Ignore

73 16 0
                                    

Seokjin berjalan dengan pandangan tertunduk memasuki kelas, dia bisa melihat Jaehyun, Taegyu dan Youngjoon yang sudah berada di dalam kelas. Bahkan mereka terlihat terkejut, karena melihat wajah seokjin sedikit lebam, tapi mereka memutuskan bersikap acuh karena seokjin juga mengacuhkan mereka.

Beberapa kelas yang baru seokjin ikuti hari ini akhirnya selesai dan sekarang waktunya pulang. Seokjin berjalan santai melewati koridor dengan pandangan tertunduk dan para gadis banyak yang menyapa nya.

"Hai seokjin ah," sapa seungcheol langsung merangkul bahu seokjin.

"Eh hyung," seokjin berpura-pura belum mengetahui semuanya dan bersikap biasa. Seperti nya seungcheol juga tidak sadar jika saat itu dia merampok seokjin saat seokjin dalam keadaan sadar dan bisa melihat wajah nya. Betapa tidak tahu malu nya pria ini.

"Mana mobil mu, seokjin ah?" Tanya seungcheol berpura pura mencari mobil seokjin yang sebenarnya dia rampok.

"Aku di rampok Hyung. Mobil ku di ambil sama maling itu," ucap seokjin dengan nada sedih.

"Ya ampun, kasihan sekali. Kalau begitu Hyung antar pulang sebagai balas budi karena kau sudah pernah mengantar Hyung pulang." Ucap Seungcheol dengan tatapan sok sedih nya.

"Apa tidak merepotkan hyung?"

"Tidak, seokjin ah. Ayo,"

Seungcheol bahkan terus merangkul seokjin dan membawa seokjin ke arah mobil nya. Setelah seokjin masuk, seungcheol memberi kode pada Jaehyun bahwa rencana nya sudah di mulai saat ini. Seungcheol tidak tahu saja jika seokjin sedang menyeringai di dalam mobil.

******

"Hyung, kenapa kita ke arah sini? Ini bukan jalan ke rumah ku Hyung," Tanya seokjin bingung.

"Kita mampir dulu ya. Ke bengkel punya Hyung," ujar Seungcheol sambil memarkirkan mobilnya.

Seungcheol keluar lebih dulu dan seokjin segera keluar mengikuti seungcheol keluar.

"Seungcheol Hyung, itu bukannya mobil milik ku?" Tanya seokjin pura pura kaget melihat mobil nya ada di bengkel seungcheol.

"Oh ya, tapi ini mobil punya hyung kok," jawab seungcheol sambil tersenyum merendahkan.

Tiba tiba ada tiga orang mendekati seokjin, ketiga orang itu menggenakan seragam montir dan seokjin jelas mengerti dan tahu apa yang akan ketiga orang itu lakukan.

"Seungcheol Hyung, jadi itu Hyung? Hyung yang merampok ku tadi malam?" Tanya seokjin pura pura ketakutan.

"Hebat sekali anak ini. Tunggu apalagi kita habisi saja sekalian," ucap salah satu dari ketiga orang ini.

"Benar sekali seokjin bodoh. Sejak dulu hyung tidak suka kau. Anak kesayangan dosen, padahal kau cuman orang miskin yang tidak punya apa apa, dan mau menyaingi aku. Dan tiba tiba atensi semua orang tertuju padamu, bahkan perempuan yang aku sukai malah suka padamu. Untuk itu kau harus aku beri pelajaran, karena kau kadang ada gunanya untuk membantu ku membuat tugas, tapi sekarang kau sudah tidak berguna untuk ku. Dan berhenti panggil dengan embel embel hyung itu, aku sampai mual dan muak mendengar nya keluar dari mulut mu itu, bodoh!"

"Kau tega sekali padaku Hyung."

"Bodo amat. Sekarang aku tidak butuh kau lagi. Aku juga tidak butuh nilai bagus di kampus biar aku dapat kerja bagus nanti, karena aku punya pekerjaan yang lebih baik dan bahkan menghasilkan uang lebih cepat dalam semalam hanya modal nekat yaitu mencuri. Lihat, ini semua barang curian yang menghasilkan uang dan bahkan sekarang mobil kau ini juga akan menjadi milik ku." Ucap seungcheol sambil tertawa jahat.

"Hyung orang yang jahat!!"

"Makanya jadi orang jangan terlalu percaya sama siapapun, akhirnya kau mudah tertipu kan? Hahahaha... Bagaimana rasanya seokjin yang bodoh?" Tanya seungcheol meremehkan.

"Kau jahat Hyung! Sangat jahat!!!"

"Oh iya, aku lupa. Aku kan pelaku nya ya, yang menusuk mu dari belakang. Kalian bertiga, silakan lakukan sesuka hati kalian, aku mau ke dalam dulu. Bye seokjin ah...,"

Ketiga orang itu langsung mendekati seokjin dan mengerubungi seokjin sehingga seokjin tidak bisa mundur atau kabur dari sini. Ketiga anak buah seungcheol langsung menghajar seokjin saat itu juga.

Seungcheol hanya melihat kejadian itu dari lantai dua dan merekam video bagaimana ketiga anak buah nya menghajar seokjin di bawah sana. Setelah mereka merasa puas, seungcheol menghentikan ketiga orang itu dan menyuruh mereka membawa seokjin ke dalam gudang.

****

Tubuh seokjin langsung di lempar begitu saja ke dalam gudang dan mereka langsung mengunci pintu gudang. Bahkan seokjin bisa mendengar suara tertawa Seungcheol dan ketiga anak buah nya.

Tubuh seokjin yang tersungkur dan seperti tidak berdaya sama sekali tadi langsung bangun kemudian duduk. Seokjin juga mengelap darah yang ada di pinggir bibir seokjin yang seperti nya robek.

"Banyak aura jahat di tempat ini dan malah membuat kekuatan ku bertambah."

Seokjin tersenyum senang atau namjoon yang tersenyum senang. Sejak awal namjoon yang menguasai tubuh seokjin. Tapi namjoon berpura pura menjadi seokjin yang lemah, agar rencana nya berhasil.

"Lihat lah seokjin ah, bagaimana liciknya orang yang kau kira orang baik itu," ucap namjoon sambil bersandar di tembok gudang yang gelap ini.

"Maaf namjoon ah,"

"Jangan bilang maaf. Orang jahat tidak akan mengatakan maaf. Kau kembali tidurlah, sekarang biar aku yang menyelesaikan hal ini."

"Baiklah namjoon ah,"

"Aku harus merebut mobil ku kembali. Dan akan ku buat tempat ini menjadi lautan darah," ucap namjoon dengan senyum mengerikan nya.

*****

"Aku pulang dulu. Kalian bertiga jaga tempat ini. Apalagi ada dua mobil dan tiga motor yang besok akan kita kirim. Kalian mau uang kan?" Tanya seungcheol kepada ketiga anak buah nya.

"Mau bos!"

"Baiklah! Kalau begitu aku pulang dulu."

Seungcheol langsung pulang dengan mobil milik seokjin, mobil terbaru dan yang paling dia suka dan Seungcheol meninggalkan ketiga anak buah nya di tempat itu. Tanpa sadar sejak tadi namjoon mendengar pembicaraan mereka.

"Mari kita mulai permainan menyenangkan ini," ucap namjoon yang sedang melakukan peregangan dengan tubuh seokjin yang sudah kembali pulih tanpa terlihat ada bekas luka sedikitpun di tubuh seokjin.

Ketiga anak buah Seungcheol sedang menikmati kopi malam mereka sambil merokok santai di lantai dua, tempat biasa mereka tidur di bengkel itu.

Saat mereka sedang bersantai, tiba tiba mereka mendengar suara dobrakan pintu yang seperti nya hancur dari bawah, karena suara nya sangat kencang.

"Apa itu?"

"Seperti pintu yang di dobrak. Apa dari lantai bawah ya?"

"Benar. Tapi siapa yang mendobrak nya?"

"Tidak mungkin dia kan?"

"Tidak mungkin lah. Kan si seokjin sudah kita habisi, masa iya dia?"

"Kita cek saja kesana,"

Mereka bertiga bergegas menuruni tangga dan mengecek gudang belakang. Ternyata benar pintu gudang belakang sudah hancur. Tidak lama kemudian seokjin keluar dengan raut wajah yang dingin membuat ketiga orang itu terkejut.

"Annyeong," sapa namjoon dengan senyum meremehkan.

"Kenapa kau bisa sadar?"

"Kenapa kau bisa mendobrak pintu itu dan luka mu?"

"Tanya nya satu satu bisa tidak?" Ucap namjoon sambil menatap mereka remeh. Sedangkan ketiga orang itu merasa gelisah dan tidak bisa menelan ludah sedikitpun.

Next

Two SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang