5.

1.6K 112 0
                                    

Keesokan harinya, Wei Wuxian dan Lan Wangji menyempatkan untuk menemani dan membantu Jin Ling sebelum pergi berburu bersama Lan Sizhui dan Lan Jingyi.

"Paman Xian, HanGuang-Jun, kalian berangkat saja. Aku bisa sendiri."

Wei Wuxian dan Lan Wangji saling berpandangan.

"Kau yakin, Jin Ling?"

Jin Ling mengangguk.

"Aku yakin, paman. Paman Xian segeralah ke Qinghe Nie. Aku yakin paman Xian sudah tak sabar untuk menanyakan perihal jasad Lianfang-zun pada Nie Zhongzu."

Wei Wuxian menghela nafasnya dan mengangguk pada Lan Wangji. Mereka berdua berpamitan pada Jin Ling dan menghampiri kedua murid Lan yang menunggu mereka.

"Ayo."

Lan Sizhui dan Lan Jingyi mengangguk. Mereka berempat langsung mengitari kota LanLing dan berjalan ke arah hutan.

"Senior Wei, apa Jin Ling baik-baik saja?"

Lan Wangji tersenyum kecil dan Wei Wuxian hanya mengusap kepala Lan Sizhui.

"Dia baik-baik saja."

"Nona muda itu tidak perlu kau khawatirkan, Sizhui."

Wei Wuxian hanya tertawa mendengar perkataan Lan Jingyi.

"Jingyi!"

Lan Jingyi hanya memalingkan wajahnya saat mendengar teguran Lan Sizhui.

Lan Wangji melihat pedagang tanghulu di pasar yang mereka lewati. Dia berhenti sejenak. Dia ingin, namun dirinya tidak mau membuat Wei Wuxian dan kedua murid Lan itu menunggu.

Wei Wuxian yang merasa Lan Wangji tidak ada di belakangnya, berhenti. Dia menoleh dan melihat sang istri sedang menatap pedagang tanghulu. Wei Wuxian tersenyum dan menghampiri pedagang itu. Dia membeli empat tanghulu.

Setelah membayar, Wei Wuxian menghampiri Lan Sizhui dan Lan Jingyi untuk memberikan mereka satu tanghulu. Setelahnya, dia menghampiri Lan Wangji dan memberikan tanghulu pada sang istri.

"Untukmu. Makanlah."

Lan Wangji hanya tersenyum kecil sambil menerima tanghulu itu. Dia memakan tanghulu itu bersama Wei Wuxian dan menghampiri Lan Sizhui serta Lan Jingyi yang juga sedang memakan tanghulu mereka.

Mereka berburu hingga petang. Mereka memutuskan untuk bermalam di sebuah gubuk tua di tengah hutan dengan Wei Wuxian dan Lan Wangji yang memasang segel pencegah mayat ganas menghampiri mereka.

.
.
.

Keesokan harinya, Lan Wangji seperti biasa bangun paling pertama. Dia memasak di dapur yang bisa dibilang masih terawat.

Tak lama kemudian, Lan Wangji merasakan ada sepasang lengan yang memeluknya dari belakang. Tanpa menoleh, dia tau itu milik siapa.

"Wei Ying, aku sedang memasak."

Bukannya terlepas, pelukan itu semakin mengerat dengan Wei Wuxian yang menghirup aroma tubuh Lan Wangji.

"Wei Ying, nanti anak-anak lihat."

"Biarkan saja. Aku ingin bermanja dengan istriku ini."

"Wei Ying."

Lan Wangji pasrah. Dia melanjutkan acara memasaknya dengan Wei Wuxian yang senantiasa memeluknya. Lan Sizhui dan Lan Jingyi yang melihat itu hanya menggelengkan kepala mereka dan mendengus pelan.

Setelah masakan Lan Wangji selesai, mereka berempat makan dengan tenang.  Lan Wangji sengaja memasakkan makanan pedas untuk Wei Wuxian karena sang suami tidak akan mau makan jika bukan makanan pedas.

Setelah selesai, mereka berempat bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Qinghe Nie. Dikarenakan hutan ini masih masuk bagian LanLing, jadi mereka akan memakai pedang mereka untuk ke Qinghe. Itu keputusan Wei Wuxian yang hanya diikuti oleh ketiga Lan dengan pasrah.

Sesampainya di Qinghe Nie, mereka berempat langsung menuju sekte Nie untuk bertemu Nie Huaisang. Mereka berempat diantar menuju ruang tamu di sana.

"Ah Wei Xiong. Lama tak jumpa."

Wei Wuxian dikejutkan dengan pelukan tiba-tiba dari Nie Huaisang. Wei Wuxian hanya tertawa dan menepuk punggung Nie Huaisang.

Setelah puas memeluk Wei Wuxian, Nie Huaisang melepas pelukannya dan duduk di hadapan mereka berempat.

"Selamat datang di Qinghe Nie, HanGuang-Jun, Wei Xiong, Lan Sizhui dan Lan Jingyi."

Wei Wuxian dan Lan Wangji mengobrol dengan Nie Huaisang perihal sekte dan yang lainnya. Sampai Nie Huaisang terdiam dan menutup sebagian wajahnya dengan kipasnya saat Wei Wuxian menanyakan suatu hal.

"Nie Zhongzu, apa kau tidak memindahkan jasad Lianfang-zun dari kuil Guanyin setelah memindahkan jasad Chifeng-zun?"

Wei Wuxian dan Lan Wangji menatap Nie Huaisang dengan pandangan menyelidik. Mereka ingin tahu kebenarannya. Lan Sizhui dan Lan Jingyi juga otomatis menatap Nie Huaisang.

"A-aku tidak tau apa maksudmu, Wei Xiong."

"Jawab dengan jujur, Nie Zhongzu."

Nie Huaisang terdiam cukup lama. Sampai akhirnya dia memilih untuk jujur.

"Awalnya aku ingin memindahkan jasad Lianfang-zun bersama dengan jasad dage. Aku ingin memindahkan jasad Lianfang-zun ke tempat dimana kami menyimpan saber pemimpin sekte terdahulu kami yang membutuhkan mayat untuk menekan energinya. Namun, para tetua tidak setuju. Entah apa alasannya. Karena setiap aku bertanya tentang alasannya, mereka selalu membentakku dan mengatakan bahwa aku hanya perlu mengikuti keinginan mereka. Maafkan aku, Wei Xiong, HanGuang-Jun."

Nie Huaisang membungkuk dalam. Dia merasa menyesal tidak memaksakan keinginannya.

Wei Wuxian dan Lan Wangji hanya menghela nafas mereka. Mereka berdua menyuruh Nie Huaisang untuk menegakkan tubuhnya.

"Bangunlah, Nie Xiong. Aku bertanya karena aku mendapati energi kebencian yang samar di kuil Guanyin. Saat aku selidiki, ternyata itu berasal dari jasad Lianfang-zun. Itulah kenapa aku bertanya padamu."

Nie Huaisang menunduk dan memejamkan matanya. Dia tak tau keputusannya untuk mengikuti para tetua akan berdampak negatif bagi desa Yunping.

"Aku hanya bisa menyegelnya selama 5 tahun. Kita harus segera mencari cara agar energi kebencian Lianfang-zun tidak menyebar dan membuat kekacauan di dunia kultivasi."

Nie Huaisang dan Lan Wangji mengangguk. Mereka memutuskan untuk berpindah ke ruang diskusi untuk membahas itu. Lan Sizhui dan Lan Jingyi diminta Wei Wuxian untuk memberitahukan perihal ini pada Lan Xichen dan Lan Qiren di Gusu. Mereka berdua langsung berangkat menuju Gusu.

Nie Huaisang, Wei Wuxian dan Lan Wangji menghabiskan malam mereka di ruang diskusi untuk mendiskusikan perihal jasad Lianfang-zun yang ada di kuil Guanyin. Malam itu mereka bertiga tidak tidur. Yang terpenting bagi mereka saat ini adalah bagaimana caranya agar energi kebencian dari jasad Lianfang-zun tidak menyebar dan membuat kekacauan di dunia kultivasi.









TBC

Gimana kalo Lan Xichen dipasangin Ama Nie Huaisang?

Jangan salpak ya sayang. Ini lapak XianWang bukan wangxian.

Jangan lupa untuk vommentnya yaaaa

(END) Wei Ying Top [XIANWANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang