BAB 03. The beginning of the incident

783 172 171
                                    

"Kita tidak pernah tahu hal apa saja yang akan terjadi dalam hidup kita, tapi kita juga harus tahu semua itu adalah proses dari keindahan yang akan kita dapatkan nanti, itu pasti."
~LAYARA~

(ლ'⁠ ⁠❥⁠ ⁠'⁠ლ⁠)


~

Cahaya matahari menyilaukan mata Layara, menandakan malam hari sudah berlalu dan Ia pun bangun dari tidurnya.

eh tunggu dulu rutinitas sesudah tidur apa kalian tau? Yap betul mengumpulkan nyawa terlebih dahulu haha

Ceklek....pintu kamar terbuka menampilkan Risa yg melihat anaknya sudah bangun sebelum di bangunkan olehnya

"kamu udah bangun Ra, mama tunggu di meja makan ya" Ucap Risa, Ia mengangguk sebagai jawaban lalu Risa kembali turun dari kamar anaknya.

Layara berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari dosa dosa yang ada di dalam diri wkwk

setelah 30 menitan pintu kamar mandi terbuka menampilkan Layara yang sudah seger di lihatnya.

Sudah siap dengan seragam sekolahnya Ia meghampiri meja rias untuk memoleskan alat make up tipis tipis di wajahnya, ia hanya memakai Liptin sedikit agar tidak begitu pucat, lalu ia menyisir rambutnya yang panjang hitam nan lebat itu, setelah sudah siap ia segera turun untuk meminta sang kakak perempuannya untuk menguncirkan rambutnya, seperti yang di bilang panitia kemaren bahwa siswi siswinya wajib ikat rambut sesuai umur.

Ia menuruni satu persatu anak tangga ingin menuju meja makan, terlihat Ivana (kakak perempuannya) sudah berada di meja makan terlebih dahulu, lalu ia menghampirinya.

"Morning ma, kak", Ucapnya tersenyum penuh semangat, sang mama dan sang kakak yang mendengar itu langsung menengok ke arah sumber suara tadi

"Morning..." Ucap Risa dan Ivana bersamaan tersenyum

"Kak tolong ikatin rambut Yara dong",

"Sini" sahut Ivana langsung berdiri, ia menghampirinya dan duduk di depan tepat berdirinya Ivana, setelah rambutnya selesai di kuncir lalu ia menyantap sarapan paginya.

"Makasiii..." Ucapnya mengimutkan suara dan Ivana mengangguk

"Ma bang Arya belum bangun kah" tanya Layara

"Iya ya tumben tumb...tuh dia baru keluar " sahut Risa, refleks membuat Layara dan Ivana nengok ke arah Arya, Arya berjalan mendekati meja makan.

"Buset Ra itu kunciran udah kek pasar rame bener" Ucap Arya kala melihat ikat rambut adiknya

"Tau nih, di suruh begini sama osis", Sahutnya

"Gapapa tau Ra, lucu malah kek anak TK, kakak jadi inget dulu waktu kamu kecil, kamu suka iket rambut banyak kayak gitu, terus di ajak main sama papa beli ice cream soalnya kamu suka banget sama ice cream" ucap Ivana mengingat ingat masa lalu, namun hal itu membuat hatinya sakit, ia jadi ke inget mendiang papanya yang meninggalkannya pas kelas 6 sekolah dasar.

Risa yang melihat wajah anaknya sedikit murung lalu iya mengalihkannya dengan menyuruhnya untuk cepat menyelesaikan sarapannya.

"Udah udah, udah jam berapa ini nak nanti kamu telat cepat selesaikan sarapannya ya... Ra kamu mau mama buatin bekel?" Tawarnya

"Engga usah ma gausah repot repot"

"Gak akan pernah ngerepotin, karna kamu anak mama sayang" ia mengelus lembut ujung kepala putrinya, Ia yang merasakan kasih sayang mamanya langsung memeluknya, lalu ia mempercepat sarapannya.

"Ayo Ra mau bareng gue ga lo, gue tinggal ni" Ucap Arya

"Ma, kak, Yara berangkat dulu ya" izin, lalu ia menyalimi tangan mama dan kakaknya

LAYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang