Seminggu sebelumnya...
"Mana laporan gue ya hari ini harus di kumpulin?" Tanya Jaehyun menghadang seokjin yang baru saja memasuki kampus lewat jalan belakang.
Seokjin sengaja lewat jalan belakang karena memang lebih dekat dari jalan utama, daripada memutar ke pintu gerbang depan kampus yang jauh. Tapi ternyata pilihan nya salah karena dia malah di hadang Jaehyun dengan kedua temannya, apabila tidak banyak orang pasti mereka akan dengan leluasa menyiksa seokjin.
"Tunggu, gue ambil tas dulu." Seokjin langsung membuka tasnya dan mencari laporan milik seokjin yang semalam sudah dia kerjakan, namun seokjin tidak menemukan nya di dalam tas dan seokjin merasa panik.
"Kenapa?" Tanya Taegyu yang mulai curiga melihat seokjin yang panik.
"Wahhh jangan bilang laporan punya bos gue nggak Lo kerjain, mampus." Tuduh Yongjoon yang membuat seokjin menggelengkan kepalanya takut.
"Nggak, gue udah bikinin semuanya tadi malam, kok beneran sumpah. Tapi kayaknya ketinggalan, deh." Ucap seokjin dengan jujur.
"What?! Kurang ajar banget Lo ninggalin tugas gue!" Sahut Jaehyun sambil mendorong tubuh Seokjin sampai terjatuh terduduk di tanah.
"Ma - maaf Jae, tapi gue nggak sengaja ninggalin tugas Lo." Ucap seokjin yang ketakutan.
"Mana bentar lagi kelas si dosen killer mau mulai." Ucap Taegyu memberitahu setelah melihat jam di tangan nya.
"Kalau gitu, mana laporan Lo?" Tanya Jaehyun kesal dan dijawab gelengan oleh seokjin.
"Mana tas Lo?! Sini!" Ucap Taegyu dengan paksa merebut tas seokjin dengan bantuan Yongjoon yang akhirnya berhasil merebut tas seokjin.
Seokjin langsung merebut tas itu dan mengeluarkan semua isi di dalamnya, ada pulpen, buku buku, makalah dan laporan yang dicari Jaehyun dan bahkan ada sebuah makanan di plastik, nasi uduk itu merupakan sarapan seokjin yang belum sempat seokjin makan.
"Jangan..." Pinta seokjin penuh memohon saat melihat Jaehyun mengambil laporan nya yang akan dia setorkan ke dosen.
"Karena laporan gue Lo tinggalin di rumah Lo, jadi Lo juga nggak boleh ngasih laporan ini ke dosen biar adil, ngerti?" Ucap Jaehyun lalu merobek laporan itu menjadi beberapa bagian.
"Kenapa kalian selalu lakuin kekerasan dan nindas gue terus? Salah gue apa sama kalian, hah?!" Tanya seokjin tidak habis pikir dengan mereka bertiga.
"Salah Lo, apa?" Tanya Jaehyun balik sambil menatap tajam seokjin.
Jaehyun lalu mendekati tubuh seokjin yang masih terduduk dan mencekik leher seokjin dengan cukup kuat hingga membuat seokjin memegang tangan Jaehyun agar melepaskan cekikikan nya karena seokjin mulai kesulitan bernafas.
"Le - lepas, jae..." Mohon seokjin.
"Looo itu cuman anak miskin yang beruntung bisa dapat beasiswa disini, harus nya Lo nggak usah nampakin diri Lo dan mencari perhatian semua dosen sampai semua dosen memuji muji Lo. Kita itu bosan banget denger nama kita di banding bandingin sama Lo. Harusnya Lo ngilang aja dari dunia ini, anjing!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Souls
غموض / إثارةSaat menemukan sebuah buku aneh yang membuat dua jiwa terjebak dalam satu tubuh. Mereka bekerja sama untuk membalaskan dendam dan memutuskan untuk bekerja sama. Bagaimana kisah pembalasan dua jiwa satu tubuh tersebut? Cerita lokal