10.

1.5K 87 0
                                    

Bulan pertama kehamilan Lan Wangji, dia ingin mengunjungi Yunmeng Jiang. Dia ingin memakan sup iga teratai buatan Jiang Cheng. Tadinya Lan Xichen dan Wei Wuxian melarang karena sup iga teratai buatan Jiang Cheng itu sangat pedas. Namun sayang, Lan Wangji malah merajuk. Wei Wuxian terpaksa membawa Lan Wangji ke Yunmeng dengan little Apple miliknya.

Bulan kedua kehamilannya, Lan Wangji meminta kembali ke Gusu. Tentu Wei Wuxian menurutinya. Sesampainya di Gusu, Lan Wangji langsung berlari ke dapur sekte untuk membuat makanan pedas. Bahkan Lan Qiren dan Lan Xichen tak kuasa memakan makanan yang dibuat oleh Lan Wangji. Wei Wuxian hanya bisa menghela nafas pelan saat melihat Lan Wangji hanya menatap paman dan kakaknya yang pingsan akibat kepedasan dengan tatapan polosnya.

Bulan ketiga, Lan Wangji tidak mau mengajar. Setiap hari, dia akan menghabiskan waktunya bermain di taman kelinci miliknya dan terkadang akan tertidur di sana dengan para kelinci yang mengelilinginya.

Bulan keempat, Lan Wangji meminta sang kakak untuk memberikan 80% gulungan sekte yang sedang Lan Xichen periksa pada Wei Wuxian. Wei Wuxian hanya pasrah menerima itu. Itung-itung belajar jika dia dan Lan Wangji akan menetap di Yunmeng.

Bulan kelima, Lan Wangji hanya mau memakan masakan sang suami. Wei Wuxian tentu melarangnya karena masakannya penuh cabai. Namun Lan Wangji tetap bersikeras hingga tidak mau bertemu dengannya beberapa hari. Akhirnya, Wei Wuxian mau tak mau menurutinya.

Bulan keenam, Lan Wangji sangat ingin tidur di dekapan sang suami. Dia ingin tidur dengan posisi Wei Wuxian yang memeluknya dari belakang sambil mengusap perutnya yang membuncit. Wei Wuxian tentu menurutinya. Dia akan senantiasa membantu Lan Wangji jika sang istri kesulitan.

Bulan ketujuh, Lan Wangji tidak ingin melakukan apapun. Dia hanya ingin menghabiskan waktunya di jingshi. Dia hanya ingin keluar jika Wei Wuxian yang memintanya dan itu termasuk hal yang penting yang mengharuskan dia keluar dari jingshi. Lan Xichen dan Lan Qiren hanya bisa menghela nafas pasrah melihat itu.

Bulan kedelapan, Lan Wangji mengumpulkan Wei Wuxian, sang kakak dan sang paman di jingshi. Dia ingin memberitahukan sesuatu perihal keinginannya yang sudah dia pikirkan matang-matang.

"Wangji, ada apa?"

"Aku ingin menetap di Yunmeng bersama Wei Ying."

Wei Wuxian, Lan Xichen dan Lan Qiren terkejut mendengar itu. Mereka mengernyitkan kening mereka mendengar itu.

"Lan Zhan, apa kau yakin?"

"Kau harus memikirkan ini baik-baik, Lan Wangji."

Lan Wangji mengangguk.

"Aku sudah memikirkan ini baik-baik dari jauh hari. Aku ingin melahirkan di Yunmeng dan menetap di sana bersama Wei Ying dan A-Yuan."

Mendengar itu, mereka bertiga tidak mempunyai pilihan lain selain menerima keputusan Lan Wangji. Mereka memutuskan untuk langsung berdiskusi tentang kapan Wei Wuxian dan Lan Wangji akan pindah ke Yunmeng.

Bulan kesembilan, Lan Xichen dan Lan Qiren mengantar Wei Wuxian, Lan Wangji dan Lan Sizhui untuk pergi ke Yunmeng. Rencananya mereka berdua akan ke Yunmeng beberapa hari kemudian.

Di Yunmeng, mereka disambut dengan meriah. Jiang Cheng menyambut mereka dengan jamuan makan malam sebelum mereka diantarkan ke kamar masing-masing.

Tiga hari sebelum Lan Wangji melahirkan, Lan Xichen dan Lan Qiren bersama Lan Jingyi sudah tiba di Yunmeng. Jin Ling akan tiba keesokan harinya.

Tiga hari kemudian, Lan Wangji sudah merasakan kontraksi yang amat kuat. Wei Wuxian langsung meminta Jiang Cheng untuk memanggilkan tabib. Lan Xichen, Lan Qiren, Lan Sizhui, Lan Jingyi dan Jin Ling menunggu di luar kamar mereka.

Setelah tabib datang, para pelayan langsung menyiapkan peralatan untuk sang HanGuang-Jun melahirkan. Agar sang HanGuang-Jun tidak kesakitan, mereka memberikan semacam tanaman herbal dengan efek seperti anestesi di sekitar perut Lan Wangji. Wei Wuxian menggenggam erat tangan Lan Wangji saat tabib memulai prosesi persalinan.

Selang satu jam kemudian, terdengar suara bayi dari dalam kamar Wei Wuxian dan Lan Wangji. Mereka yang menunggu di luar menghela nafas lega. Namun mereka seketika cemas kembali saat terdengar sang tabib berkata bahwa ada satu bayi lagi.

Setengah jam kemudian, suara bayi kembali terdengar. Mereka semua menghela nafas lega dan mengucap syukur. Sang tabib langsung menyelesaikan prosesi persalinan sang HanGuang-Jun. Para pelayan pun membersihkan kedua bayi mungil itu.

Setelah bersih, para pelayan memberikan kedua bayi itu pada orang tua mereka. Sang bayi laki-laki digendong oleh Wei Wuxian. Sedangkan bayi perempuan digendong oleh Lan Wangji.

"Siapa nama mereka Wei ghongzi?"

Wei Wuxian tersenyum sambil menatap bayi laki-laki yang ada di gendongannya.

"Bayi laki-laki ini aku berikan nama lahir,Wei Chen yang berarti laki-laki yang dermawan dan pemberani dan dia memiliki nama kesopanan, Hong Li yang berarti kuat, seorang pemimpin dan pemberani."

Lan Wangji tersenyum mendengar itu. Dia menatap bayi perempuan mungil di dalam gendongannya dan mengusap pipi gembil bayi itu.

"Aku menamai bayi perempuan ini dengan nama lahir, Wei Jiao yang memiliki arti menawan. Dia memiliki nama kesopanan, Wei Jia Li yang memiliki arti keindahan dan cantik."

Wei Wuxian tersenyum mendengar nama yang diberikan sang istri. Dia mengecup kepala Lan Wangji dan membisikkan kata-kata cinta.

"Terimakasih sudah bertahan selama ini, Lan Zhan."

Lan Wangji tersenyum. Dia mengecup pipi Wei Wuxian.

"Terimakasih juga sudah berjuang sejauh ini, Wei Ying."

Keesokan harinya, Jiang Cheng mengadakan pesta kelahiran Wei Chen dan Wei Jiao. Wei Jiao hanya ingin digendong oleh sang mama. Sedangkan Wei Chen sangat tenang dalam tidurnya saat digendong oleh Jiang Cheng, Jin Ling, Lan Xichen bahkan digendongan Lan Qiren yang sedikit kaku. Wei Wuxian hanya tersenyum melihat kebahagiaan ini.

Lan Wangji menghampiri sang suami dan tersenyum ke arah para tamu pesta. Dia menyenderkan kepalanya di bahu Wei Wuxian yang langsung didekap oleh sang istri.

"Semoga kebahagiaan ini tidak cepat berlalu."

Lan Wangji tersenyum dan mengusap kening Wei Jiao yang mengernyit.

"Semoga kebahagiaan ini selalu menyertai kita."

Wei Wuxian menoleh ke arah Lan Wangji saat mendengar doa dari sang istri. Dia tersenyum dan mengecup pucuk kepala Lan Wangji dan pipi gembil Wei Jiao.

Mereka semua melanjutkan kehidupan mereka seperti sedia kala. Wei Wuxian membantu Jiang Cheng mengurus sekte. Lan Xichen dan Lan Qiren saling membantu mengurus sekte Lan. Jin Ling yang baru diangkat menjadi pemimpin sekte Jin dan mulai disibukkan dengan urusan sekte. Lan Sizhui dan Lan Jingyi yang terkadang bermain bersama si kembar saat mereka sudah selesai perburuan malam. Hubungan Lan Xichen dan Nie Huaisang yang mulai membaik. Mereka semua hidup dengan bahagia dan sejahtera.













END.

Puas gak sama endingnya? Jangan minta extra part ya soalnya gak tau mau nulis apalagi kalo minta extra part ehehehe

Sampai jumpa di book crackpair selanjutnya.

Oh jangan salah lapak ya sayang. Ini lapak XianWang bukan wangxian

Jangan lupa vommentnya yaaa

Terimakasih sudah membaca.

Wo ai ni 🥰

(END) Wei Ying Top [XIANWANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang