"Siapa kau sebenarnya?" Tanya seokjin di hadapan cermin.
Penampilan seokjin hanya mengenakan Hoodie hitam biasa dengan rambut nya yang basah sehabis mandi menutupi dahinya dan penampilan jiwa namjoon sepenuhnya adalah dia mengenakan celana dan baju kemeja serba hitam dengan rambut yang tertata ke atas memperlihatkan dahi nya dan bahkan namjoon punya tatapan tajam. Berbeda dengan tatapan lembut milik seokjin.
"Aku adalah Joonie. Jiwa yang membuat dirimu bisa kembali hidup. Jiwa yang tersegel dalam buku itu. Jiwa yang akan membantu mu untuk membalas dendam." Jawab namjoon dengan tatapan menyeringai.
"Buku itu dulu nya adalah milik ku," tambah namjoon.
"Aku seokjin, tapi sering di panggil Jin." Ucap seokjin memberitahu, dia bahkan merasa aneh dengan keadaan saat ini.
"Lalu kenapa kita memiliki wajah yang sama?" Tanya seokjin semakin heran.
"Aku tidak tahu. Aku bahkan lupa bagaimana wajah asli ku. Wajah kita mungkin memang mirip atau mungkin aku mengikuti wajah mu karena tubuh mu yang aku rasuki," jelas namjoon yang mungkin memang benar tebakannya. Tentang kemiripan wajah mereka karena namjoon yang merasuki tubuh seokjin.
"Kau berkata seperti kau pernah hidup sebelum nya? Bukankah kau itu setan atau semacam penyihir?" Tanya seokjin tidak mengerti.
"Aku memang pernah hidup, 22 tahun yang lalu. Yang harus kau tahu seokjin ssi, hantu atau pun setan itu tercipta dari emosi jahat manusia. Keinginan jahat manusia dan rasa putus asa dari manusia." Jelas namjoon yang membuat seokjin tertunduk dan mengingat bagaimana dia sangat putus asa bahkan untuk bertahan hidup.
Dan akhirnya karena membuka buku itu dia malah membuat perjanjian dengan jiwa penuh dendam seperti namjoon.
"Kenapa kau bisa menjadi jiwa penuh dendam?" Tanya seokjin penasaran.
"Aku mungkin dulu adalah manusia yang baik, aku sudah tidak ingat tentang bagaimana kehidupan ku saat aku masih menjadi manusia. Aku hanya mengingat perlakuan keji yang mereka lakukan padaku dan aku pun dendam. Saat aku sekarat jiwaku penuh dendam sehingga jiwaku terperangkap dan entah bagaimana setan memberiku kekuatan dan mengurung jiwa ku, hingga akhirnya aku bisa bangkit kembali dengan menguasai tubuh mu." Jelas namjoon dengan tatapan serius nya.
"Apa kau juga mengalami penyiksaan?" Tanya seokjin lagi membuat namjoon kesal karena rasa ingin tahu nya.
"Kau tidak perlu tahu bocah, pinjamkan saja tubuh mu itu. Mari kita buat kesepakatan."
"Kesepakatan apa?"
"Aku bisa memberimu kekayaan, bahkan membantu mu untuk membalas dendam dan tidak akan membuat mu kembali di ganggu ketiga cecunguk itu. Bahkan membuat mu tidak di remehkan lagi oleh orang orang yang hanya memandang fisik dan harta. Dan biarkan aku menguasai tubuh mu untuk mencari orang orang yang dulu merencanakan pembunuhan ku dan membalaskan dendam ku pada mereka."
Penjelasan namjoon membuat seokjin ketakutan membayangkan semua yang bisa terjadi di kemudian hari. Bisa saja nanti seokjin yang akan menanggung akibatnya karena namjoon menggunakan tubuh nya.
"Aku tidak mau terlibat dengan urusan balas dendam mu." Tolak seokjin.
"Oh ya, lalu bagaimana dengan perjanjian darah yang kita buat? Balas dendam atau mati?" Tanya namjoon yang membuat seokjin melotot kaget.
Apalagi saat seokjin merasakan dadanya panas dan lehernya seperti ada yang mencekik dan namjoon terlihat hanya tertawa saja di dalam kaca.
"Hahaha..."
"Perjanjian itu adalah sebuah perjanjian terikat darah, aku bahkan sudah baik berbicara dahulu dengan mu seokjin, dan ingin membuat kesepakatan, tidak langsung mengambil tubuh mu dan membiarkan jiwa mu terus terbelenggu, tapi kau malah ingin mengkhianati perjanjian itu," ucap namjoon sambil menggembungkan kepalanya dramatis.
"To....long....hen...tikan...," Pinta seokjin penuh permohonan.
Tapi namjoon masih terlihat acuh, bahkan ketika seokjin sudah tidak tahan dan akhirnya lutut nya jatuh ke lantai dan sekarang berlutut di hadapan namjoon. Namjoon masih belum menghentikan siksaan nya pada seokjin.
"Jadi sekarang bagaimana, kita buat perjanjian dan biarkan hidup mu panjang dan kau juga bisa mendapatkan kekayaan dan membahagiakan nenek mu atau kau mati saja? Meninggalkan nenek mu hidup sendirian dan akhirnya pergi menyusul mu mati seokjin?" Tanya namjoon sambil memiringkan kepalanya ke kiri dan kanan melihat bagaimana tersiksanya seokjin memegangi lehernya yang panas seperti di cekik.
Seokjin tidak bisa membiarkan nenek nya hidup sendirian jika seokjin mati. Seokjin memang tidak mau terlibat balas dendam, karena jiwa namjoon yang terkutuk penuh dendam itu. Tapi seokjin tidak punya pilihan lain, dia tidak mau mati meninggalkan neneknya sendirian, kasihan nenek nya.
"Bagaimana seokjin?" Tanya namjoon, walau dia tahu pasti isi pikiran seokjin barusan.
"Ba...baik...lah...ak...aku...mau," ucap seokjin yang setuju.
Seketika cekikan di leher seokjin dan dadanya yang sakit itu berhenti. Bahkan seokjin bisa kembali berdiri tegak dan melihat ke arah jiwa namjoon yang kokoh berdiri di depan nya di dalam cermin.
"Peraturan nya adalah tubuh itu akan aku kuasai selama kita di luar rumah dan aku sedang membutuhkan tubuh mu. Saat kita sampai di rumah kau bisa kembali menguasai tubuh ini dan aku akan berada dalam cermin jika kau tidak suka aku berada di pikiran mu seokjin." Jelas namjoon.
"Tentu saja aku tidak mau kau terus menganggu pikiran ku. Lalu bagaimana dengan jiwa ku sendiri?" Tanya seokjin khawatir.
"Jiwamu akan tertidur dalam tubuh mu sendiri, kecuali tiba tiba jiwa mu bangkit seperti tadi karena kau memaksa bangun karena suatu alasan. Aku juga tidak akan setiap hari menguasai tubuh mu, hanya saat hari dimana aku ingin mencari tahu keberadaan orang orang itu. Saat jiwa ku perlu beristirahat, maka kau bebas menggunakan tubuh mu sendiri."
"Memang jiwa pendendam seperti mu perlu istirahat juga?" Tanya seokjin heran.
"Ada masanya sebuah jiwa itu melemah dan perlu istirahat karena menguasai tubuh orang lain itu banyak memerlukan energi, untuk itulah jiwa ku juga perlu istirahat dan mengumpulkan energi negatif orang orang jahat kembali," jelas namjoon yang diangguki seokjin.
"Baik, aku mengerti."
"Baiklah, besok silakan kau kuasai tubuh itu seharian, karena aku perlu istirahat besok untuk memulihkan kekuatan ku. Aku juga masih perlu menyesuaikan diriku dengan tubuh mu yang lemah ini. Lain kali cobalah untuk berolahraga dan latih tubuh mu itu, agar tidak membuat ku kesulitan." Ejek namjoon pada seokjin.
Lalu dalam sekejap jiwa namjoon yang ada di dalam kaca itu menghilang. Tidak tahu saja seokjin jika jiwa namjoon itu kembali lagi ke dalam buku usang miliknya yang ada di atas nakas meja dekat tempat tidur. Bahkan buku itu sedikit mengeluarkan cahaya merah nya yang membuat buku itu menakutkan.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Souls
Mystery / ThrillerSaat menemukan sebuah buku aneh yang membuat dua jiwa terjebak dalam satu tubuh. Mereka bekerja sama untuk membalaskan dendam dan memutuskan untuk bekerja sama. Bagaimana kisah pembalasan dua jiwa satu tubuh tersebut? Cerita lokal