Melihat dari ukuran tubuh Mo Xuanyu dan tingkah ceria Wei Wuxian, siapa yang akan mengira bahwa seorang Wei Wuxian adalah dominan di hubungannya bersama sang HanGuang-Jun?
Tidak ada yang tau semua itu. Begitu juga sang HanGuang-Jun sendiri. Awalnya Lan Wangji mengira bahwa Wei Wuxian adalah seorang submissive. Apalagi sejak dia memasuki tubuh Mo Xuanyu sebagai wadah jiwanya yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari Lan Wangji. Bahkan lebih kecil dari ukuran tubuh asli Wei Wuxian.
Saat Wei Wuxian menjadi Yiling Laozu, Lan Wangji sedikitnya sudah mengira bahwa Wei Wuxian seorang dominan. Namun dia masih menyangkal perasaannya pada Wei Wuxian. Dia ingin fokus untuk menyelamatkan Wei Wuxian dari kejaran para kultivator. Karena dia tau bahwa Wei Wuxian tidak mempunyai niat jahat sekalipun atas tindakannya.
Sekarang Lan Wangji sedang mengurus urusan sekte di jingshinya karena sang kakak yang merupakan pemimpin sekte Lan sedang pergi menemui Nie Huaisang.
Sedangkan Wei Wuxian sedang memberikan beberapa pengajaran terkait pedang dan pertempuran pada murid Lan. Suibian sudah bisa dia gunakan, namun dia lebih suka menggunakan Chenqing untuk bertarung.
Sejak mereka menyelidiki melodi yang dimainkan oleh Jin Guangyao, Lan Qiren mengijinkan Wei Wuxian untuk memasuki perpustakaan khusus para tetua dan keluarga inti Gusu Lan.
Wei Wuxian mempelajari semua buku yang ada di sana. Bahkan terkadang dirinya ditemani oleh Lan Wangji dan Lan Xichen. Mereka bertiga akan terlarut dalam buku bacaan mereka sendiri.
Cklek!
Lan Wangji mengangkat kepalanya saat pintu jingshi dibuka. Dia mendapati Wei Wuxian memasuki jingshi dan mulai menyeduh teh sendiri.
"Sudah selesai?"
Wei Wuxian menolehkan kepalanya ke Lan Wangji dan tersenyum. Dia mendekatkan dirinya ke sang HanGuang-Jun dan mengecup pipi putih itu yang menghasilkan semburat merah di telinga Lan Wangji.
"Aku memberikan mereka istirahat selama satu dupa (setengah jam), aku juga merindukanmu. Aku ingin mengisi energiku sebelum kembali melatih mereka lagi."
Wei Wuxian memeluk Lan Wangji yang masih terduduk di kursi tempat dirinya memeriksa gulungan sekte. Lan Wangji hanya mengusap punggung sang suami pelan sambil meneruskan pekerjaannya yang tertunda.
"Lan Zhan, bagaimana jika kita membuat adik untuk A-Yuan?"
Usapan Lan Wangji di punggung Wei Wuxian terhenti saat mendengar pertanyaan pemuda Wei itu. Telinganya memerah. Wei Wuxian tersenyum dan melepaskan pelukannya. Dia membungkukkan tubuhnya dan mengecup pipi Lan Wangji.
"Aku akan kembali mengajar anak-anak. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu, istriku sayang."
Wei Wuxian berlalu meninggalkan Lan Wangji yang masih mematung.
Setelah sadar, Lan Wangji langsung menutup wajahnya dengan lengan jubahnya yang panjang.
Tok! Tok! Tok!
Lan Wangji mengangkat wajahnya dan menatap pintu jingshi.
"Masuk."
Cklek!
"HanGuang-Jun."
Lan Sizhui masuk ke dalam jingshi dan memberikan beberapa gulungan yang baru diterimanya dari murid Lan yang berjaga di gerbang Relung Awan.
"Xie Xie, A-Yuan."
Lan Sizhui hanya tersenyum dan keluar dari jingshi.
Lan Wangji memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Dia harus menyelesaikan semua ini sebelum matahari terbenam. Dia masih harus memasak makan malam untuk Wei Wuxian.
Wei Wuxian sebenarnya tidak memaksa Lan Wangji untuk membuatkannya makanan. Namun, Lan Wangji selalu bersikeras untuk tetap melakukan kewajibannya sebagai seorang istri. Akhirnya Wei Wuxian menuruti kemauan sang istri dengan syarat, Lan Wangji tidak boleh memaksakan dirinya saat sedang bekerja.
Namun sepertinya, syarat itu tidak akan dilakukan oleh Lan Wangji hari ini. Karena dia akan terus memaksa dirinya untuk menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum memasak makan malam untuk Wei Wuxian.
Terkadang Wei Wuxian hanya bisa pasrah dan tidak bisa melawan kekeras kepalaan Lan Wangji. Dia sudah mencoba membujuk sang istri dengan berbagai cara, namun sang istri tetap pada pendiriannya.
"Wangji, apa kau di dalam?"
Lan Wangji sontak menatap ke arah pintu jingshi saat mendengar suara sang kakak.
"Iya, xiaozhang. Masuk saja."
Pintu terbuka dan Lan Xichen masuk mendekati sang adik yang masih berkutat dengan gulungan-gulungan di mejanya.
"Wangji, kau bisa beristirahat. Semua ini akan xiaozhang bawa ke ruangan xiaozhang."
Lan Xichen mengelus kepala sang adik sambil tersenyum.
"Tapi, xiaozhang-"
Ucapannya terhenti saat sang kakak sudah lebih dulu membereskan semua gulungan yang ada di mejanya dan membawanya keluar dari jingshi. Lan Wangji hanya bisa menghela nafasnya dan mulai meregangkan otot-ototnya yang kaku.
"Aku haru menyiapkan makan malam untuk Wei Ying."
Lan Wangji segera bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk sang suami. Dia sudah membeli beberapa daging kelinci di pasar kota Caiyi. Dia ingin membuat olahan dari daging kelinci malam ini. Walau dia tidak tega untuk memasak kelinci itu.
Tak lama kemudian, Wei Wuxian memasuki jingshi dengan pakaian yang basah dengan keringat. Lan Wangji menaruh piring berisi makanan di meja makan.
"Mandilah dulu."
Wei Wuxian mengangguk dan bergegas untuk membersihkan diri.
Lan Wangji kembali merapihkan makanan di meja makan selagi menunggu Wei Wuxian selesai membersihkan diri.
Tak berselang lama, Wei Wuxian sudah kembali dengan hanfu baru dan bersih. Mereka berdua duduk di meja makan dan mulai menyantap makan malam mereka.
Malam itu dihabiskan dengan Wei Wuxian yang bercerita tentang para murid Lan yang berlatih hari ini sambil memeluk Lan Wangji erat. Lan Wangji juga terkadang bercerita tentang gulungan-gulungan yang dia kerjakan tadi sebelum diambil alih oleh sang kakak kembali.
Mereka berdua saling bercerita sampai Lan Wangji tertidur di pelukan Wei Wuxian. Wei Wuxian hanya tersenyum dan mengecup puncak kepala sang istri sebelum menyusul Lan Wangji ke alam mimpi.
TBC
Halo. Kembali lagi dengan saya. Ini lapak XianWang. Jadi yang mau wangxian harap pergi yaa.
Btw jangan lupa vommentnya yaaa sayangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Wei Ying Top [XIANWANG]
Fanfictionsiapa yang mengira bahwa Wei Wuxian adalah seorang dominan di dalam hubungannya bersama Lan Wangji? jangan salah lapak ya sayang. ini lapak XianWang bukan wangxian