🍁 Sheet; 02 🍁

748 76 16
                                    

Pintu besar berwarna gelap itu ia pandangi, kedua tangan di samping tubuhnya ia eratkan, tekatnya sudah bulat, dan kemungkinan ini jalan pintas meski bukan hal yang ia inginkan.

Jihoon mulai mendekati pintu itu, tangan kanannya yang gemetar mulai mengetuk pintu itu dengan pelan, kecemasan semakin datang ketika dengan berlahan pintu besar itu dibuka dari dalam.

"Oh Jihoon?, Ada yang bisa saya bantu??".

Seorang perempuan bertanya kepadanya, kegugupannya membuat perempuan itu sedikit menyernyit bingung, namun ia masih menunggu satu kata dari bibir tipis pemuda di depannya.

"E-umm, pak Junkyu ada tidak kak??"tanyanya dengan gugup.

Perempuan atau sebut saja Ryujin berkedip cepat, namun akhirnya ia mengangguk untuk menjawab pertanyaan lelaki di depannya.

"Kamu ingin bertemu pak Junkyu?, Kalau gitu masuk tunggu saja di ruanganku biar aku kasih tau pak Junkyunya"ucap Ryujin dengan senyum manis.

Jihoon hanya bisa menurut, ia mendudukan dirinya di sofa, seluruh doa ia rapalkan, di dalam hati ia terus meyakini diri.

"Ayo Jihoon, demi Yoonbin kamu harus semangat"ucapnya dengan lirih, ia tidak ingin ada yang mendengar perkataannya, seluruh orang di kantor besar itu tidak ada yang tau kalau Junkyu bukan anak tunggal dari keluarga Kim, tuan Kim memang memiliki karakter; di publik kalau sudah lulus kuliah.

"Jihoon pak Junkyu mempersilahkan kamu masuk"ucap Ryujin membuat lamunan pendek Jihoon buyar seketika.

Jihoon tersenyum tipis, ia segera bangkit dan langsung memasuki pintu yang dibiarkan terbuka sedikit oleh Ryujin. Kakinya seperti di tahan membuatnya melangkah dengan berat, tapi tekat di dalam hatinya membuat Jihoon harus mengabaikan segala masalah dari pilihannya.

"Park Jihoon, ada masalah apa kau menemui saya."

Suara dingin menjadi sambutan ketika ia baru berdiri di depan meja atasannya, kedua tangannya sudah bertaut di depan tubuhnya, bahkan kepala terus menunduk karena takut dengan tatapan atasannya.

"Apa anak manis di hadapan saya ini tidak ingin menjawab??, Oh ayolah, kau tau bukan kalau saya orang sibuk?, Saya tidak memiliki banyak waktu untuk menunggu balasanmu"ucap Junkyu dengan nada tenang, ranumnya memberi sedikit seringai.

"P-pak"Jihoon menghela nafas panjang, dengan tangan ia remas semakin kuat ia menatap atasannya yang masih menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Tentang perjanjian yang kemarin bap-"

"Bukannya kau sudah menolak?!"Junkyu bertanya dengan mata menatap sinis, bahkan ia memotong ucapan Jihoon.

Junkyu sudah akan mendial nomor sekertarisnya untuk mengusir Jihoon, namun Jihoon lebih dulu menghampiri dan bersujud di bawah Junkyu.

"P-pak, saya mohon, sa-saya membutuhkan uang banyak, sa-saya akan memberikan seluruh tubuh saya"ucap Jihoon, di dalam hati ia melafalkan banyak kata maaf kepada Yoonbin; tunangannya.

Junkyu cukup terkesan dengan lelaki di depannya, tangan kanannya meraih tubuh Jihoon agar berdiri dan menarik pemuda itu ke pangkuannya.

"Apa kau yakin manis??, Bukankah kau kemarin bilang kalau kau bukan orang serendah itu untuk menyerahkan tubuh kepada bajingan gila??. Lalu.. mengapa hari ini kau mengemis ke orang yang kau bilang bajingan gila??, Bahkan dengan enteng menyerahkan tubuhmu?, Oh apa kau sekarang merasa rendahan??."

Jihoon terisak kecil mendengar itu, ia ingin marah namun tidak bisa karena itu semua adalah kenyataan. Ketika melihat isakan itu Junkyu dibuat tersenyum penuh kemenangan, dengan tergesa ia menarik tengku pemuda itu, mencium si manis dengan kasar penuh nafsu.

"Tunggu saya di sana, nanti kau akan memulai lemburnya, istirahatlah dengan cukup agar energimu banyak untuk bermain dengan saya"ucap Junkyu, kecupan singkat di kening ia berikan setelah memerintah Jihoon agar menunggu di sofa dalam ruangannya, dan Jihoon tentu saja bersemu setelah mendapat kedua ciuman itu, tadi itu benar-benar first kissnya, ia dan Yoonbin dulu belum pernah merasakan berciuman, Yoonbin juga bilang kalau ia tidak berani menciumnya dalam status masih tunangan.

Dan first kissnya di ambil kakak iparnya, bukan tunangannya.

.

.

.

Jihoon pikir mereka akan ke hotel, namun ternyata salah karena Junkyu malah membeli apartemen mewah yang tak jauh dari tempatnya bekerja. Bahkan Junkyu juga membelikan Jihoon mobil dan supir pribadi karena ia tau kalau Jihoon tidak bisa mengendarai mobil sendiri.

Kini Jihoon dibuat bingung dengan mata memperhatikan Junkyu yang berdiri dengan ponsel di telinga, si sulung Kim ada telepon mendadak dari Ryujin yang merupakan sekertarisnya, sudah sekitar 15 menit tapi lelaki itu belum berhenti berbincang dengan sekertarisnya. Dirasa masih lama Jihoon memilih pergi membersihkan diri, ia pergi ke kamar mandi dan ketika selesai ia dibuat bingung ingin mengenakan apa untuk menutupi tubuh telanjangnya.

Ia menemukan tumpukan berwarna putih atau sebut saja bathrobe. Jihoon mengenakan bathrobe itu sebagai penutup tubuh, ia keluar kamar mandi lalu merapikan rambutnya yang berantakan dan basah tanpa memperhatikan sekitar.

Junkyu yang baru menutup panggilan telefon dan membalik tubuhnya dibuat terpaku, matanya terkunci di tubuh ramping calon adik iparnya, dengan susah payah ia menelan salivanya. Kedua mata kelamnya memindai tubuh Jihoon dengan jeli, mulai dari rambut yang masih lumayan basah, leher putih yang menggoda, pinggang ramping Jihoon yang bisa pas ketika ia peluk, pantat Jihoon yang membuatnya tidak sabar untuk meremasnya, dan separuh paha putih Jihoon yang terlihat kecil namun berisi.

Semua itu Junkyu pandangi membuat fantasi liarnya semakin kemana-mana, oleh karena itu ia menghampiri tubuh kecil dan ramping itu untuk ia bawa ke dekapannya, hidungnya mengendus aroma bunga segar dari tubuh si manis.

"Tubuhmu benar-benar sempurna"bisiknya dengan suara rendah.

Jihoon sedikit tersentak, ia lupa kalau di kamar ini ada orang lain, dan Junkyu bukan Yoonbin yang akan pergi keluar ketika melihatnya telanjang. Jihoon tidak bisa menolak semua itu, ketika tubuhnya di balik dan ranumnya dicium dengan kasar Jihoon tetap diam atau lebih tepatnya pasrah.

"Baiklah manis, lebih baik lagi kalau saya bersih-bersih juga, kau jangan pergi kemana-mana, tunggu saya, saya hanya mandi sebentar"ucap Junkyu lalu pergi ke kamar mandi dan meninggalkan Jihoon yang mulai terangsang karena sentuhan kasar nan menggoda yang tadi ia berikan.

Malam nanti akan menjadi malam panjang bagi keduanya.

#$#$#$#$#$

TBC

Don't be fooled || Kyuhoon Ft YoonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang