Hanya Yongjoon yang sejak tadi merasa takut dan khawatir karena mereka sudah menyiksa seokjin dan meninggalkan nya di rumah tua itu. Yongjoon takut kalau sampai seokjin meninggal nanti hantu nya menggentayangi mereka, itu sangat menyeramkan.
Yongjoon bahkan sesekali melihat ke belakang mobil, dia merasakan hal buruk akan terjadi pada mereka ke depannya karena kejadian penyiksaan seokjin ini. Entah hanya firasat nya atau memang semua perbuatan mereka akan berakibat fatal untuk mereka sendiri nantinya.
•
•
•
Suara batuk seokjin terdengar, setelah kehilangan kesadarannya pada akhirnya seokjin siuman dengan kondisi yang begitu lemah. Seokjin membuka matanya dengan begitu berat, seokjin mengingat semua penyiksaan kepada nya yang dilakukan tadi oleh Jaehyun, Yongjoon, dan Taegyu.
Seokjin merasakan seluruh tubuh nya bahkan sangat sakit dan tidak dapat di gerakan sekarang, mungkin bahkan ada tulang rusak nya yang patah, karena dadanya terasa begitu linu dan dadanya sakit.
"Kenapa semua orang kejam ke gue? Padahal gue nggak pernah nyari masalah kepada mereka. Tapi, mengapa mereka senang sekali membully gue? Yang nggak berdaya untuk sekedar melawan mereka. Apa salah gue ya Tuhan hikss," tanya seokjin dengan lirih bahkan air mata mengalir dari kedua matanya yang memerah perih.
Seokjin bahkan sejak dulu merasa tidak pernah merasa mencari masalah, dia bahkan selalu menuruti apa yang mereka minta dan mengerjakan tugas mereka. Apakah hanya karena seokjin menolak memberikan apa yang sudah dia kerjakan kali ini mereka tega menyiksa nya seperti ini.
Kenapa kehidupan nya selalu menyedihkan sejak dulu. Dia bahkan hanya anak yatim piatu yang tidak berdaya, untuk sekolah saja seokjin hanya mengandalkan beasiswanya. Seperti kehidupan belum puas mengujinya dengan tidak punya orang tua, Dia malah menerima perundangan sejak sekolah menengah atas sampai sekarang yang bahkan tidak biasa dia katakan atau adukan pada siapapun.
"Apa gue akan mati mengenaskan disini, lalu bagaimana dengan oma?"
Tangis seokjin semakin deras mengalir, dia hanya punya satu satunya oma yang dia miliki. Setelah orang tua nya meninggal seokjin hanya punya oma nya dan seokjin tidak mau meninggalkan oma nya yang juga sebatang kara. Tapi seokjin sudah merasa tidak berdaya sekarang, mungkin dia akan meninggal di tempat ini. Karena untuk menggerakkan tubuh nya saja sulit dan begitu sakit, bagaimana bisa seokjin pergi dari tempat ini yang hanya kegelapan yang bisa seokjin lihat.
Tiba-tiba saja seokjin mendengar sebuah suara gedebuk yang sangat keras, Seokjin lalu merasakan benda jatuh di dekat kepalanya. Seokjin lalu menggerakkan tangan nya yang sebenarnya juga terasa sakit lalu mengangkat benda itu. Seokjin bisa tahu jika itu adalah sebuah buku yang aneh, bahkan penuh debu dan setelah dilihat-lihat seperti nya ini adalah bulu tua.
"Ini buku apa?"
Seokjin begitu penasaran, hingga seokjin membuka buku itu perlahan dan seketika ada sebuah cahaya merah yang bersinar dan membuat seokjin memejamkan matanya. Lalu anehnya setelah buku itu terbuka dalam gelap gubuk tua itu, seokjin bisa melihat sebuah tulisan yang perlahan muncul.
"BALAS DENDAM."
Itulah kata pertama yang muncul di dalam buku itu dengan tinta berwarna merah seperti darah.
"DARAH DI BALAS DARAH."
"NYAWA DI BALAS NYAWA."
"KEJAHATAN DI BALAS DENGAN KEJAHATAN."
"BALAS DENDAM."
"MEREKA HARUS MATI."
"JIWA YANG PENUH DENDAM AKAN BINASA."
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Souls
Gizem / GerilimSaat menemukan sebuah buku aneh yang membuat dua jiwa terjebak dalam satu tubuh. Mereka bekerja sama untuk membalaskan dendam dan memutuskan untuk bekerja sama. Bagaimana kisah pembalasan dua jiwa satu tubuh tersebut? Cerita lokal