Trauma

91 11 1
                                    

Terjadi sebuah kebakaran di sebuah ruko dua lantai yang cukup terpencil dan merupakan sebuah bengkel. Ditemukan tiga korban tewas terjebak di dalam sana. Penyebab kebakaran nya adalah karena disana banyak bahan bakar minyak dan oli, dan memang mudah menyulut api. Dan sepertinya karena puntung rokok yang menyulut api tersebut.

Pagi itu saat bangun tidur, Seungcheol kaget melihat sebuah berita apalagi dia sangat mengenali tempat itu yang merupakan bengkel milik nya.

Sekarang seungcheol menjadi buron dan dia harus segera pergi dari sini. Seungcheol langsung bersiap siap membereskan barang dan terutama yang dia butuhkan.

Tapi yang membuat seungcheol merasa aneh adalah mayat yang ditemukan hanya tiga orang itu lalu mayat seokjin dimana? Apakah mereka belum menemukan mayat seokjin karena berada di gudang belakang atau seokjin berhasil kabur.

"Tidak mungkin. Pasti si cupu itu mati. Yang terpenting sekarang adalah aku harus pergi dari Korea ini dan lolos dari kejaran polisi."

Namjoon jiwa nya seokjin melihat mobil seungcheol keluar dari area rumah nya.

"Sialan!" Umpat seungcheol sambil memukul setir mobil nya berulang kali.

"Bagaimana bisa semua nya ke bongkar sekarang? Semua nya sudah jalan dengan baik tapi kenapa tetap ketahuan dengan polisi sialan itu! Masa karena si seokjin cupu itu. Dan yang aneh nya mayat nya tidak ditemukan!" Teriak seungcheol kesal.

Saat ini seungcheol sudah berada di luar Seoul. Seungcheol terus berteriak, mengumpat nama seokjin, sampai dia sampai di sebuah jalanan sepi yang di kiri kanan nya adalah hutan belantara.

Saat seungcheol sedang marah marah dan menendang kerikil yang ada di jalanan, tiba tiba seungcheol mendengar suara sesuatu terjatuh di atas atap mobil dan saat berbalik melihat sesuatu apa yang terjatuh itu. Seungcheol begitu kaget melihat seokjin berdiri dengan gagahnya di atas kap mobil milik nya sendiri yang seungcheol bawa kabur.

"Hai, seungcheol Hyung. Hyung mencari di culun ini ya kan?" Tanya seokjin sambil menunjuk dirinya.

Sedangkan seungcheol hanya bisa menatap seokjin dengan sangat kaget, bahkan rasa nya badan nya sekarang menggigil takut dan tidak bisa di gerakkan sama sekali.

"Kau?! Bagaimana kau bisa sampai disini? Kau pakai apa? Dan kau tahu dari mana kalau aku disini?" Tanya seungcheol kaget sekaligus ketakutan.

"Aku punya cara ini untuk sampai ke sini menyusul mu, seungcheol Hyung ehh Choi Seung Cheol?"

Namjoon dengan kecepatan nya seketika berpindah dan sekarang tepat berada di hadapan seungcheol yang membuat mata seungcheol melotot.

"Bagaimana bisa? Tadi kau ada di atas mobil sekarang ada disini?" Tanya seungcheol semakin ketakutan.

"Untuk itu lah saat orang orang berbicara tentang bagaimana diriku sekarang. Dengarkan, bukan nya kau hanya meremehkan mereka, yang bahkan adalah anak buah mu sendiri yang kau suruh menyakiti ku. Benar bukan?" Tanya namjoon sambil menatap tajam seungcheol.

"Jangan bicara sembarangan. Anak buah ku sudah mati," ucap seungcheol ketakutan dan tanpa ia sadari dia terus berjalan mundur menghindari namjoon.

"Bukan mereka, tiga anak buah mu yang sudah terbakar oleh api itu. Tapi Jaehyun, Taegyu dan Youngjoon, ternyata mereka bisa di bilang anak buah mu juga ya? Kau yang memerintahkan mereka untuk membunuh ku waktu itu?!" Ucap namjoon yang membuat seungcheol melotot kaget.

"Aku tidak melakukan hal itu, mereka merundung kau itu tidak ada urusan nya dengan ku." Bantah seungcheol tidak mau mengaku, dia tidak mau semakin di pojokkan disini.

"Mau mengelak bagaimana pun aku sudah tahu semua nya. Jangan lupa jika kau bahkan dengan kejam nya menyiksa ku di bengkel abal abal penuh dengan motor dan mobil rampokan itu. Yang sekarang sudah hangus terbakar bersama dengan tiga anak buah kau." Ejek namjoon yang seketika membuat seungcheol kesal dan mengepalkan tinjunya.

"Kau pasti yang membakar bengkel ku kan seokjin ssi? Kau juga yang membuat tiga anak buah ku tidak bisa keluar dari bengkel?" Tanya seungcheol dengan amarah nya dan dengan berani sekarang dia sudah tidak melangkah mundur lagi dan menatap tajam ke arah namjoon.

"Oh tentu saja, aku yang melakukan semua itu. Tiga anak buah kau itu kalah saat melawan ku, mereka tidak bisa menyelamatkan diri saat aku menyalakan api di bengkel mu. Mengubah bengkel itu menjadi merah menyala seperti mobil ku yang kau curi." Ucap namjoon sambil menunjuk mobil di belakang tubuh nya.

"Bukankah kau suka warna merah, hingga kau bahkan menyukai mobil ku dan mengambil nya dariku bahkan sekarang membawa nya kabur?" Tanya namjoon dengan senyum culas nya.

Sedangkan amarah seungcheol semakin tersulit sekarang, bagaimana bisa keadaan seketika berbalik. Seokjin juga tubuh nya baik baik saja dan tiga anak buah nya mati karena seokjin. Berarti memang benar dia manusia jadi jadian, apa yang dikatakan Jaehyun benar soal seokjin.

"Dasar kurang ajar," kesal seungcheol dan langsung melayangkan tinjunya pada namjoon tapi secepat kilat namjoon menghindar dan berpindah tempat hingga seungcheol hanya meninju angin saja, sampai tubuh nya terhuyung ke depan.

"Kenapa kau malah meninju angin?" Sindir namjoon sambil tertawa.

Seungcheol bahkan sangat kaget lalu berbalik ke belakang dan menemukan namjoon di belakang nya, padahal namjoon tadi tepat berada di depan nya tidak mungkin bisa menghindar secepat itu jika memang dia manusia biasa.

Berarti kecepatannya yang tadi juga bukan sebuah kebetulan dan perkataan nya bukan isapan jempol semeta.

"Kau siapa? Kau bukan seokjin? Kau bukan manusia. Tidak mungkin ada manusia bisa punya kecepatan kaya kau sejak tadi." Tuduh seungcheol tepat sasaran.

"Aku seokjin, tubuh ini milik seokjin." Ucap namjoon tapi tiba tiba dia kembali menghilang dan sekarang tepat berada di belakang tubuh seungcheol.

"Tapi jiwa penuh dendam ini adalah milik namjoon, jiwa yang akan membantu seokjin membalaskan dendam nya adalah jiwa namjoon," bisik namjoon tepat di dekat telinga seungcheol.

Seungcheol yang kaget karena bisikan namjoon di telinga nya padahal tadi dia menghilang dari hadapan nya segera saja berbalik, ternyata benar seungcheol menemukan seokjin di belakang nya sekarang dengan senyum menyeramkan nya.

"Dasar iblis!" Teriak seungcheol dengan lantang.

"Aku jelas memang iblis, tapi kau adalah manusia berhati iblis. Coba ingat-ingat ada berapa nyawa pernah menghilang karena kau, yang tega kau hilang kan nyawanya hanya demi uang dengan tanpa belas kasihan. Atau ada beberapa ratus orang yang kehilangan materi nya karena pencurian yang kau lakukan pada barang barang berharga mereka hah?!" Tanya namjoon membuat seungcheol semakin marah.

"Diam. Tutup mulut kau, iblis sialan!" Umpat seungcheol pada namjoon.

"Iblis mengatai iblis, kita sama seungcheol ssi jika kau lupa. Kau adalah iblis yang sayang nya di lahirkan sebagai manusia. Bahkan apa kau ingat ada beberapa puluh wanita yang kau tiduri baik secara paksa atau sukarela. Dan beberapa puluh janin yang kau gugurkan seungcheol ssi, padahal mereka adalah darah daging mu? Kau bahkan menjadi ketua BEM hanya untuk menggaet para wanita saja, apakah kau masih bisa di katakan sebagai manusia bukan iblis?" Jelas namjoon membuka semua kebejatan seungcheol.

"Jangan sok suci kau, brengsek!" Teriak seungcheol lalu dia melayangkan tinjunya ke arah namjoon tapi namjoon berhasil menangkap tangan seungcheol dan memelintir nya hingga membuat seungcheol kesakitan karena tangan nya terasa akan patah.

Next

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang