08. DI BUAT JATUH CINTA

130 63 10
                                    

hallo
Selamat membaca


Alvarez dan Alchia sedang duduk di pinggir danau yang tak jauh dari rumah Alvarez. Dulu, Alvarez dan Alchia sering berkunjung ke sini untuk menghirup udara segar dan melihat keindahan danau.

Alchia sibuk mengambil foto kesana kemari, Alvarez hanya memperhatikan gadis itu dari kejauhan, Alchia sangat suka melihat apa yang menurutnya cantik atau bagus, menurutnya sayang jika tidak difoto.

Setelah merasa puas, Alchia kini menghampiri Alvarez yang sedang duduk dengan mata tertutup.

"Ayo foto" ajak Alchia sambil meluruskan rambutnya seolah sedang bersiap untuk mengambil foto.

"Lo aja ci" Alvarez menolak ajakan Alchia, Alvarez adalah pria yang anti kamera, Alchia mengerucutkan bibirnya saat Alvarez menolak ajakannya.

Karna ia tak tega melihat Alchia yang hendak menitikkan air mata kini mengikuti ajakan Alchia dan berpose. Alchia kini mengangkat ponselnya tinggi-tinggi dan menekan tombol kamera.

Ia pun melihat hasil fotonya, "LUCU PLISS"

"Liat deh yan" Alchia memberikan ponselnya kepada Alvarez.

"Lucu, lo nya"

"Cia emang lucu" kata Alchia lalu mengambil ponsel nya dari genggaman Alvarez.

Alvarez kini bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ayunan yang berada tak jauh dari tempatnya duduk. Sambil memegang ayunan, Alvarez teringat Alchia yang sering menaiki ayunan tersebut sehingga tidak ingin pulang.

Flashback on

"Dorong lagi yan" ucap perempuan yang sedang menaiki ayunan, ia adalah Alchia.

Terlihat Alvarez kelelahan dan terus mendorong ayunan, sudah hampir 2 jam ia seperti ini.

"Pulang ci, udah sore ini, nanti dimarahin bunda" ucap Alvarez, namun Alchia masih belum mau turun dari ayunannya.

"Ya udah gua balik duluan, biar biar diculik penunggu disini" Alvarez menakut-nakuti Alchia, Bukannya ingin pulang, Alchia kini justru menangis.

Alvarez tidak bisa berbuat apa-apa, ia kini terus mendorong ayunan hingga Alchia merasa bosan.

flashback dies

"Ayo pulang, cia laper nih" Alchia memegangi perutnya yang sudah terasa lapar.

Alvarez pun mengangguk pelan lalu beranjak pergi meninggalkan danau.

Alvarez kini mengendarai motor menuju rumah Alvarez, Alvarez ingin ngajak Alchia kerumah karna ia ingin menunjukkan sesuatu.

****
Alchia membantu Bi Minah memasak makan siang hari ini, meski Bi Minah sempat menolak membantunya, Alchia tetap ingin membantu Bi Minah.

Alvarez kini menghampiri Alchia dan Bi Minah yang sedang memasak. Alvarez sedang memegang sebuah album di tangannya yang membuat Alchia penasaran dan menghampiri Alvarez.

"Apa itu yan" Alchia bertanya sambil melirik albumnya.

Alvarez langsung membuka album dari bagian pertama terlebih dahulu.

"Eh ini ada cia" ucap Alchia lalu dia menggeser halamannya lagi, disana ada foto dirinya dan Alvarez saat SMP.

Alchia tersenyum saat melihat foto dirinya saat SMP, seperti sedang difoto diam-diam oleh Alvarez.

Alchia terus menggeser halaman album tanpa sadar kalau albumnya sudah selesai namun masih banyak bagian belakang yang belum terisi.

Bi Minah hanya tersenyum ketika melihat mereka bersama.

"Makanan nya udah selesai nih" ucap Bi Minah lalu meletakkan makanannya di atas meja.

"WAH MAKASIH BI" lalu tersenyum manis kearah Bi Minah.

"Makasih bi" ucap Alvarez.

"Bibi engga makan juga?" tanya Alchia.

"Bibi mah udah makan neng" jawab Bi Minah dengan ramah.

Alchia hanya mengangguk pelan lalu menyantap makanannya bersama Alvarez dan Bi Minah melanjutkan aktivitasnya kembali.

Kini setelah makanan mereka habis, Alchia mengambil minuman dan meminumnya.

"Apa rencana lo akhir tahun ini?" tanya Alvarez kepada Alchia, Alvarez memang suka menanyakan hal itu jika akhirnya tahun akan berganti.

"Ayoo ke pantai" ajak Alchia.

"Berdua?"

"Ih kok berdua terus, ajak yang lain, cia ajak Senja sama Lyona" kata Alchia.

Alvarez menggaruk kepalanya, padahal dia ingin berduaan dengan Alchia, "oke" setuju Alvarez.

"YEAYYY" Alchia kini bangkit dari tempat duduknya dan melompat-lompat kegirangan.

"Abis makan jangan loncat loncat"

"Iya maaf" Alchia kembali duduk di samping Alvarez.

****
Alchia turun dari motor Alvarez lalu melepas helmnya dan memberikannya pada Alvarez tak lupa membenahi rambutnya yang berantakan.

"Makasih buat hari ini ci"

"Buat apa, iyaa sama sama"

"gapapa udah sana masuk, udah mau magrib"

"oke siap bos" ucap Alchia sambil hormat kepada Alvarez.

Alchia kini masuk ke dalam dan menutup pintu. Saat Alchia masuk Alchia terkejut melihat kedua kakak laki-lakinya sudah berada di balik pintu.

"Ih apasih abang ini" ucap Alchia lalu melewati kakak laki-laki nya.

"Cieeeeeeee" Mulainya kini Alchia kembali diledek oleh Rayyan, Alchia ingin sekali menangis jika diledek oleh Rayyan.

Alchia mengabaikan kakak laki-lakinya lalu masuk ke kamar dan mengunci pintu. Dia meletakkan ponselnya di atas meja belajar dan mengambil handuk berwarna merah muda.

Sekarang Alchia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai membersihkan dirinya, Alchia kembali ke kamar, rambutnya terbungkus handuk merah muda.

Alchia mengambil ponselnya di atas meja belajar. Saat membuka WhatsApp banyak sekali notifikasi dari teman-temannya, namun dari sekian banyak notifikasi tersebut Alchia memilih membuka pesan dari Alvarez terlebih dahulu.

 Saat membuka WhatsApp banyak sekali notifikasi dari teman-temannya, namun dari sekian banyak notifikasi tersebut Alchia memilih membuka pesan dari Alvarez terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30 Desember 2022

🎀🎀🎀

jangan lupa vote sama komen
IG:wp.mochicute
see you di part selanjutnya
love you mochikuuu

KITA YANG BERBEDA { ON GOING }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang