Selamat membaca
•
•
•Alvarez terbaring di tempat tidur, dia memikirkan sesuatu yang membuatnya terus menggaruk kepalanya. Dia memikirkan bagaimana cara mengungkapkan cintanya pada Alchia dengan benar.
Alvarez kini telah menemukan cara untuk mengungkapkan perasaannya untuk hari esok. Dia tidak sabar menunggu hari esok. Alvarez sangat berharap jawaban Alchia sesuai ekspektasinya.
Alvarez tak bisa tidur, ia membalikkan badannya kesana kemari namun tetap tak bisa tertidur, pikirannya kini dipenuhi Alchia, ia berusaha memejamkan matanya namun tetap tak bisa.
Saat memejamkan mata untuk kedua kalinya, Alvarez sudah bisa tertidur lelap.
****
Hari ini Senin. Alvarez yang berpakaian rapi dengan pakaian sekolah dan sepatu hitam kini sedang berjalan menuruni tangga."Bi ryan langsung berangkat ya, sarapan nya nanti bareng cia" Alvarez memutuskan untuk sarapan bersama Alchia.
"Ohh iya de, hati hati ya di jalan" Bi Minah yang tadinya menyapu, kini membalikkan tubuhnya dan tersenyum ke arah Alvarez.
Alvarez menaiki motornya, kini ia mengendarai motornya menuju ke rumah Alchia, Alvarez tersenyum sambil mengendarai motor nya, ia tak sabar ingin melihat wajah Alchia hari ini, karena tadi malam ia tidak bisa tidur karena merindukannya, padahal ia sudah bertemu Alchia siang hari kemarin.
Jarak rumah Alvarez dan Alchia tidak terlalu jauh sehingga tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Alchia.
Sesampainya di depan rumah Alchia, gadis itu terlihat berdiri dan tersenyum saat melihat Alvarez. Saat ini rambut Alchia diubah menjadi sanggul dan poninya yang sakral, menurut Alvarez, apapun gaya rambut Alchia, dia akan selalu cantik.
Alchia menaiki motor Alvarez lalu langsung memeluknya. Jantung Alvarez berdebar begitu kencang saat Alchia tiba-tiba memeluknya. Alchia pun heran mengapa Alvarez tidak menyalakan motor nya, padahalkan ia sudah naik.
"Yan, ayoo berangkat" kata Alchia.
Alvarez menyalakan motornya, kini mereka mencari tukang ketoprak, karena Alchia sangat menyukai ketoprak.
Alvarez melihat gerobak ketoprak di pinggir jalan, ia meminggirkan motornya, Alchia turun dari motornya, Kini mereka keluar dan duduk di salah satu kursi yang kosong.
"Mang 2 piring ketoprak ya" sahut Alvarez.
"Oke siap a".
Alvarez dan Alchia tak khawatir akan telat karena masih pagi sekali, Alchia tengah melamun sehingga ia tidak sadar bahwa Alvarez memotret. Alvarez memerhatikan wajah Alchia yang baru saja ia potret secara diam-diam.
"Heran, Alchia ngapain aja tetep cantik" gugam Alvarez yang tak terdengar oleh Alchia.
"Ini ya ketoprak nya"
"Makasih ya amang" ucap Alchia ramah.
Tukang ketoprak itupun tersenyum kembali kepada Alchia.
Kini Alvarez dan Alchia sedang menikmati ketoprak bersama, mereka sangat menikmati makanannya, apalagi Alchia, dia sangat menyukainya.
Alvarez sudah selesai namun Alchia belum juga selesai, Alvarez hanya bisa melihat Alchia menikmati Alchia makan dengan lahap sehingga di samping bibirnya terdapat remehan bubu ketoprak.
Alchia yang menyadari kalau Alvarez sedang memperhatikannya, kini mengalihkan pandangannya dari Alvarez. Alvarez hanya tersenyum gemas lalu hendak membersihkan bubuk ketoprak di bibir Alchia.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BERBEDA { ON GOING }
Roman pour AdolescentsCinta memang indah, namun siapa sangka cinta juga akan menimbulkan luka di antara dua insan, Alvarez dan Alchia adalah dua insan yang ditakdirkan untuk tidak bisa bersama, namun mengapa semesta mempertemukan mereka jika pada akhirnya tidak bisa bers...