. Jika berita tidak penting, lebih baik masukkan saja si Versen itu kedalam kandang beruang!

     "Sini, aku bisikin. Takut kedengeran yang lain..."

     "Apaan sih, kayak ngasih tahu borok presiden aja" sungut Tara yang tak ayal mendekat juga agar bisa mendengar berita yang sangat membuatnya kepo itu.

     "Aku habis jadian sama kak Benta..." bisik Versen.

     "WHAAATT KENCURRR??!!" Reflek cewek itu langsung membekap mulutnya dengan tangannya sendiri.

     "Weh Tar! Diem napa gausah kenceng kenceng"

     "Sorry sorry. Jadi Lo beneran jadian sama kak Benta?" Tanya Tara yang masih ingin memastikan berita fantastik ini.

   Bagaimana tidak? Menjadi pacar Benta adalah hal yang diinginkan oleh Versen. Dan sekarang apa yang didengarnya? Gila! Cewek itu benar benar ikut senang sekarang. Dan seperti kebiasaan cewek pada umumnya ketika bahagia, tepat sekali, teriak teriak tidak jelas. Ah, sepertinya semua orang sudah tahu hal itu.

     "Heem, beneran. Baru aja kemaren"

     "AAAAAA!!! BESTOY GUE AKHIRNYA GAK JOMBLO!!!" Jerit Tara sehingga membuat beberapa anak menjadikan mereka pusat perhatian.

     "Tapi gimana ceritanya Lo jadian sama kak Benta anjir?" Tanya Tara yang malah ikut ikutan berbisik

     "Jadi waktu kemarin pas mau pulang kerja kelompok, kak Benta ngechat aku buat nemenin dia minum kopi gitu lah di cafe. Nah berhubung aku gaada transport, akhirnya kak Benta jemput tuh. Yaudah deh sama sama minum kopi di cafe."

     "Lah iya terus kencuur! Gimana lanjutannya?!" Kesal Tara.

     "Euhm, tiba tiba kak Benta tuh ngeluarin bunga krisantemum terus akhirnya dia nembak aku deh. Dan jangan tanya lagi, jelas aku terima dong!"

     "Aaaaa! Akhirnya kita bisa double date Ver!ikut seneng deh jadinya. Aku harus ngasih tahu ayang Luki tentang berita menggemparkan ini" ujar Tara dengan senyuman yang lebar.

     "Lah buat apaan kencur?"

     "Buat persiapan double date"

     "Hmm, terserah kamu aja deh Tar..."

   Setelah membahas hal itu, dua manusia random itu mulai melakukan hobi mereka. Membicarakan pembicaraan yang isinya sendiri tidak jelas apa. Siapapun yang mencoba untuk berusaha masuk ke pergaulan mereka pasti akan dibuat pusing dengan pembicaraan mereka yang suka sekali berpindah haluan seperti bola pingpong yang menggelinding.

Please, Don't Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang