EXTRA PART (END)

1.8K 92 1
                                    

Sepuluh tahun telah berlalu. Jiang Cheng sudah menikah dengan Nie Huaisang dan menetap di Qinghe. Lan Xichen memutuskan untuk tidak menikah dan menyibukkan dirinya dengan segala urusan sekte. Lan Qiren sudah meninggal tiga tahun lalu.

Kepemimpinan di Yunmeng diserahkan kepada Wei Wuxian secara penuh. Wei Wuxian sempat menolak karena dirinya hanya sebatas anak angkat dari mendiang Jiang Fengmian dan Yu Ziyuan. Namun Jiang Cheng, Lan Wangji dan Jin Ling meyakinkannya untuk menerima posisi itu. Setelah dibujuk selama tiga Minggu, akhirnya Wei Wuxian pasrah menerima posisi itu.

Setelah Wei Wuxian resmi menjabat sebagai pemimpin sekte Jiang, banyak sekte kecil yang tidak setuju karena mereka menganggap Wei Wuxian hanya anak angkat mendiang Jiang Fengmian dan tidak pantas menduduki tahta itu. Namun satu Minggu kemudian, mereka terdiam saat berada di pernikahan Jiang Cheng dan Nie Huaisang karena di sana Jiang Cheng mengumumkan bahwa dia akan menetap di Qinghe serta posisi pemimpin sekte beralih ke Wei Wuxian. Itu adalah keputusan mutlak darinya yang tidak boleh dibantah atau Zidian akan mengamuk kepada siapapun yang membantah. Semua sekte kecil yang membantah dan mencemooh Wei Wuxian langsung bergetar ketakutan.

Setelah sang ayah menjabat sebagai pemimpin sekte Jiang, Wei Jiao dan Wei Chen langsung belajar tentang kultivasi. Wei Jiao ingin menjadi kultivator seperti ayah dan ibu mereka. Lan Wangji hanya tersenyum. Wei Wuxian dan Lan Wangji mengizinkan Wei Jiao untuk menjadi kultivator.

Yunmeng masih dikelilingi oleh warna ungu dan kolam teratainya. Saat ini mereka berlima sedang menunggu seseorang di dermaga teratai.

"Wangji, adik Wei."

Seseorang itu langsung menyapa Wei Wuxian dan Lan Wangji saat dirinya baru turun dari perahu. Dirinya terkekeh saat kedua keponakannya memeluk tubuhnya dari kedua sisi.

"Paman Huan. Kami merindukan paman."

Lan Huan alias Lan Xichen, paman si kembar hanya tersenyum mendengar itu.

"Paman juga merindukan kalian."

Wei Wuxian dan Lan Wangji hanya tersenyum melihat itu. Mereka berdua meringis dalam hati saat melihat kantung mata sang kakak yang menghitam.

"Xiaozhang."

Lan Xichen menoleh ke arah sang adik. Dia tersenyum dan menepuk kepala sang adik.

"Gege, ayo masuk. Menempuh perjalan menggunakan perahu cukup melelahkan. Kau butuh istirahat, ge."

Lan Xichen tersenyum mendengar perkataan Wei Wuxian. Dia menggandeng kedua keponakannya dan berjalan mengikuti Wei Wuxian dan Lan Wangji.

Sesampainya di bangunan sekte Jiang, Lan Wangji langsung mengantarkan sang kakak ke kamarnya. Sedangkan Wei Wuxian meminta si kembar untuk tidak mengganggu Lan Xichen.

"A-die, apa paman tidak tidur?"

Wei Wuxian menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan Wei Chen. Dia menolehkan kepalanya ke arah Wei Chen dan tersenyum.

"Kau bisa tanyakan itu pada a-niang. Sekarang biarkan paman Huan kalian beristirahat. Mengerti?"

Wei Jiao dan Wei Chen mengangguk pelan. Mereka mulai berjalan menuju lapangan latihan dimana banyak murid yang berlatih dengan sang Jiujiu.

Jiang Cheng masih memberikan pelatihan pada para murid Yunmeng. Wei Wuxian tak mempermasalahkan itu. Nie Huaisang juga sekarang terlalu sibuk dengan urusan sektenya. Dia ingin memperbaiki kinerjanya sebagai pemimpin sekte Nie setelah dia membalaskan dendam sang da-ge.

Wei Chen menghampiri Jiang Cheng dan berdiri di sampingnya. Dia menatap kasihan kepada para murid Yunmeng yang sedang berlatih. Dari pinggir lapangan, Wei Jiao memberikan semangat pada murid Yunmeng yang sedang berlatih.

(END) Wei Ying Top [XIANWANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang